Kenapa Dinosaurus Mati?

134 6 1
                                    

"kenapa Dinosaurus mati kan jumlah nya pasti ribuan terus masa mau mati semua? kan mereka pasti bisa aja dong ngumpet di dalem gue? iya nggak sih?"

"iya aja deh biar cepet" Ashel mengehela nafas kemudian lanjut membereskan bekas makanannya yang masih menumpuk dimeja, Zoy tak acuh dan sekarang malah membuka tab Google chrome di laptopnya untuk mengetahui kenapa Dinosaurus mati.

"Zoy bisa nggak sih bahas yang lebih penting, lagian kalo Dinosaurus masih idup, kitanya yang bakal mati dimakan Dinosaurus!" Ashel menambahkan dengan nada sedikit kesal. seperti butuh sabar yang lebih luas untuk memahami isi kepala Zoy yang sering diluar nalar tapi kadang celotehan random itulah yang membuat Ashel tidal bisa menemukan orang lain seperti Zoy meskipun kini Ashel Kuliah dan sering bertemu dengan orang dan sirkel yang berbeda tapi Zoy akan pernah ada di orang lain.

Ashel terlihat sudah selesai dengan kegiatannya membersihkan meja dan kini duduk menyusul Zoy yang sudah selesai dengan pencariannya di Google Chrome.

"kamu udah bilang ke Adel mau nginep di Aku?"
Zoy mengalihkan fokusnya dan melirik sebentar.

"ngapain mesti bilang? emang dia siapa?" Ashel membalas singkat sambil mengunyah Japota yang mereka beli tadi di Minimarket.

"pacarmu" jawab Zoy

"lagi berantem?" sambungnya lagi

"lagi sebel aja, tapi yaudahlah males ngomongin dia Ghibah"

"mending kita main UNO yuk" Ashel mencoba mengalihkan pembicaraan.

"bosen ah, main yang lain dong"

Kemudian layar Hp Ashel menyala dan panggilan masuk dari Adel muncul.

"angkat sana" Zoy menunjuk HP Ashel yang tergeletak di atas meja.

"gak usah biarin"

"kalo ada masalah tuh di selesain bukan lari" Zoy berkata sambil menutup laptopnya kali ini pandangannya tertuju pada Ashel.
Zoy mencoba bersikap bijak sebagai sahabat untuk tetap menjadi orang yang paling mengerti Ashel, mencoba menjadi Selter saat Ashel mengalami masalah. apapun itu, terutama masalah dengan pacarnya sendiri.
       Jauh di dalam hati Zoy dia tidak mengerti kenapa harus tetap bersikap bodoh menjadi rumah untuk orang yang sudah punya Penthouse.

"aku gak lari, aku jalan.. sama kamu" Ashel menimbali cuek.

"jalan sama aku kalo lagi ada masalah doang, kalo lagi akur lupa sama aku. lupa sama dunia dan se isinya cuma inget ayang kamu doang" Zoy sedikit terpancing.

"maaf bukan gitu maksud aku, kan kamu tau Adel gimana orang nya"

"udahlah, Ghibah kamu mah"

"kamu mau aku ditonjok adel gara-gara ngumpetin pacarnya?" sambung Zoy.

"kalo dia tonjok kamu aku bakal nyalib dia di Alun-alun"

"ya Allah anak Kabupaten banget maenan nya alun-alun" Zoy tertawa. tapi di sisi lain dia bersyukur Ashel masih menggap nya penting. iya penting sebagai Sahabat. ya Allah NTR

"Kamu gak mau pacaran juga biar ngerasain berantem sama pacar?"

"nggak ah, aku mah nunggu dilamar aja sama mamang-mamang Bandung"

"jangan mau, Milea aja di Tinggalin" Ashel mengerti siapa mamang-mamang Bandung yang Zoy maksud, karena Akhir-akhir ini Zoy memang sedang semangat-semangatnya membaca kumpulan Novel-novel Pidi Baiq yang meneceritakan Anak SMA BANDUNG tahun 90 an.

"Shel, besok temenin aku yuk ganti oli motor"

"ganti oli banget zoy?"

"iya udah 2 bulan belum di ganti, aku lupa terus ini"

"abis ganti oli ke Bandung ya"

"ya nggak apa-apa tapi naik Travel ya, aku gak mau bawa motor capek"

"ih gak asik, aku pengen ke Bandung pake motor Eksplore Bandung naik motor ujan-ujanan malem-malem" Ashel menimpali sembari membayangkan menjadi Milea.

"ngapain ih takut di begal, lagian kalo mau ke Bandung ya sama pacar kamu aja sana ajak dia motor-motoran".

"emang gak boleh aku ke Bandung naik motor sama kamu?"

"Bandung terlalu romantis untuk dinikmati oleh dua orang yang sahabatan Shel, akan lebih bagus kalo kamu sama Adel feel nya lebih dapet" tegas Zoy.

Ashel terdiam sejenak kemudian matanya menatap lurus kearah Zoy yang tidak bisa menyembunyikan ekspresinya yang seperti terganggu dengan permintaan Ashel.

"ini cuma masalah sederhana aja Zoy, kamu gak perlu ngomong kayak gitu. lagian kan aku cuma becanda, kalo kamu nggak mau juga aku gak apa-apa" Ashel berkata pelan tidak mengerti kenapa Zoy harus bereaksi berlebihan terhadapnya.

"maksud aku... kalo kamu emang mau kesana orang yang lebih pantes nemenin kamu ya Adel bukan aku"

"Bandung kan punya siapa aja Zoy.."

"nggak kok, Bandung punya Milea sama Dilan"

"iya itu juga" Ashel menimpali

"tapi serius emang gak boleh ya aku ke Bandung sama kamu aja gitu? kita belum pernah main jauh loh Zoy selama temenan?"

"Kamu kan tau aku gak ada SIM"

"iya juga"

Mereka kembali melanjutkan dengan menonton serial Netflix karena waktu baru menunjukan pukul 7 malam.
Besok adalah hari libur dan Ashel maupun Zoy sama-sama merencanakan untuk bermalas-malasan sebagai perayaaan untuk Jiwa-jiwa yang jompo di gempur kegiatan dari Senin sampai Jumat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A SHORT STORY ABOUT ZOYWhere stories live. Discover now