Grace tersenyum hangat, akhirnya kana mau menurunkan ego nya agar mau bertemu dengan mew.

Andai bunda tau akar permasalahannya dari mana...


***

" Siang..." Sapa kana ke beberapa staff di kantor mew.

Mereka menoleh ke arah kana lalu menunduk sopan, beberapa dari mereka membalas sapaan ramah dari calon istri bos mereka ini.

" Siang tuan muda, ehm tuan muda mau ketemu pak bos kan? Beliau tadi pergi meeting ke perusahaan milik tuan besar," ucap salah satu staff mew.

Kana mengangguk singkat, dia sudah tau dari pesan yang dikirimkan mew ke bundanya tadi.

" Kalian sudah makan siang?" Tanya kana.

" Sudah tuan muda, kami baru selesai makan siang."

" Kalian sibuk gak? Kalau gak sibuk temenin kana ngobrol sebentar sambil nunggu phi mew." Ucap kana.

Mereka melirik satu sama lain, merasa segan saat di ajak ngobrol oleh calon istri dari bos mereka. Dulu mereka bisa sedikit santai saat bertemu dengan kana, karena yang mereka tau kana hanya anak dari rekan kerja tuan besar mereka.

Sekarang posisinya sudah berbeda, kana calon menantu dari keluarga jong, otomatis mereka semua harus segan sama kana secara kana calon istri dari bos mereka.

" Tapi tuan muda, kami takut pak bos marah."

" Ck gak seru lagi kalau gini," gerutu kana.

" Eh maaf tuan muda, kami minta maaf," panik mereka.

" Santai aja, calon suami kana juga gak pernah permasalahkan kana ngobrol sama kalian, nanti kana sedih gak punya teman lagi di kantor," gumam kana.

" Tuan muda sangat manis, pantes aja pak bos tergila-gila, udah gitu baik banget gak pernah aneh-aneh," ucap mereka.

Kana menundukkan wajahnya, rasa nya sangat malu di puji oleh karyawan suaminya ini.

" Untung tuan muda yang jadi calon istri pak bos, gak kebayang kalau perempuan yang kemarin, baru di sapa aja wajah nya udah keliatan sombong."


Mendengar itu kana refleks mengangkat kembali wajahnya.

" Eh ceritain dong!" Antusias kana.

" Itu loh tuan muda, yang sering datang kesini itu loh, kadang dia bawa makan siang, kadang makan siang nya cuma di titipkan di resepsionis, kami cuma bisa ketawa aja sih, pak bos keliatan acuh sama dia."

" Bener tuan muda, ketara banget kalau dia ngejar pak bos, awal nya kami kira mereka ada ikatan keluarga, tapi ternyata engga, tingkah nya ketara banget kalau dia mau geser posisi tuan muda. Kami gak kompor loh ya, kami cuma bantu kasih tau tuan muda supaya lebih waspada."

Kana mengangguk cepat, dia malah senang kalau ada yang kasih informasi sepenting ini ke dia, bahkan tanpa dia mencari tau, informasi penting ini bisa datang dengan sendirinya.

" Dia sering ya datang kesini?" Tanya kana.

" Sering banget tuan muda, kami aja sampai bosan lihat nya, apalagi dia keliatan aneh gitu, ramah sama kami pas ada pak bos doang, kalau gak ada pak bos muka nya jutek sombong banget."

SAINGAN [ END ] || Tersedia Versi PDF✔️Where stories live. Discover now