🤍 Chapter 29

29 2 0
                                    

Happy reading.

---A&A---

Tubuh Aira dibalut gamis yang begitu indah. Gamis biru lembut dengan hijab senada. Wajahnya didandani sedemikian rupa. Mahakarya MUA ternama yang sengaja Afar datangkan untuk mempercantik sang istri meski menurut Afar Aira sudah sangat cantik tanpa riasan apapun.

"Udah siap, Yang?"

"Bentar Kak. Aku mau ambil tas dulu. Kakak tunggu aja di mobil."

"Oke. Aku tunggu di mobil ya."

Dua bulan berlalu, dan selama rentang waktu tersebut telah banyak yang berubah. Yang paling kentara, selain sikap Afar yang tak lagi dingin, panggilannya untuk Aira  berganti manis. Lelaki itu lebih sering memanggil Aira dengan Sayang, Yang, atau saat ingin dimanja ia akan panggil sang istri dengan panggilan Honey. Awalnya Aira merasa geli. Dalam bayangan Aira, Afar bukan tipe pria yang seperti itu. Tapi lama kelamaan ia jadi terbiasa, justru mulai menyukai panggilan itu. Malahan sekarang terdengar aneh kalau Afar hanya memanggil namanya saja.

Aira melangkahkan kakinya cepat setelah menutup pintu. Afar sudah menunggu di dalam mobil dengan mesin yang menyala, tanda mereka akan langsung tancap gas begitu Aira masuk.

Hari ini adalah hari pernikahan Bayu. Makanya sejak subuh Aira sudah memasrahkan wajahnya di make up. MUA yang mendadani Aira baru saja pulang beberapa saat yang lalu.

"Kamu beneran gak papa, Yang? Acaranya bakalan lama loh."

Aira mengangguk, "InsyaAllah Kak."

Ada kabar baik. Aira tengah mengandung. Mereka baru mengetahui kabar baik ini minggu lalu.

Awalnya, setiap pagi Aira mual-mual. Jelas Afar langsung curiga kalau Aira hamil dan tanpa pikir panjang di hari ketiga ia lekas membawa sang istri kerumah sakit.

Benar saja. Dengan senyum cerah dokter memberi tahu kabar tersebut. Terhitung kehamilan Aira sudah memasuki bulan ke dua. Dokter menganjurkan Aira istirahat cukup, tidak melakukan pekerjaan yang terlalu berat, dan tentu saja harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Jika ditanya bagaimana perasaan keduanya. Rasanya sulit untuk di ungkapkan. Aira kadang masih tak percaya bahwa saat ini dia tengah mengandung anak Afar. Kalau Afar, ia bahkan sempat cengo dihadapan dokter sangking bahagianya. Alhasil ia sekarang menjadi calon bapak yang super siaga.

Yang tak kalah hebohnya adalah para orang tua. Bagaimana tidak, anak yang Aira kandung adalah cucu pertama mereka.

Sejak diberitahu, Ninggrum menjadi orang pertama yang langsung bertandang ke rumah. Membawa banyak buah, susu ibu hamil, vitaman dimana sebenarnya Afar sudah menyediakan semua itu. Bahkan Ninggrum berencana mengirimkan satu pembantu dirumahnya untuk bekerja di rumah sang anak. Namun Afar dan Aira kompak menolak karena merasa belum terlalu butuh. Afar bisa membantu Aira melakukan pekerjaan rumah sehabis pulang bekerja. Dia sudah melakukannya, dan tidak merasa capek sedikitpun karena ia melakukannya dengan penuh cinta.

Aira dan Afar tiba di lokasi pernikahan Bayu dan Ambar tepat saat penghulu mulai bersuara. Mereka langsung menghampiri Chairul and the genk, menempati dua kursi kosong yang masih tersisa di meja bundar itu.

"Aira morning sickness." Sebenarnya tidak ada yang bertanya. Tapi dari tatapan Chairul yang penuh penghakiman lantaran mereka agak terlambat, Afar berinisiatif menjelaskan.

"It's okay, Bro. Kita maklum sama bumil. Lagian gak terlambat amat." Nando yang menjawab.

"Wah Aira cantik banget hari ini. Aura ibu hamil emang beda ya."

Bukan Cinta Yang SederhanaWhere stories live. Discover now