Locker

530 61 10
                                    

Taehyung  membuka locker nomer 13, kemudian memasukan kata kunci di dalamnya. Dinding di belakang locker bergerak, menepi ke kiri.
Di balik locker itu ada ruangan tersembunyi. Sebuah gedung luas yang tertutup dari keramaian. Mirip gudang, tapi sebenarnya itu laboratorium rahasia.

Taehyung  sebelumnya telah mengirim pesan pada Jeon. Melihat tak ada balasan, Taehyung  berasumsi bahwa Jeon masih belum berhasil menyelamatkan Tao.

Ia berjalan santai, derap langkah dari sepatu kulitnya yang tebal, memantul menembus dinding berwarna abu-abu pucat. Dengan tenang ia menenteng senapannya di bahu.
        
Seorang pria Rusia dengan dua pengawal di kanan kirinya. Melihat ke arah Taehyung  seperti meremehkan.

"Dimana anak buahmu?"
Taehyung  menaikkan satu sudut bibirnya, sambil mengeluarkan rokok dan menyulutnya. Ia mengibaskan tangan, balik menatap wajah pria di depannya.

"Sepertinya kau lupa, aku bisa menghabisimu dengan kedua tanganku, tak perlu bantuan orang lain."

"Ambil senjatanya ...." perintah pria Rusia itu pada kedua pengawalnya.

"Just relax, Bro ... aku kesini ingin bernegosiasi, tolong panggilkan Tuan Oh Yun Ho ...!" Taehyung  menghisap rokoknya dalam-dalam. Lalu menghembuskan asapnya ke udara, membentuk huruf O di sana.

Pria Rusia itu tertawa, mendengar bagaimana percaya dirinya Taehyung  yang langsung meminta bertemu atasannya. Padahal Taehyung  sendiri telah terkepung, sniper dari dua sisi mengintainya sejak tadi. Belum lagi anak buah tuan Yunho yang ahli senjata dan beladiri.

Taehyung  berlagak seperti Ramboo, tapi di tempat yang salah. Dirinya terlihat seperti kucing yang masuk ke kandang harimau. Terdesak tinggal menunggu kematian.

Taehyung  membuang separuh rokoknya ke lantai, lalu menginjaknya dengan sepatu.
"Apa aku harus mengulang dua kali?"
seru Taehyung.

Pria Rusia itu memberi kode untuk menembak Taehyung, namun sebuah suara menghentikannya.

"Hebat ... tak kusangka ternyata siswaku yang culun adalah anggota SAM. Dan lihat dia mirip sekali Tuan Vante, apa jangan-jangan kau adalah ...."

"Benar," Taehyung  menyahut cepat, "aku adalah cloning dari Vante ...."
Pria tinggi dengan postur tubuh tegap dan wajah rupawan, tampak berpikir sebentar kemudian tertawa lagi.

"Lihat, kau sangat mirip dengannya!"
Pria itu meletakkan tangannya di dagu, sambil mengamati Taehyung  dari atas ke bawah, dari depan dan belakang.

"Kemana Tuan Vante kini?" pria tampan itu bertanya lagi.

"Itulah yang ingin kusampaikan pada Tuan Oh Yunho!" Taehyung  menjawab datar.

"Tuan Oh sudah menunggumu, ia tahu kau akan datang. Tapi tak disangka kau datang sendirian. Dimana teman-temanmu?bukankah kau ingin melakukan penyergapan di sini?" pria itu berbisik pelan. "Atau kau tidak memiliki teman lagi, mungkin mereka mati karena ulahmu sendiri."

Taehyung  mengatupkan gigi, menahan emosi. Ia sadar tidak perlu meladeni pembicaraan tidak penting ini. Urusannya dengan Tuan Oh, bukan dengan pria sok tampan yang berprofesi sebagai guru di sekolahnya.

Senapan laras panjangnya disita oleh para pengawal Tuan Oh, termasuk Glock 20 miliknya. Taehyung  masih menampakkan sikap tenangnya, meski dirinya kini tak memiliki senjata apapun.

Taehyung  melewati ruangan yang dipenuhi tabung besar transparan, ada puluhan tabung dan ada satu manusia di dalamnya. Mereka tak terbentuk, wajah dan tubuhnya masih polos. Mereka bernafas melalui selang yang terhubung pada tabung dengan kabel yang terhubung dengan komputer.

Ada 3 pria paruh baya berseragam putih, satu orang sebagai pengawas tabung, satu lagi bagian mesin dan satunya duduk di depan komputer.
Taehyung  duduk di kursi besi yang diikat di banyak sisi, pria tampan berpakian hitam itu, mengeluarkan smirknya melihat Taehyung  tak berdaya.

Tuah Oh Yun Ho datang dengan para pengawalnya. Duduk di kursi tepat di hadapan Taehyung . Perawakannya gagah dan tenang, semua tergambar hampir sempurna dari raut wajahnya. Ia membuka kaki, menahan dagu dengan satu tangannya.

"Apa yang kau miliki, sehingga berani menawarkan negosiasi?" katanya dengan nada tanpa emosi, tapi tatapan yang mengintimidasi.
Taehyung  bukan agent biasa, ia sebenarnya telah berusian 30 tahun, tapi identitas di kartu pengenalnya masih 18 tahun. Ia terlatih sejak remaja melakukan investigasi, berkelahi dengan tangan kosong, penembak jitu, perang di tempat terbuka, bergerilya bahkan ia pernah ikut tentara gabungan di Gaza. Dan ikut serta dalam penyelesaian perselisihan sengketa Kashmir di India.

Taehyung  terdiam sejenak, dengan kaki dan tangan terikat sangat mustahil untuk memberikan aba-aba pada timnya di belakang.
"Aku membawa formulanya, rencanamu tak akan berhasil tanpa formula itu ...."

Oh Yun Ho tersenyum samar, siapapun tak bisa menerka arti di balik senyuman itu. Ia menggeleng bukan tanda menolak, tapi menyebut Taehyung  sebagai bocah ingusan yang nekat melakukan negosiasi dengan pria sepertinya.

"Berikan padaku ...." Yun Ho mengulurkan tangannya.

"Lepaskan dulu teman-temanku ...!"
Taehyung  menjawab tegas.

"Sayang sekali, mereka sudah ada di ruang isolasi, untuk disterilisasi sebagai bahan percobaan kloningku yang ke-101," jawab Yun Ho dengan wajah pura-pura simpati.

"Tetap saja itu akan gagal, tanpa formula di tanganku."

Taehyung  menyela cepat, mencoba mematahkan kepercayaan diri Yun Ho.

Menyadari perkataan Taehyung  ada benarnya, Yun Ho menghentikan tawa. Ia memang sudah gagal, 100 kali percobaan setiap bulan dengan mengambil tubuh siswa yang tidak begitu populer sebagai objeknya.

Sekolah hanyalah kedok, beberapa guru adalah professor yang bekerja di bawahnya untuk melakukan percobaan, penggandaan manusia. Mereka rutin mengadakan pesta di sekolah untuk menyaring siswa yang layak dijadikan kelinci percobaan. Pesta itu adalah acara terselubung untuk menutupi pekerjaan kotor mereka.

Dalam kurun waktu 10 tahun, Yun Ho tak pernah berhasil mengcloning dirinya. Ia kekurangan satu formula yang hanya dimiliki Tuan V, ia dan Tuan V dulu berada dalam satu proyek.

Yun Ho sebagai peneliti dan Vante sebagai pengembang dana. Sampai suatu hari Vante menemukan sendiri formula rahasia yang entah dari mana. Kemudian mencoba pada dirinya sendiri, ia mencoba formula itu pada pemuda miskin dari desa terpencil yang buruk rupa. Kemudian menyuntikkan formula itu ke dalam tubuh si pemuda.

Tubuh pemuda itu disimpan di dalan tabung kedap udara selama 3 bulan. Dalam 3 bulan itu gen dari Tuan V dipindahkan ke tubuh pemuda itu.  Hingga ia seperti terlahir kembali dengan wajah mirip Tuan V.

Dan kini pemuda itu duduk di hadapan Tuan Yunho sebagai murid di sekolahnya, Taehyung . Wajah yang Taehyung  gunakan selama menyamar adalah wajahnya dulu, sebelum mendapat gen dari Tuan V. Dengan kecanggihan teknologi, Taehyung  memakai topeng buruk rupa setiap hari.

Dalam percobaan itu tak ada yang tahu, kecuali Dr. Jeong yang dikabarkan meninggal setelah terpapar radiasi.

Tuan V menghilang setelah itu, bahkan seluruh kekayaannya lenyap. Ada yang mengatakan semua hartanya disumbangkan atas nama seseorang. Ada yang mengatakan dia kehilangan semua kekayaan karena proyek kloningnya yang gagal.

Tak ada yg tahu semua itu, sampai Taehyung  sendiri hadir disini, dan mengaku sebagai clon dari orang yg paling dicari mafia di dunia.

Saat Taehyung  lahir sebagai Vante baru, ia menjadi lebih muda dan kuat. Ia dibimbing oleh kepercayaan tuan V untuk menjadi agent yang hebat. Bersama 5 orang temannya. Taehyung  menjadi kapten karena ia yang paling berpengalaman.

Tao adalah agent lapangan yang jago bela diri dan menggunakan senapan. Seseorang lagi adalah ahli dalam tipu muslihat, dan perakit bahan peledak yang hebat. Sedang sisanya baru saja lulus tes ujian agent, mereka dikirim untuk memantau dan menyamar.









Tbc


Makasih yang tadi pagi udah komen. Ngasih support, berkat kalian aku makin semangat untuk up.

Mafia vs Angel (End) ✅Where stories live. Discover now