Part 39

247 26 9
                                    

Sejak awal, tidak ada landasan yang kuat akan hubungannya dan Jimin. Di hari pertama pernikahan mereka, Hyera justru harus menerima kenyataan pahit, bahwa ternyata; Jimin hanya menjadikannya sebagai istri kedua. Itu pun berupa sebuah kontrak saja.

Kendati demikian, Hyera tetap berusaha mempertahankan pernikahan mereka. Bahkan setelah semua penolakan dari Jimin, ataupun tuduhan menyakitkan yang menjadi alasannya mengasingkan diri selama beberapa bulan-yang mana hal tersebut terkadang masih membuatnya mempertanyakan kepercayaannya pada Jimin. Setelah semua lara yang barangkali lebih banyak ia lalui selama bersama sang suami, Hyera masih belum menyerah pada hubungan mereka. Tak hanya rasa cintanya, kehadiran Young Jae mungkin menjadi alasan terbesar bagi Hyera untuk tetap mempertahankan rumah tangganya.

Begitu banyak yang telah mereka lalui. Butuh keberanian besar bagi Hyera sampai akhirnya memilih kembali pada Jimin dengan memberikannya kesempatan lagi. Setelah semua itu, apa Hyera harus membiarkan rumah tangganya hancur hanya karena sebuah masa lalu?

"Kau tidak bilang, akan mengajak Jimin." Soojung berucap, ketika melihat Hyera datang bersama Jimin.

Seperti perjanjian mereka sebelumnya, hari ini Soojung memenuhi permintaan Hyera untuk bertemu. Mengingat apa yang akan mereka perbincangkan, Soojung pikir Hyera tidak akan membawa Jimin ikut bersamanya.

"Kenapa? Apa kehadiran Jimin membuatmu terganggu?" balas Hyera sembari mendudukkan dirinya.

Soojung menggeleng. "Tentu saja tidak. Toh kita di sini untuk membicarakannya juga, 'kan?" cetus wanita itu, mengulas senyum dengan pandangan yang ia alihkan pada Jimin sebelum kembali berkata seraya menepuk bangku di sampingnya, "Duduklah, Jim."

Akan tetapi, senyum di wajahnya luntur begitu saja ketika Jimin justru memilih mendudukkan diri di sebelah Hyera.

"Kau ingin sesuatu, Hye?" tanya Jimin, yang lantas dibalas dengan gelengan kepala oleh Hyera.

"Mungkin eonni mau?" ujarnya kemudian.

"Aku di sini bukan untuk menikmati kopi atau semacamnya. Kau tidak lupa apa alasan pertemuan kita, 'kan?"

"Tentu. Itulah kenapa aku mengajak eonni ke mari," balas Hyera. "Tunggulah sebentar lagi, kita masih harus menunggu seseorang untuk bisa memulai pembicaraan ini."

Kening Soojung mengernyit mendengar ucapan Hyera selanjutnya. Kedatangan Jimin saja sama sekali tidak Soojung duga, lantas kali ini, siapa lagi orang yang Hyera maksud sebenarnya?

Cukup lama menunggu, seseorang benar-benar datang menghampiri meja mereka. Ikut mendudukkan diri di tepat di samping Soojung, lantas menyapa dengan senyum manis yang Soojung sendiri tidak mengerti arti di baliknya.

"Lama tidak bertemu, Jung."

"Riri?"

Ya, wanita yang Hyera maksud tidak lain adalah Riri. Sekretaris pribadi sang suami, juga alasan di balik berkumpulnya mereka di sini.

Sama seperti Jimin, Riri juga telah mengenal Soojung sejak bertahun-tahun. Ketiganya berada di sekolah yang sama ketika mengemban pendidikan SMA. Jimin, Riri, dan Soojung. Mereka adalah teman lama dengan masa lalu yang membuat mereka menjadi saling terhubung.

"Baguslah kau ada di sini. Dengan begitu, kita bisa lebih leluasa membahas hubunganmu dan Jimin," celetuk Soojung. Menatap angkuh Hyera dengan dagu yang ia angkat, sebelum kembali berucap; "Bukan begitu, Hye?" Sebab merasa Hyera justru telah mempermudah rencananya dengan mengajak serta Riri dalam pertemuan mereka.

Akan tetapi, alih-alih merasa terintimidasi-di tempatnya-Hyera justru balik menatap Soojung tak kalah sengit dengan senyum tipis terpatri di wajahnya.

"Ya, mari kita dengar ada hubungan apa antara Riri dan suamiku sebenarnya," ujarnya kemudian, menekan kata suami yang mana hal tersebut sedikitnya sudah berhasil membuat Soojung berang.

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Jan 30 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

Marriage ContractWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu