Part 17 - Once in a Lifetime

170 10 10
                                    

☆☆ REWRITE THE STARS ☆☆

Heeshin terbangun saat merasakan usapan lembut di punggungnya dan diikuti kecupan-kecupan singkat di kening dan puncak kepalanya. Meskipun masih sangat mengantuk namun ia berusaha keras membuka matanya.

Heeshin mendongkkan wajahnya dan bergumam pelan dengan suara serak, "Lee Yoon-ssi..."

Lee Yoon yang menunduk dan melihat wajah Heeshin dan sepasang mata yang masih mengantuk, "selamat pagi," sapanya pada wanita yang sejak kemarin telah resmi berstatus sebagai istrinya.

"Aku masih mengantuk," kata Heeshin sambil merapatkan tubuhnya pada Lee Yoon dan menyeruakkan wajahnya di perpotongan leher sang suami.

Pergerakan Heeshin yang cukup tidak terduga itu berhasil membuat Lee Yoon menahan nafas selama beberapa detik. Ia yakin Heeshin tidak bermaksud apa-apa, tapi hal itu jelas sangat mempengaruhi tubuhnya, apalagi mereka bergelung dalam satu selimut yang sama sementara pakaian pengantin mereka berserakan di lantai.

"Lee Yoon-ssi..?" Heeshin yang ikut merasakan ketegangan tubuh suaminya pun bersuara.

"Ya?" Lee Yoon mencoba menanggapi dengan santai.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Heeshin sambil meraba pelan rahang tegas Lee Yoon.

Lee Yoon menutup matanya sejenak, merasakan sentuhan tangan Heeshin di rahang dan pipinya, "tidurlah lagi, kau bilang masih mangantuk."

Kali ini Heeshin menggelengkan kepalanya, "tidak apa-apa," ujarnya seakan memberikan lampu hijau.

Lee Yoon menelan ludahnya dan kembali menunduk untuk beradu pandang dengan Heeshin, "kau yakin?"

Heeshin mengangguk meyakinkan. Kali ini ia yang berinisiatif mengawali kegiatan pagi pertama mereka sebagai pasangan suami istri.

☆☆☆


Ketika Yoon dan Heeshin turun dari kamar mereka di lantai dua, keduanya dikejutkan dengan keberadaan Seon Bok yang sedang meletakkan sesuatu di meja makan kayu yang entah sejak kapan ada di dapur rumah Lee Yoon.

"Selamat pagi pengantin baru..." sapa Seon Bok dengan senyum cerahnya.

Belum sempat pasangan itu membalas sapaan Seon Bok, dari arah pintu belakang rumah muncul Eon Nyeon yang juga membawa sesuatu.

"Ahjumma, apa kau buta? Matahari sudah berada di atas kepalamu dan kau menyapa mereka dengan selamat pagi?"

Lee Yoon menghela nafas lelah. Tidak salah lagi, ia dan Heeshin akan menjadi bahan olok-olok mereka selama beberapa hari ke depan.

"Oh, hyungnim. Kau sudah bangun? Kupikir kalian pingsan di kamar," celetuk Geumsu yang juga masuk dari pintu belakang sambil membawa dua kursi kayu yang kemudian di tata berhadapan di meja makan.

Heeshin menutup matanya sejenak. Meskipun sudah berkali-kali di olok-olok oleh mereka, tetap saja ia tidak bisa mengendalikan ekspresi wajahnya yang sekarang pasti semerah tomat.

"Yongchun ahjussi membuat meja makan ini untuk kalian. Katanya dia akan membuat meja yang lebih besar lagi jika kalian sudah punya anak," kata Geumsu memberitahu Lee Yoon dan Heeshin darimana meja makan dan kursi itu berasal.

"Geumsu-ya..." keluh Lee Yoon.

Geumsu mengangkat bahunya ringan, "dia memang berkata begitu, hyung," tanggapnya sebelum berlalu pergi.

"Nah, aku dan Eon Nyeon juga akan pergi. Kalian nikmatilah makan siang menjelang sore ini, dan lanjutkan kegiatan kalian di kamar supaya sembilan bulan lagi Yongchun ahjussi menghadiahi kalian meja makan baru," kata Seon Bok yang disambut gelak tawa puas dari Eon Nyeon.

Rewrite The Stars (END) Where stories live. Discover now