Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
SATU DEKADE BERLALU setelah pertemuan pertama. Pada titik yang sama, dan tempat yang sama. Megumi Fushiguro; Werewolf berusia tujuh belas tahun itu duduk di salah satu pohon menengadah ke atas langit.
Kurang dari lima belas menit lagi, teman satu-satunya di hutan yang luas ini akan melewati jalan setapak untuk mengantar makanan ke kediaman neneknya di desa sebelah.
Bertumpu pada lututnya, telinga yang runcing memanjang itu memangku suara kicauan burung. Sebelum akhirnya mendengar suara langkah kaki khas yang selalu mengisi kehidupan seorang Megumi bertahun-tahun.
Dengan sigap, ia berdiri dari duduknya. Menampakan diri dengan senyum kikuknya di hadapan gadis secerah mentari pagi hari ini.
❝Megumi! Oh — kau mengagetkanku.❞
❝Begitukah?❞ Megumi tak pandai mengekspresikan dirinya dengan raut muka, namun kebalikan dari kontur wajahnya. Ekornya naik turun dengan antusias.
[Name] melirik dari atas sampai bawah perwujudtan setengah serigala itu lamat, sebelum akhirnya berpindah pandang mengambil sesuatu dari keranjang miliknya. ❝Ini, aku ada baju bekas ayah. Kurasa baju milikmu sudah tak layak pakai lagi.❞
Teleng ke arah kanan, Megumi menatap bingung namun tetap mengambil pemberian [Name] dengan segera.
❝Tetapi baju yang kau berikan dua tahun lalu masih layak pakai.❞
[Name] menggaruk kedua pipinya canggung. ❝Errr ... Aku hanya ingin bilang, bahwa fisikmu tumbuh lebih cepat Megumi.❞
Entah karena Megumi adalah sosok remaja tanggung, atau karena ia berasal dari ras yang berbeda. Perawakannya tumbuh lebih cepat untuk anak seusianya. Baju yang [Name] berikan saat ini sudah tampak mengecil dan menyesuaikan bentuk tubuhnya.
Megumi berkedip, sebelum akhirnya ia mengangguk lalu mulai menanggalkan baju atasannya dengan segera — membuat [Name] tersigap malu menyaksikan itu.
❝Ack! — apa yang kau lakukan!❞ [Name] buru-buru menutup penglihatan matanya karena malu. Setelah berganti pakaian lebih cepat, perwujudan Werewolf muda itu kembali bingung dengan tingkah laku Sang Puan.
❝Berganti ... Baju?❞ ujarnya bingung dengan respon [Name] [Surname].
❝Iya tapi maksudku — arghtt! Intinya tidak boleh berganti baju saat ada orang yang melihat, tubuhmu itu privasi okay????❞ [Name] menunjuk-nunjuk Megumi dengan jari telunjuknya.
Seharusnya [Name] lebih tau, Megumi tak pernah belajar dari orang lain selain dirinya. Tak pernah juga [Name] melihat Werewolf lain selain Megumi di hutan ini.
Seolah-olah Megumi Fushiguro diciptakan hanya untuk sendirian. Itu sebabnya [Name] selalu mengajarinya banyak hal.
Disisi lain, Megumi hanya menatap kerut wajah pada gadis yang lebih pendek darinya itu bingung. Mencoba menafsirkan segala bentuk mimik yang dikeluarkan [Name] kepadanya — sekaligus menulikan telinganya pada omelan-omelan manis yang ditujukan untuknya.
❝.... Kecil,❞ gumamnya sesaat menyadari dadanya berdesir halus. Tanpa sadar jari jemarinya bergerak naik, menggenggam telapak tangan [Name] yang digunakan untuk menunjuk dirinya itu.
❝[Name] itu ... Kecil ya?❞
Bibir [Name] terkatup sebelum matanya membola, saat ia menengadah menghadap Megumi yang tersenyum halus dengan telinganya yang tampak jujur.
Megumi melanjutkan. ❝Aku tidak akan pernah tau kalau aku sudah dapat merengkuhmu dalam satu dekapan penuh.❞
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆
— 09 January 2024
|| Akhirnya aku mutusin ngelarin FAP 4 dulu karena udah kelewat deadline wkwksowkso.
Perkepter isinya emang dikit-dikit, dan gabakalan lebih banyak dari 10 kepter kalo sesuai sama draft yang aku buat (aamiin).
Palagi ya, tlonk support cerita singkat enihh dengan penuh cingtah ya <'3
