Mendekatkan diri (1)

197 56 1
                                    

Beberapa hari berlalu, dan dalam beberapa hari itu pula (Y/n) kini berhasil masuk kedalam sekolah Jiwoo. Meski sebenarnya dia tidak perlu masuk dalam sekolah manusia biasa, tapi dia ingin merasakan kehidupan yang relate dengan kehidupannya sebelum masuk kedalam fanfic yang ia tulis.

Sudah beberapa hari dia masuk dalam sekolah yang sama dengan para tokoh utama. Sejujurnya (Y/n) tidak menyangka prosesnya akan sangat cepat, yah bagaimanapun ini adalah dunia fantasy, jadi semuanya mungkin terjadi. "(Y/n), aku kurang mengerti materi tadi, apa boleh tolong ajarkan aku?" Tanya seorang remaja lelaki yang merupakan teman sekelasnya.

Jujur saja, sejak hari pertama (Y/n) masuk kedalam sekolah ini, orang-orang telah menaruh mata padanya. Itu menyebalkan, apalagi banyak yang meminta bantuannya. Jangan salah, (Y/n) tau mereka dapat melakukannya sendiri, karena itu dia kesal. "Hey, bisakah kau berhenti menganggunya? Kerjakan saja sendiri, dia anak baru, kau membebaninya jika begini."

Teguran dari Gohyun membuat orang itu mendumel sebelum pergi menjauhi mereka. Pasalnya posisi duduk (Y/n) berada dibelakang Jiwoo, dan Gohyun berada disamping Jiwoo. "Apa mereka merepotkanmu (Y/n)? Kamu bisa menolak jika kamu mau," ujar Jiwoo khawatir. Anak ini masih sekali, sungguh.

Tersenyum, gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, anak-anak disini cukup bersemangat... Lagipula dengan begini aku bisa mendapatkan teman," ujarnya tersenyum menatapi buku tulis didepannya. Ketiga pemuda yang melihat itu seperti merasa tertampar pada hati mereka. Dan sebenarnya itulah tujuan (Y/n), dia harus mendekatkan diri pada mereka.

"Hah... Jadi maksudmu kami bukan temanmu?" Pertanyaan Gohyun sukses mebuat Jiwoo dan Wooin menatap kearah sang gadis dengan puppy eyes mereka. Ah sial, untuk sesaat (Y/n) lupa seberapa liciknya Gohyun. "Astaga, bukan begitu... Tentu aku sangat senang kalian menjadi temanku," ujar (Y/n) membuat Gohyun mengendus. Remaja itu menjadi orang pertama yang berdiri dari kursinya.

Mengayunkan tas ke pundaknya, Gohyun berjalan mendahului teman-temannya. "Kelas sudah selesai, Ayo kita pergi. Mereka pasti menunggu," ucap Gohyun membuat yang lain ikut berdiri. Kata 'mereka' disini jelas menjurus pada Jisuk dan Michelle.

"Nona!" Seruan Michelle sukses membuat Jisuk menyekap mulut gadis itu. "Kecilkan suaramu, kau tidak tau malu atau apa—!?" Seru Jisuk langsung menyingkirkan tangannya dari bibir Michelle ketika dia merasa gadis itu menjilat telapak tangannya. "Ih, jorok sialan!"

"Wleee!"

Terkekeh melihat itu, suara (Y/n)  membuat mereka terdiam. "Geez, kalian ini, jangan berprilaku seperti bocah deh." Langsung saja Jisuk dan Michelle memberikan tatapan tajam pada Gohyun. "Hey sudahlah, ayo kita kerumah Jiwoo sekarang," ajak (Y/n) membuat Jiwoo bersemangat. "Ah benar juga, ini pertama kalinya (Y/n) dan Michelle kerumahku. Aku harap kalian tidak masalah karena sedikit berantakan," ucap Jiwoo menatap kearah (Y/n).

"Ahahaha, tidak masalah, lagipula kita tetangga loh. Jadi aku bisa sering mengunjungimu."

"Aku juga akan ikut," ucap Jisuk membuat Jiwoo semakin senang. Mereka berenam berjalan kaki dengan posisi Jisuk dan Gohyun didepan, Jiwoo dan (Y/n) dibelakangnya, lalu diikuti oleh Michelle dan Wooin. Sedaritadi Michelle bercerita dan Wooin mendengarkan. "Jisuk, ada apa denganmu hari ini? Tidak biasanya kau ingin kerumahku," Ujar Jiwoo dengan senyuman diwajahnya.

Melirik kearah Jiwoo, sungguh anak satu ini adalah greenflag berjalan. "Karena... Aku mau memastikan suatu hal," ujar Jisuk memasang wajah datar. Jiwoo melirik kearah (Y/n) lalu berkata, " Bisakah aku memberi makan kucing liar dulu?" Lucu sekali pertanyaannya. Mengendus pelan (Y/n) mengangguk sebagai balasan.

"Heh, tas itu pasti isinya makanan kucing semua." Suara Gohyun dapat didengar dari arah depan. "Ah? Tidak... Aku membawa banyak buku kok didalam sini," sangkal Jiwoo membuat Gohyun menggelengkan kepala. "Jangan dibahas, aku pun bahkan tidak perlu melihatnya, "ungkap Jisuk ikut dalam pembicaraan."

𝑈𝑛𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑡𝑖𝑐 𝐸𝑥𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑒Where stories live. Discover now