" Padahal mereka yang se enak nya, mengabaikan tuan rumah dan malah memilih untuk berbicara dengan orang lain, padahal mereka sendiri sedang bertamu di rumah orang!"

Tul memejamkan matanya kemudian menghela nafas pelan.

" Sedari awal saya yang tersinggung disini, disambut dengan cara yang kurang baik, rencana nya pun di ubah se enaknya, belum lagi kalian yang mulai membicarakan masalah pribadi ke anak saya, saya tidak nyaman," jelas tul.

" Ehm nyonya tul ini hanya masalah sepele, jadi tidak usah di lanjutkan lagi pembahasan ini," ucap mama nya cia, terdengar sedikit tak enak.

" Mama kecewa, cia saja sering meluangkan waktunya untuk pergi ke acara keluarga jong, dia selalu datang bahkan rela mengabaikan pekerjaannya, sedangkan balasan keluarga jong malah seperti ini, bertamu tapi mengabaikan tuan rumah!" Ucap neneknya cia.

" Setiap acara yang kami buat, kami selalu mengundang banyak orang, tidak ada paksaan untuk cia datang atau engga, kalaupun dia gak datang itu gak masalah, dia datang dengan kemauannya sendiri, jadi kalau cia ninggalin kerjaan demi datang ke acara yang kami buat, itu bukan salah kami," sahut tul.

Tul menghela nafas berusaha mengendalikan emosi nya.

" Tanya cia seperti apa penyambutan yang biasa kami lakukan ke dia kalau dia sedang bertamu, apa seperti ini? Kurang baik apa kami memperlakukan cia?" Tanya tul.

" Kami sangat senang mendapat undangan makan malam dari kalian, tapi tolong lain kali pertimbangan dulu agar kejadian ini gak terulang lagi," ucap tul.

" Kok malah gini," frustasi mama nya cia.
Niat caper ke keluarga jong malah berujung kacau seperti ini.

" Maaf, saya atas nama keluarga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, ehm kami salah karena kurang persiapan, sekali lagi kami minta maaf," ucap cia.

" Hm gapapa cia, yasudah kalian mau bahas apa? Kami masih ada waktu beberapa menit," ucap max.

Cia tau tuan jong ini sudah merasa sangat tidak nyaman, tapi beliau masih memaksakan diri untuk berada disini.

" Kita bahas hal santai aja ya, ehm bahas kerjaan mungkin, ah iya aku mau pindah ke luar negri juga nanti, mau cari kerjaan baru, soalnya udah jenuh banget sama kerjaan yang ada, mau cari suasana baru," kekeh cia yang berusaha mencairkan suasana.

" Oh gitu, mau kerja apa?" Tanya tul.

" Mau cari yang bisa sambil santai sih, mungkin kerja di butik seperti nyonya jong," kekeh cia.

" Gak harus di luar negri juga sih kalau itu, disini pun bisa asal tau target pasar," sahut tul.

Cia berdehem sesekali melirik ke arah mew.

" Eh nanti mew kuliah di luar negri juga kan? Mau tinggal di mana mew? Aku ada unit apart yang kosong, kalau mau nanti kabarin, ehm jangan mikir aneh-aneh ya aku cuma mau bantu aja, lagian sayang banget apart nya gak kepake," jelas cia.

Mew mengangguk singkat kemudian menatap cia.

" Aku baru beli mansion mini yang siap di tinggali, tapi tergantung calon istri ku nanti dia mau tinggal dimana, senyaman dia aja," sahut mew.

SAINGAN [ END ] || Tersedia Versi PDF✔️Where stories live. Discover now