"papamu benar, dia Masi kecil butuh kalian, kalian malah ngecewain kita dan daran, dimana otak mu HAH, kau benar benar harus di kasih pelajaran" ucap mama resta raut wajah kecewa dengan anak dan mantunya

" papa sangat kecewa berat dengan kalian berdua, terutama kamu Addison kau kepala keluarga seharusnya bimbing yang baik, dan bimbing jalan yang terbaik jangan mengecewakan orang tua, papa tidak kasih arahan seperti itu, kau belajar dari mana" tanya papa Abraham dengan kecewa

"papa menghancurkan percayaan ku terhadap papa, dulu aku sangat percaya kepadamu seharusnya dulu aku tidak percaya saja, kau berjanji selama aku pergi kau akan menjaga adik ku tanpa pilih kasih, ternyata tidak" ucap rayanza dengan wajah datarnya juga dingin, dengan raut wajah kecewa

"sepertinya tak pantas di sebut papa dan mama, tuan Addison kau tak pantas, kau perlu belajar lagi, sepertinya ijazah dan prestasi yang kau raih tak ada gunanya, di dunia ini butuh etika, bukti dan attitude bukan omong kosong mu"ucap rayanza dengan wajah datarnya dan juga dingin, bikin bulu kuduk seram juga huh pasti di ruangan situ dah auranya sangat mencekam.

"tak usah basa basi pa, kita hukum saja di bawah tanah seperti dia memperlakukan selama kita tak ada" ucap mama resta raut wajah kesal

"iya kamu benar sayang, bodyguard cepat seret dia ke bawah tanah" ucap papa Abraham

Tap
Tap
Tap

Ceklek

Bugh

Bugh

Bugh

Sedangkan mama arley

Cetar

Cetar

Cetar

Huh badannya sudah gx kebentuk lagi, suara tangisan mereka berdua yang menggema di seluruh ruangan.

"Hukum dia jan dikasih makan 7 hari, tanpa persetujuan dari saja tak ada seorang pun yang boleh menolong nya" ucap sang papa Abraham

"untung kau tak dibunuh seperti mereka ( tunjuk para penghianat), dan tubuhnya dimakan oleh xesi ( nama hewan singa) dan Exo ( nama harimau putih), itu baru saja 2 hewan belum hewan yang lain" ucap rayanza dengan nada dingin, kalau dah gini bikin merinding, tak satu pun yang berani menatap matanya.

"ayo pergi biarin dia disini"ucap mama resta

Flashback off

Setelah mereka selesai makan mereka ke ruangan televisi
"bang kapan temen abang main kesini" tanya dinda dengan wajah menggemaskan

"nanti dek, kesini nya, abang mau siapkan cemilan dulu"jawab chaiden

"aku bantu ya bang" tanya dinda dengan wajah berharap memperbolehkan

"tidak kau disini saja jangan kemana mana, nanti capek" jawab chaiden dengan nada khawatir adiknya kenapa Napa

"ya udah deh" ucap dinda dengan nada cemberut

"jangan marah dek, nanti jalan jalan ke moll yok, beli es krim" ucap chaiden dengan membujuk Dinda

"beneran bang" ucap dinda dengan wajah berbinar

"iya dek" ucap chaiden

"oke" ucap dinda dengan sedikit cemberut

"bang, bang rayanza dan daran kemana, tadi habis makan langsung pergi" tanya cukle dengan penasaran

transmigrasi BoysWhere stories live. Discover now