29. Semua Perlahan Terungkap

Start from the beginning
                                    

"Eum ... kamu pasti merindukan tanah kelahiranmu meski kamu bilang kamu tidak sudi untuk pulang. Terkadang beberapa hal dari hidup, hanya tentang menerima dan mengikhlaskan, Sun.", Sunoo yang mendengar itu pun terdiam.

Mengikhlaskan, ya? Apa Sunoo bisa? Apa dia kuat dan sanggup? Apa yang dia takutkan ... apa benar akan terjadi?

"Ah, iya. Terima kasih, Kak Rina. Sekarang aku sudah merasa lebih baik.", ucap Sunoo dengan senyum manisnya. Berusaha meyakinkan bahwa dia sekarang sudah lebih baik padahal nyatanya tidak.

"Sama-sama, Sunoooooo. Kalau ada sesuatu, jangan sungkan untuk ceritakan padaku. Aku akan berusaha membantu sebisaku. Semangat!", ucap Karina dengan cerita.

Ya, sekarang Sunoo hanya perlu mengakhiri hari ini dengan cepat dan pulang ke apartemennya. Hanya itu yang dia mau ... ya ... hanya itu.

---✧---

"Karena kalian sudah berkumpul di sini. Aku akan mempersingkat ini semua.", ucap Tuan Kim begitu semua orang memasuki ruang rapat rahasia mereka.

Seoul, sore itu. Mereka yang terlibat dikumpulkan. Termasuk Jungwon.

"Aku tidak tahu kenapa Tuan Muda Shin meminta organisasi kita untuk membunuh Park Sunghoon tetapi bisnis tetaplah bisnis. Tuan Muda Shin sudah membayar setengah dari uang yang dia janjikan jika kita semua bisa menghabisi Sunghoon.", jelas Tuan Kim.

Baiklah, ini semua semakin jelas.

"Arthur Shin?", tanya Giselle.

"Ya.", ucap Tuan Kim.

"Dia sepupunya Kak Sunghoon, apa mereka berselisih?", ucap Jungwon. Ya, Arthur adalah sepupu Sunghoon. Jungwon mengenalnya karena dia juga berteman dengan Jay.

"Sepupunya Sunghoon? Jika mereka berkeluarga, kenapa dia ingin membunuh keluarganya sendiri?", ucap Jake bingung.

"Entahlah, aku tidak tahu, Kak. Tetapi yang ku tahu, hubungan mereka baik-baik saja meski minimnya interaksi karena Arthur tinggal di New York.", jelas Jungwon.

"Ethan? Kamu pasti tahu sesuatu.", ucap Jake.

Heeseung sejak tadi bungkam. Tidak berkomentar apa-apa sedangkan yang lain masih terkejut dengan fakta yang diterima. Arthur terlalu sabar untuk tiga tahun yang sia-sia karena pelarian diri yang dilakukan Sunoo.

"Arthur, mengincar perusahaan utama. Pewaris keluarga hanya diturunkan dari garis Ayah. Sedangkan, Arthur bermarga Shin, bukan Park.", jelas Heeseung.

Semua terdiam termasuk Tuan Kim. Dia hanya menerima sebuah permintaan dan sejumlah uang, seperti itulah sebuah kehidupan yang kejam di dunia yang keji ini.

"Padahal Kak Sunghoon tidak menginginkan perusahaan utama. Dia membuka restoran karena itulah impiannya. Lalu, kita semua harus bagaimana?", ucap Jungwon. Meski Ethan adalah temannya Sunghoon, Jungwon jelas lebih mengenal Sunghoon.

"Tetap pada rencana.", ucap Haechan.

Sama seperti Heeseung, Haechan juga bungkam. Masih terlalu sulit mencerna hal seperti ini. Sejak awal, Sunghoon adalah pria yang baik-baik. Seseorang dengan rasa iri dan dengki lah yang menghancurkan semuanya.

Mendengar hal itu, semuanya terdiam. Terutama Jake dan Jungwon. Apa mereka lupa? Bahwa Jake memiliki empati yang sangat tinggi dan menghormati sebuah perasaan?

"Kalian tetap akan melakukannya? Membiarkan Sunoo kehilangan cintanya? Itu yang kalian mau?", tanya Jake dengan tergugu.

Jungwon yang mendengar itu memejamkan matanya. Jika Sunoo berpisah dengan Sunghoon, maka dirinya juga akan berpisah dengan Jay. Pulang ke Seoul dan melupakan Jay. Itulah perjanjian awalnya.

"Kita ini professional. Singkirkan empatimu, Jake.", ucap Heeseung dengan tenang.

"Setelahnya apa? Membiarkanmu menikah dengan Sunoo?", tanya Jake.

Semua terkejut. Tuan Kim, Heeseung, dan Giselle terkejut. Darimana Jake mengetahui ini semua? Bukankah mereka semua menutup rapat rahasia ini?

Haechan, Jungwon, dan Jeno. Baik, Jeno sejak tadi juga bungkam dan menyimak. Tetapi, setelah mendengar pernyataan tadi, mereka sangat terkejut bahkan Jeno menjatuhkan pistolnya. Fakta apalagi ini?!

•••

17 Maret 2024
- Vaineon -

Venice, Italy. [sunsun]Where stories live. Discover now