Prolog.

4 0 0
                                    

??/??/????.

"kak! kak!! Tolong aku!" teriakan remaja perempuan yang memanggil Kakak nya terdengar sampai ruang tamu.

"ada apa sih Riel?" nada laki-laki remaja itu terdengar kesal, Laki-laki itu bediri dari sofa dan berjalan ke arah kamar adik perempuannya.

Saat Kakak Laki Laki itu membuka kamar nya, ternyata..







Kecoa.







"Itu Cal! ada kecoa, tolongin!" Teriak Cariel. Hanya kecoa kenapa takut? Mempusingkan Calvin saja... Calvin berjalan ke arah jendela kamar Adik perempuannya, dan dia menendang kecoa itu keluar.

"Sudah tuh, cuman kecoa doang yaelah." Kata Calvin dengan nada santai. Ia tahu adiknya ini takut kepada kecoa.

"Tapi kan yang tadi bisa terbang!"

"Sapu juga bisa loh."

"Kalau aku mau keluar terus itu tiba-tiba terbang gimana?"

"Ya... Yasudah."

"Kakak jahat." Dengan nada sedih. Calvin tahu dia hanya berpura-pura sedih karena dia ingin dirinya mengasihani Adik nya. Tapi... Mempermainkan sedikit tidak papa kan?

"Iya, iya kakak minta maaf, sini kakak peluk." Kata Calvin dengan sengiran nya, tangannya mengelilingi tubuh adiknya yang kecil dari belakang.

Cariel yang tubuhnya di kelilingi oleh tangan kakanya, ia terkaget dan merasa geli. Kakaknya tidak pernah seperti ini sebelumnya

"Ih, kak, apaan sih?"

"Cuman mau peluk doang."

"Lepasin."

"Nanti."

Perempuan itu sungguh geli. Karena kakaknya ini. Ia tahu kalau kakaknya ini biasanya tidak peduli padanya.

"Mau makan apa nanti malam?" Tanya Calvin.

"Aku masak Mie instant saja." Jawab Cariel dengan nada kesal

"Kamu sudah makan mie berkali-kali, tidak baik jika makan mie terus-terusan. Kakak beliin Ikan ya?"

"Terserah kakak."

Malamnya

Cariel sedang berdiri dan menatap foto keluarga yang berada di ruang tamu dengan muka kesal, ia menunggu kakak laki-lakinya itu pulang, dan itu membuat dia menunggu di ruang tamu.

Calvin yang membuka pintu depan dan melihat adiknya terus menatap foto itu pun ia menghampiri nya.

"Mereka sudah tiada, kita sudah terbebas dari mereka, Riel." Ucap Calvin.

Cariel tidak menjawab perkataan kakaknya. Keheningan memenuhi ruangan tamu itu. Sebelum kemudian Cariel memanggilnya.

"Kak."

"Kenapa?" Tanya Calvin.

"kita dapat mata ini dan kekuatan ini karena kita membunuh Ayah dan Ibu...  Tapi.." Cari memotong kata-katanya.

"Tapi apa?"

"Kakak tidak penasaran isi yang ada di dalam basement? Ayah tidak pernah mengizinkan kita kebawah sana."

"Kau penasaran? Kau mau kesana?"

"Iya."

"Kakak menemukan kunci basement nya di kamar Ayah dan Ibu. Mau memeriksanya?"

"Tidak, besok pagi saja. Kita makan dulu"

"Baiklah kalau gitu."


Keesokan paginya.

Cariel menunggu kakaknya yang sedang membuka pintu basement di depannya ini. Mereka sudah dari dulu sungguh penasaran apa yang di sembunyikan Ayah nya.

Setelah pintu basement itu terbuka, mereka berdua menuruni tangga yang menuju ke arah bawah itu.

"Gelap sekali." batin Cariel. Tangan nya menemukan saklar lampu, seketika menyalakan lampu ruangan itu.

Ternyata penuh dengan eksperimen aneh, menyeramkan. Banyak nya tubuh manusia, hewan, dan lain lain.

"Ayah menyembunyikan hal seperti ini." Ucap Cariel.

Calvin tidak menjawab perkataan adik nya itu, ia berjalan ke arah laci dan meja-meja yang memenuhi tubuh manusia itu.

Sedangkan Cariel berjalan dekat sesuatu yang menutupi wadah besar yang di tutupi kain di depannya.

Ia melihat dua lembaran kertas di samping meja nya, saat membacanya, bola matanya mengecil. Ia terkejut dengan apa yang di bacanya.

"Kak, sini." Kata Adiknya dengan penuh ketakutan.

Calvin tanpa menjawab, ia berjalan ke arah adik nya. Adik nya memberikan satu kertas lagi ke kakak nya. Reaksinya pun sama. Namun kakak nya tidak ketakutan.

Tangan Cariel membuka kain yang menutupi wadah itu.. ternyata....

Tbc.

Note: hehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Eyes. || Ocs story || Calvin & Cariel || Indo Ver.Where stories live. Discover now