Sembilan puluh sembilan.

Start from the beginning
                                    

"Gue besok makan siang pergi sama Daehwi ya?" Ucap Renjun sesaat Guanlin mendudukan dirinya disampingnya.

"Kemana?"

"Suatu tempat"

"Ya tempatnya dimana?"

"Rahasia!" Balas Renjun membuat Guanlin terkekeh.

"Anak anak ikut?"

"Enggak"

"Emang besok Daehwi gak kerja? Emang bosnya ijinin?"

"Kalau gak lo ijinin, lo gak gue kasih jatah!" Ancam Renjun membuat Guanlin takut.

"Ancaman lo selalu gitu, padahal kalau seminggu aja enggak bercocok tanam lo sendiri yang tantrum"

"Mana ada?!!!"

"Ada, mau bukti?"

Renjun berdecak. "Gak! Terimakasih!" Sautnya kemudian membelakangi Guanlin.

Guanlin terkekeh kemudian fokusnya teralihkan pada Ayden yang berjalan menuju dapur. "Mau ngapain cil?" Tanyanya sedikit berteriak.

"Papiiiii kindeljoy manaa?" Teriaknya.

"Gak ada. Habis"

"Cepet banget abisnya?" Tanya Guanlin.

"Boong, dia tadi udah makan 2. Punya adeknya dimakan juga"

Guanlin hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk paham. Ayden kembali menuju ruang tengah dengan kesal. "Kok abiss?? Capa abisin?!!!"

"Kok marah marah?" Tanya balik Guanlin.

"Kindeljoyyyyyy akak!!!"

"Minta yang baik dong, kenapa marah marah gitu?"

Mingrui mendekat pada Renjun, ia duduk dipangkuan Papinya itu mendengarkan Ayden yang mendapat nasihat dari Guanlin. Ia terkekeh kala kakak dan Papanya adu pandang.

"Kakak mauu kindeljoy!!!"

"Gigi kamu tuh makin keropos habis ini berlubang tuh, nanti gak punya gigi gara gara kebanyakan makan coklat"

"Nanti cikat gigi"

Guanlin menggeleng. "Tetap enggak. Papa gak punya uang buat beli kinderjoy kamu yang mahal itu"

Ayden merengutkan bibirnya. "Ya udah deh, nanti minta genpa aja. Kacian Papa kelja campai malem tapi ndak punya uang. Genpa di lumah telus tapi uangnya banyak" jawab Ayden membuat Guanlin membulatkan matanya sedangkan Renjun tertawa.

"Buset, di roasting anak sendiri" saut Renjun membuat Guanlin mencebik kesal.

"Ya uangnya habis gara gara kamu minta kinderjoy mulu" ucap Guanlin.

Ayden kemudian menghampiri Renjun. "Papi pinjam hapenya mau call genpa minta kindeljoy"

Renjun memberikan ponselnya, Ayden yang memang sudah tau cara menelfon kakeknya itu sontak langsung menghubungi Papa dari Guanlin itu. Tidak lama mereka mengobrol, Ayden kembali memberikan ponsel milik Renjun.

"Kata enpa diculuh bobo cana nanti dapat kindeljoy banyakkkk"

"Deee muuuu" (dede mau)

"Iya nanti kita bobo lumah genpa belcama yaa" ucap Ayden menjawab sautan adeknya.

"Ya udah sana ke grandpa gak usah pulang sini"

"Ih janan dong Papaa. Nanti papa kecepian ndak ada akak" jawab Ayden membuat Renjun terkekeh.

"Ada aja sautan anak lo"

Keesokan harinya, Renjun membawa kedua buah hatinya ke rumah mertuanya. Ia menitipkan Ayden dan Mingrui sejenak disana kemudian ia pergi ke kantor Guanlin menjemput Daehwi.

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now