01. Nanblueponi

466 71 9
                                    

Judul	: Menabur Abu, Menuai Mati Oleh: nanblueponi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Judul : Menabur Abu, Menuai Mati
Oleh: nanblueponi
.


Kalian bisa mendengarkan lagu ‘Sampai jadi Debu – Banda Neira’, itu bisa membuat kalian semakin mendalami cerita ini
.
Author menyadur beberapa dialog dari series TharnType untuk kepentingan cerita, bisa dibilang ini what if TharnType Season 3 versi @nanblueponi
.
Happy Reading
.


☀ 🌻


“Bagaimana bisa aku mencintai orang lain jika hatiku masih tertawan padamu?”

seseorang bicara pada aliran sungai yang deras.

“Orang lain memiliki nisan untuk dikunjungi, sementara aku? Tak ada perwakilanmu yang bisa ku sentuh.”

beningnya mulai membasah di daging pipi yang merah.

“Orang lain punya tulang belulang yang bisa mereka bayangkan tengah tertidur pulas di bawah pusara, sedang aku? Wujudmu tak bisa aku samakan dengan kobaran api yang menghanguskanmu.”

sudah, ia jatuh terduduk. Tangannya meremat besi penyangga jembatan yang amat tinggi.

“Aku merindukanmu, aku ingin menemuimu.”

hilang, ia tak sadarkan diri.

--

“Type?”

“Hmmmm?”

“Apa kau pernah berpikir meninggalkanku?”

“Pertanyaan bodoh.”

“Jawab saja, Type!”

“Tidak! Dan kau pun jangan berani-berani untuk meninggalkanku!”

Type mengacungkan pisau selai yang ia pegang kearah Tharn di sebrang meja.

Tharn bangkit dan duduk di sisi Type yang fokus mengunyah roti.

Menggeser kursi hingga ia bisa lebih dekat dengan sosok di sampingnya. Memeluknya kemudian.

“Aku mencintaimu.”

“Aku tahu.”

“Ish. Kau ini.”

Tharn menenggelamkan wajahnya di leher Type yang menggelinjang geli.

Tharn, hentikan! Aku sedang makan.”

“Habiskan saja makananmu! Aku akan makan bagianku.”

satu, kecupan ringan ia berikan di ceruk favoritnya.

Thaarnn…”

“Kau tahu aku menyukaimu saat kau memakai kaos tanpa lengan seperti ini, kenapa masih memakainya untuk menggodaku?”

Angsat Sad EndOù les histoires vivent. Découvrez maintenant