siap adekku tersayang|

Setelah membalas pesan Justin, Daniel melangkah keluar kelas. Pandangan melihat murid-murid berhamburan keluar kelas, saat ini memang waktunya pulang kerumah dan kemudian tidur dengan nyaman.

Membayangkannya saja sudah membuat bahagia, apa lagi melakukannya kan?

Sebenarnya sih Daniel ingat-ingat lupa alamat rumahnya, ingatan ia agak bermasalah kalau soal ini.

Tak mau ambil pusing, Daniel berjalan menuju halte, niatnya sih pke ojol tapi, 'kalo pake ojol aku nggak bisa mesennya, jadi paje bus aja yang gampang, hehe.' Batin Daniel cekikikan.

Tapi Daniel agak bersalah membohongi Justin.

Daniel menunggu di halte hampi satu jam lebih, untungnya Daniel membawa susu favoritenya, jadi ia tidak rewel. Ya tidak heran Daniel selalu membawa kemana-mana belahan jiwanya.

Tapi ada yang aneh..

"Busnya kok nggak dateng-dateng ya?," Ucap Daniel bingung, tiba-tiba ada yang menyahut ucapan Daniel dengan sarkas.

"Ya iyalah nggak dateng-dateng, orang ini udah hampi jam lima." Suhut orang itu kemudian duduk disampaikan Daniel dengan tidak berdosanya.

"Lo belum pernah naik bus ya?," Daniel hanya mengangguk polos.

'anjirlah.'

"Yaudah, sama gue aja baliknya."

Daniel langsung menolak keras. "Nggak mau! Kita nggak kenal, nanti kamu culik aku lagi." Protesnya.

"What the-" Menghela nafas pasrah. Orang itu menyodorkan tangannya. "Kalo gitu kenalan, nama gue Malvin."

Daniel menerima uluran tangan Malvin semangat. "Aku Daniel, salam kenal Malvin!"

"Hm, udah kenal kan? Sekarang ayo balik." Malvin beranjak dan menarik tangan Daniel. Malvin berfikir Daniel itu lambat, jadi ia menarik nya.

Malvin sebenarnya bingung dengan dirinya sendiri, tadi saat ia sedang perjalanan pulang, tanpa sengaja matanya melihat Daniel duduk di halte bus sendirian, tanpa pikir panjang ia menghampiri Daniel.

Menurut Malvin, Daniel punya daya tarik yang kuat, sampai-sampai membuat seorang Malvin Algabiru menghampirinya,

Si predator buas.

Kalo boleh jujur, Malvin juga bukan tipe orang yang akan datang dan langsung mengajaknya pulang karena kasihan, menurutnya itu agak ...

Sok kenal? Atau caper?

Ya semacam itu, tapi pada Daniel mungkin agak pengecualian.

.

.

.

"Disini?," Daniel turun dari motor Malvin dengan dibantu tentunya kemudian mengangguk. Malvin kemudian melirik rumah Daniel, mengamati lebih tepatnya, kemudian mengangguk puas.

'not bad'

"Makasih udah anterin aku, ia uangnya." Dengan polos Daniel menyodorkan uangnya pada Malvin, melihat itu kedua mata Malvin berkedut.

"Gue bukan ojek!" Ucapnya ketus.

Daniel mengerjap bingung. "Yang bilang kamu tukang ojek siapa?," Malvin mengeram kesal.

Bocah ini, astaga tolong tenangkan Malvin sebelum menyerang Daniel.

"Terus maksudnya duit lo?,"

"Buat bilang makasih?," Loh .. Daniel malah bingung sendiri jadinya.

"Gue nggak butuh." Ucap Malvin datar tanpa ekspresi. "Kalo lo mau bilang makasih, kasih nomor handphone lo aja."

"Emang bisa?,"

"Bisalah!" Jawab Malvin ngegas.

"Ya-yaudah." Daniel mengeluarkan handphone dari tasnya dengan tak sabarang Malvin merebut dan langsung mengetikan no Daniel di handphonenya.

Kak Malvin$ is calling you ~

Malvin tersenyum puas melihatnya, kemudian mengembalikan handphone itu pada pemiliknya.

Daniel menerima handphonenya dan memasukkan kembali ke dalam tas.

"Mal-" Baru juga mau manggil, langsung dipotong.

"Nggak sopan! Panggil gue kakak." Malvin mengucapkan itu dengan membusungkan dadanya sombong.

"Kak Malvin." Suara Daniel terdengar lembut di telinga Malvin.

Mengangguk puas, kemudian menepuk pelan kepala Daniel. "Bagus adeknya kak Malvin."

Malvin mengucapkan itu tanpa sadar.

.

.

.

.

You are mine Daniel.

_________

_____

_

Kalo bisa nama Malvin nya dibaca Melvin ya! Tapi terserah kalian juga sih sebenarnya hehe
.

.

Jangan lupa vote dan komen ya guyss

Thanks u

[BL] We will always be together, my worldOù les histoires vivent. Découvrez maintenant