Sembilan puluh tujuh.

Start from the beginning
                                    

"HWAAAAA KAAAAAA!!!" Tangisnya kencang

"Hihihiiiii jeyekkkkk" ucap Ayden sembari terkikik.

"Kakak? Adiknya diapain? Astagaaa"  ucap Renjun yang langsung berlari mendengar tangisan Mingrui.

"Hehehe dedek mainan hp Papi"

"Astagaa.. cup cup, dedek gak boleh nangis ya?" Ucap Renjun sembari mengusap air mata Mingrui.

"Muuuu pee pwiii"

"Mainan aja ya? Jangan hp Papi"

"Peee"

"Sini kak hp Papi" Ayden pun memberikan ponsel Renjun dan kemudian mencubit pipi Mingrui. "Nanisannn!" Godanya membuat Mingrui semakin menangis kencang.

"Kakak, dedeknya jangan digodain dong sayang"

"Hehehe maap"

Renjun memberikan beberapa mainan Mingrui dan meletakannya di depan Mingrui. "Papi mau lanjut cuci piring, bisa ya kakak sama dedek akur gak berantem?"

"Bisa Papiii"

"Dijaga ya kak dedeknya"

"Ciappp"

Renjun menghela pelan kemudian kembali ke dapur menyelesaikan apa yang tertunda tadi. Ponsel Renjun berdering kala ia selesai memtong apel. Renjun pun membuka ponselnya sejenak dan terkekeh membaca pesan dari suaminya.

 Renjun pun membuka ponselnya sejenak dan terkekeh membaca pesan dari suaminya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now