3. Memento

81 10 1
                                    

Dulu sekali, Sehun selalu protes saat Lee Na Ra menggunakan banyak kuasa uangnya. Dia benci nepotisme dan orang-orang yang mengambil manfaat dari sana. Misal, saat wanita itu dengan semena-mena membuatnya jadi brand ambassador mulai dari pakaian, jaringan toserba, kosmetik, hingga yang terbaru mobil mewah. Yang terakhir membuatnya bisa membeli Audi R8 yang dulu hanya jadi hayalan babunya. Dia bahkan bisa sedikit pamer dengan membeli bubble tea kesukaannya menggunakan mobil tersebut. Dia mulai suka pesona uang Lee Na Ra dan makin terjerembab pada pesona wanita tersebut. Biar gengsi, dia harus bilang bahwa kini dia sudah resmi jadi budak cinta Na Ra. Empat tahun penuh roller coaster dan dia akan dengan senang hati memenjarakan diri bersamanya dalam waktu yang sangat lama. Selamanya, kalau bisa.

"Sehunnie, apa kita perlu beli pupuk tanaman?" Na Ra bertanya dengan mata serius membaca komposisi pada pupuk tanaman yang terpajang di rak. Mereka kini berada di sebuah departement store milik Sunghwa Group. Jangan tanyakan kenapa mereka bisa ke sini tanpa gangguan siapapun. Jawabannya sudah jelas karena Na Ra menutupnya untuk umum. Lee Na Ra dan uangnya.

"Jangan mengada-ada. Kau tinggal di apartemen dan tak punya tanaman apa pun. Terakhir kali, kau bahkan membuat kaktus yang harusnya bertahan hidup dengan mudah mati kekeringan."

Na Ra tampak tak peduli dan mendorong troli super besarnya yang masih kosong ke bagian makanan hewan.

"Kalau makanan kucing apa perlu?"

"Kau benci kucing Lee Na Ra." Sehun nyaris mengumpat, mencoba memupuk kesabaran dalam hatinya yang kian lama kian habis. 

"Aku lupa!" Dja menyengir tanpa dosa.
"Aku memang tidak berbakat belanja."

"Memang kapan terakhir kau belanja?"
Sehun mengambil alih troli yang didorong Na Ra. Wanita itu dengan girang mengikuti Sehun ke bagian makanan ringan.

"Aku rasa bulan lalu."

"Itu tidak buruk.

"Apa yang kau beli?"

"Sebuah perusahaan penerbangan."
Sehun menyesal sekali sudah bertanya. Lee Na Ra sangat bahaya jika sedang banyak pikiran. Tak hanya perusahaan penerbangan, dia bisa saja mengakuisi sebuah bank saat dia pikir dia kurang kerjaan. Dia memilih untuk tidak berkomentar dan berpindah tempat untuk memenuhi troli dengan kebutuhan rumah tangga seperti pembersih kamar mandi, deterjen, pengharum ruangan, dan masih banyak lagi. Na Ra terkagum-kagum, menggamit mesra lengan kekasihnya.

"Kau memang sangat bisa ku andalkan, Sehunnie. Mau jadi trophy husband tidak?"

"Ha?"

"Itu sedang sangat populer sekarang. Kau tau lah, pria yang menikahi wanita kaya, cukup berdiam di rumah dan merawat diri, lalu si istri akan memenuhi semua kebutuhan suaminya itu. Keren, kan?"

"Tapi kau tidak cukup tua untuk menjadikanku trophy husband."

Na Ra mengangkat bahu, berjalan ke bagian makanan ringan kesukaannya.

"Aku bisa memodifikasinya."
Sehun tertawa. Na Ra memang suka sekali bicara sembarangan

"Aku serius, Sehunnie." Wanita itu berbalik, menarik atensi Sehun.
"Kau jadi trophy husband ku, ya? Maksudku.. kau... " Dia tampak berlama-lama, seolah punya waktu di seluruh dunia.

Sehun menanti dengan gundah. Apakah sudah tiba waktunya? Bukan kah tempo hari Na Ra lah yang menolak lamarannya entah untuk ke berapa kalinya? Apa... wanita ini sedang mengerjainya seperti biasa? Oh ayolah.. dia bisa gila jika terus dipermainkan.

"Menikah denganku, ya."
Sebuah kalimat pernyataan, bukan tawaran. Dan Sehun jelas sekali tak punya opsi menolak. Dia menyeringai, mendapati Lee Na Ra yang gugup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Korea Rich GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang