Chapter 01: Yellow

Start from the beginning
                                    

"Kang Taehyun! Kang Taehyun!" panggil suara familiar itu terdengar samar-samar, Taehyun membuka matanya, pandangannya sedikit buram sebelum akhirnya kembali normal dan mendapati kakaknya sedang menepuk-nepuk wajahnya.

Ini pertama kalinya ia pingsan dalam hidupnya.

Tunggu, barusan ia kecelakaan, tidak mati?

Taehyun mencoba duduk dengan bantuan kakaknya, agak sedikit kesusahan karena pinggulnya terasa sedikit nyeri.

"Syukurlah ..." ucap seorang pria asing yang kini sedang mengusap wajahnya sembari bersandar di dinding ruang ganti, tempat mereka berada saat ini.

Taehyun mengerutkan keningnya, siapa pria ini? Dan kenapa dia terlihat lega Taehyun tidak mati?

"Saya benar-benar minta maaf, Kang Taehyun, gara-gara menyelamatkan saya Anda jadi seperti ini ..." ucap pria itu terdengar penuh penyesalan.

Ah, si superstar, batin Taehyun ketika mengingat apa yang baru saja ia lakukan hingga kakinya sakit seperti ini.

Eh, sakit?

"ARGHHH!" jerit Taehyun ketika kakaknya mencoba mengompres kakinya yang kini sudah sedikit membengkak.

"Bisa tidak, jangan berteriak? Suaramu itu melengking sekali," protes Sakura setelah memukul wajah adiknya itu dengan handuk basah, mengenai mata Taehyun dan kembali membuat pandangannya sedikit buram.

Taehyun mengucek matanya, kemudian melihat pria yang ditolongnya barusan. Dengan pandangannya yang masih buram dan fosfena yang sedang dialaminya ini membuat seolah-olah pria ini dibalut oleh cahaya warna-warni yang indah.

Apa ini aura seorang bintang? batin Taehyun sebelum kembali menutup matanya dan kemudian membukanya kemudian terkesiap ketika menemukan wajah pria itu tepat di hadapannya.

PLAK!

Sakura memukul punggung pria itu hingga ia menunduk di hadapan Taehyun seolah memohon pengampunan, sementara Sakura kesal karena adiknya didekati oleh laki-laki yang baru saja membahayakan nyawanya.

"S-saya akan tanggungjawab," ucap pria itu dengan wajah memelas.

Taehyun menaikkan sebelah alisnya. "Tanggungjawab apa? Saya tidak mati kok, tidak ada penyakit kronis ju- ARGHHH!!!" Belum sempat Taehyun menyelesaikan kalimatnya, Sakura sudah menarik kakinya untuk diluruskan, yang di mana, itu sangat menyakitkan.

"Biar kuberitahu kau, Kang Taehyun. Pergelangan kakimu sepertinya patah," ucap Sakura membuat Taehyun melotot horor ke arahnya.

Taehyun kemudian mengalihkan pandangannya ke pria itu yang kini sudah berlutut di hadapan Taehyun. Taehyun menoleh ke arah Sakura yang sudah menatapnya setajam bilah pisau.

"Tapi aku- ARGHHH!! BAIK, BAIK. Ah, tolong biayai saja ini sampai sembuh, tolong, maaf ya," ucap Taehyun tanpa sadar mengangkat wajah pria itu dengan kedua tangannya kemudian menatapnya dengan ekspresi meringis.

Pria itu terdiam, memandang Taehyun seolah otaknya terbang entah ke mana, bahkan membiarkan tangan Taehyun yang kotor karena sampah dan aspal menyentuh wajahnya yang selembut dan seputih salju.

"Tentu ... aku akan melakukannya," ujarnya dengan begitu lembut, masih dengan mata yang terfokus dengan Taehyun yang ada di hadapannya.

Taehyun memang tampan, tapi kalau sudah seperti ini tatapannya, dia menganggap Taehyun ini bagaimana?

"Oh," Taehyun menyadari sesuatu kemudian melepaskan tangannya yang memegang wajah pria itu. "Maaf saya lancang," ucapnya kemudian.

Pria itu tersenyum sangat hangat seperti cokelat panas. "Tidak apa-apa," ucapnya sebelum mengangkat tangannya untuk berjabatan. "Bertemu orang baru lewat cara seperti ini bukan salah satu keinginanku, tapi setidaknya kita bisa kenalan?" tanyanya.

PhosphenesWhere stories live. Discover now