Chapter 01: Yellow

292 34 21
                                    

Seperti biasa, Kang Taehyun melakukan pekerjaannya dengan baik. Berdiri di depan kasir sembari merekomendasikan donat hangat yang ada di kotak display dengan senyuman yang lebih manis dari donat itu, Itulah alasan manajer meletakkannya di bagian kasir. Dengan wajahnya yang tampan itu, ia mampu menarik banyak pelanggan, dan karena Taehyun itu pintar berbicara, orang-orang jadi tertarik dengan produk mereka.

Benar-benar anak emas!

Hari itu pun donat donat yang dijual laku keras, ada beberapa varian donat yang sudah terjual habis menjelang sore hari. Lagipula donat donat itu juga enak, kok. Donat hangat dan manis memang enak disantap saat musim dingin bersalju belakangan ini.

"Lagi-lagi aku mengantongi banyak uang hari ini," ucap seorang perempuan dari arah dapur terdengar sangat girang. Taehyun seketika menghela napasnya, kakaknya itu memang pintar- pintar memanfaatkan keberadaannya maksudnya.

Yaah, lagipula Taehyun tidak punya pekerjaan lain. Jadilah mereka menjalankan bisnis toko donat di padatnya kota Seoul ini, untungnya laku keras. Karena selain enak, yang jual juga ramah dan tampan.

"Hey, merenung lagi kau. Masih dichat oleh mantanmu?" tanya Sakura, kakaknya, yang tiba-tiba datang kemudian mencubit pinggangnya hingga Taehyun tersadar dari lamunannya.

"Ah... sial," gumam Taehyun. "Untuk apa membahas dia lagi? Kami sudah selesai hampir 3 tahun yang lalu," sahutnya.

Sakura menyeringai. "Yaah siapa tahu kau berniat memungut sampahmu lagi," ucapnya membuat Taehyun menatapnya dengan tatapan memicing.

"Apa, anak setan? Aku memintamu untuk membuang sampah, ada di belakang toko. Jangan biarkan itu membusuk," ucap Sakura sembari mendorong pelan bahu Taehyun, memintanya untuk segera bergerak.

Taehyun memutarkan bola matanya, kesal dengan ke-tidak-jelasan kakaknya ini, namun tak bisa bicara apa-apa karena takut dipukul memakai rolling pin.

"Aku ada di pantry kalau kau perlu aku," ucap Sakura kemudian melengos begitu saja.

Taehyun pun bergegas untuk membuang sampah di tempat sampah yang berseberangan jalan dengan bagian belakang tokonya.

Menyebrang sembari membawa dua kantung sampah memang bukan sebuah tren, namun ada beberapa orang yang memperhatikannya. Tak apa, Taehyun tahu kok dia memang setampan itu.

Bruk!

Ia meletakkan sampah-sampah itu sesuai dengan jenisnya, ia menepuk-nepuk tangannya setelah melakukan itu kemudian berbalik untuk kembali ke toko. Namun sebelum memotong lalu lintas, ia melihat sekumpulan orang heboh mendekati tempatnya berdiri.

Perempuan dan laki-laki berlarian membawa kamera, menjepret gambar pria malang yang sudah berpakaian tebal dan tertutup yang bahkan di bagian wajahnya hanya terlihat kedua matanya.

Taehyun ingin segera menyebrang karena tidak ingin bersinggungan dengan skandal idol dan para penggemar fanatik ini. Namun saat jalanan sedang padat-padatnya, pria malang itu tertangkap sekumpulan penggemar fanatik itu, membuat kumpulan orang itu menjadi semakin ramai.

Sesaat setelah itu, pria malang itu berhasil melepaskan diri dari kerumunan, ia berlari ke arah Taehyun kemudian Taehyun segera menyebrang karena baginya sudah cukup aman.

Bodohnya Taehyun saat itu, ia menoleh ke belakang untuk mengecek situasi pria itu, dan si bodoh itu malah ikut berlari di belakang Taehyun, tak melihat ada mobil yang sedang melaju ke arahnya.

Dan ya, rasa kemanusiaan selalu menang melawan Taehyun.

BRUK!

•••

PhosphenesWhere stories live. Discover now