sembilan puluh enam.

Start from the beginning
                                    

"Papaaaa" panggil Ayden sembari berlari ke belakang Renjun membuat Renjun menoleh. Guanlin langsung membawa Ayden naik ke gendongannya yang membuat Mingrui juga berlari ingin di gendong oleh Guanlin.

"Udah selesai?" Tanya Renjun sembari membantu Mingrui naik ke gendongan Guanlin. Kini Guanlin menggendong kedua putranya dengan Ayden di kiri dan Mingrui di kanan.

Guanlin mengangguk, "mau makan siang dimana?" Tanyanya.

"Liat nanti aja deh, sambil jalan"

Guanlin mengangguk, ia berjalan keluar diikuti Renjun disampingnya. "Gue beberapa kali kesini kok gak liat Meysa?" Tanya Renjun sesaat Guanlin melajukan mobilnya. Guanlin mengerutkan keningnya menatap Renjun yang enggan menoleh kepadanya.

"Kenapa? Kok tiba tiba ngomongin dia?"

"Ya iseng aja? Kan dia di cabang sini"

Guanlin mengangguk, "dia emang lagi banyak turun ke lapangan sekarang"

Renjun hanya mengangguk kemudian memainkan ponselnya hingga akhirnya mereka berhenti di salah satu restoran untuk makan siang.

"Papinya kenapa kak?" Bisik Guanlin pada Ayden.

"Ndak tau, tanya cendili lah"

Guanlin berdecak mencubit pelan pipi Ayden yang tengah mengunyah penuh makanan. Mereka kembali menikmati makanan mereka dan segera kembali ke rumah karena Mingrui mulai rewel ingin tidur siang.

"Gue tuh kesel!" Ucap Renjun tiba tiba setelah ia memastikan kedua buah hatinya tidur.

"Kenapa?" Tanya Guanlin sembari menepuk sofa sampingnya menyuruh Renjun duduk.

"Masa pegawai lo ngomong kalau lo mantanan sama Meysa"

"Lah? Mantan gue aja cuma lo?"

Renjun kembali berdecak. "Udah gak usah di dengerin. Kan yang terpenting pemenangnya tetep lo" lanjut Guanlin membuat Renjun memutar bola matanya malas.

"Gue sama Meysa cakepan siapa?"

"Cakepan lo?"

"Enakan siapa?"

"Enakan lo"

Jawaban Guanlin sontak membuat Renjun melotot, ia langsung memukul suaminya itu dengan bantal sofa.

"Aduh! Kenapa sih yang?"

"Kok jawab gitu?! Emang lo udah pernah sama Meysa?!"

"Astagaa.. gak gitu.. ya kan gue cuma pernah sama lo?"

"Terus lo mau nyoba sama Meysa?"

"Enggak astaga"

"Guanlinnnn!!!"

Guanlin terbahak langsung menarik Renjun yang masih berusaha memukulnya. "Diem Renjunnnn gak usah overthinking!!!" Ucapnya sembari menggigit pelan pipi Renjun.

"Aaaaakkk lepasin linnn"

"Gak, gak bakal gue lepasin kalau masih mikir aneh aneh"

"Shhh iya iya! Gak lagi"

Guanlin terkekeh dan melepaskan pelukannya. "Makin gembul aja pipinya hampir saingan sama dedek" goda Guanlin.

"Gimana gak makin gembul, lo aja ngajakin makan mulu!" Kesal Renjun kembali membuat Guanlin terkekeh gemas dengan suaminya ini.

Hari ini Guanlin dan keluarga kecilnya kembali ke Jakarta setelah satu bulan lebih mereka berada di Bali. Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 2 jam, mereka kini sudah sampai kembali di Jakarta.

Mereka di jemput oleh Ayah mertua Guanlin di bandara dan kini sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka.

"Renjun udah siap ya dek balik ke rumah?" Tanya Ayah Renjun sembari menyetir.

"Hmm, siap Ayah"

Renjun turun menggendong Mingrui, sedangkan Ayden sedikit takut turun dan memegang erat ujing baju Papinya. Renjun yang paham mengusap pelan kepala Ayden. "Gapapa kak, gak ada yang jahat"

Ayden mendongak, matanya mulai berair. Guanlin pun langsung menggendong Ayden dan menggandeng Renjun masuk.

"Wekammmmm bekkkkkk" teriak para bocah mungil menyambut kepulangan keluarga Guanlin. Keempatnya sedikit kaget, terutama Ayden.

Jisung dan Chenle sontak berlari dan memeluk sahabatnya itu. "Denden balikkk yeayyy!!"

Ayden membalas pelukan kedua sahabatnya itu, ia kaget namun juga senang. Pesta kecil kecilan ini adalah ide dari Haechan sebagai penyambutan kembalinya sahabatnya itu.

"Astagaaa.. gue cuma dibali sebulan pake segala disambut kayak apaan" ucap Renjun.

"Gapapa lah, anggap aja memulai hidup baru"

Renjun terkekeh, "makasih banyak ya" ucapnya yang diangguki berbarengan oleh sahabatnya.

Renjunpun melihat bagaiamana tatanan rumahnya ini mulai berubah dan kemudian menatap Guanlin sembari tersenyum. "Makasih sayang" ucapnya sembari mengusap pipi Guanlin membuat Guanlin mengangguk dan mencium puncak kepala Renjun.






Tbc

*******

ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴍᴇɴɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ ᴀɢᴀʀ ᴀᴋᴜ ᴍᴀᴋɪɴ ʀᴀᴊɪɴ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ! ʜᴇʜᴇʜᴇ

~~~~~~~~~~~~



Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now