Tak lama kemudian, keduanya pun menghentikan langkahnya didepan salah satu pintu asrama. Dengan perlahan umi Aisyah mengetuk pintu kamar asrama seraya mengucapkan salam berulang kali.

" Assalamu'alaikum, assalamu'alaikum."

Selang beberapa detik, akhirnya pintu pun terbuka. Memperlihatkan sosok gadis dengan hijab coklatnya.

" Wa'alaikumsalam bu Nyai, silahkan masuk."

Setelah mendapatkan instruksi. Ziva dan umi Aisyah segera memasuki kamar asrama tersebut.

" Maaf mengganggu waktu kalian . Saya ingin memperkenalkan teman baru kalian dikamar ini."

Ziva termenung memandangi setiap sudut ruangan itu. Lalu tak lama mata Ziva terarah pada dua gadis seusianya. Kening Ziva langsung mengerut saat kedua gadis itu menatap tajam dirinya.

" Ziva perkenalkan diri kamu nak," usul umi Aisyah.

" Oh iya. Hallo nama saya Aziva Shani Zulfan. Panggil aja Ziva. Umurnya 16 tahun, asal Jakarta. Hobi Ziva balapan, kadang jadi joki pembalap."

Kedua gadis itu saling bertukar pandangan. Tak lama mereka memandang Ziva kembali dengan tatapan yang sama.

" Waaw Ziva!! Kamu keren banget. Udah cantik , jago balapan," heboh salah satu gadis dengan hijab abu-abunya.

" Haloo Ziva . Nama aku Lalisa Safiya," ujar gadis dengan hijab coklat.

" Oh kalau aku, Yaya Asyifa," sahut gadis dengan hijab abu-abu.

Ziva terkejut dengan respon keduanya. Aneh baginya , tatapan mereka berubah drastis menjadi kagum . Jelas tadi Ziva memperhatikan mata mereka yang begitu tajam menatapnya.

" Wahh. Sepertinya kalian akan mudah akrab. Ziva umi pergi dulu ya, kamu kenalan dulu sama teman-teman kamu. Assalamu'alaikum."

"Eh- wa'alaikumsalam, " balas Ziva dengan keraguan.

"Wa'alaikumsalam," balas Lisa dan Yaya.

Ketika tubuh umi Aisyah sudah tidak terlihat karena meninggalkan ruangan kamar itu, Ziva terlihat begitu bingung akan keadaan.

" Bagaimana ini," batin ziva

***

Waktu berlalu menjadi pagi. Selepas mandi, Ziva dan teman-temanya segera menuju ke lapangan pondok pesantren.

" Selamat pagi semuanya," ujar salah satu ustadz yang bernama ustadz Nadhif.

" Pagiiii!!" balas mereka.

" Hari ini kita akan melanjutkan proyek kita, untuk meriahkan acara Maulud nabi ya!" seru ustadz Nadhif.

" Iya, " sahut seluruh santri.

" Kalau begitu. Sebelum mulai, marilah kita berdoa. Berdoa dipersilahkan."

Setelah mendengar instruksi tersebut, semuanya lekas menunduk dan mulai berdoa dalam hati mereka masing-masing.

" Doa selesai, balik kanan bubar jalan!!"

Setelah mendengar perintah , seluruh santri lekas berjalan memencar untuk mengerjakan tugasnya masing-masing.

Ziva turut membantu teman-temannya. Kini Ziva tengah memotong rumput bersama Yaya dan juga Lisa.

" Lisa , Yaya . Boleh tanya gak?" 

Mendengar perkataan, Yaya maupun Lisa lekas menoleh kearah Ziva.

" Boleh kok Ziva. Mau tanyak apa?" balas Lisa.

" Kalau boleh tau , ustadzah yang judes itu siapa?" tanya Ziva seraya melirik kearah ustadzah bergamis navy itu.

" Oalah. Itu ustadz Bila. Orangnya galak , suka ngehukum lagi," sahut Yaya.

istri mungil nya Gus Agam (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now