"Hahaha.... Ngaceng hahaha" mendadak mereka menghentikan tawanya melotot ke arah Klara yang mengucapkan hal ambigu., Klara juga ikut berhenti tertawa dan heran dengan tatapan teman temannya.

"Yaelah maksud gue tuh ngaceng ngakak kenceng, pikiran kalian kotor terus" jelas klara

"Lo mah" Sheila memukul pundak Klara pelan.

"Nih nih sekarang lo semua jawab tebak tebakan gue ya" sela dion

"Apaan? " Kepo putra

"Kunci apa yang bikin kita joget? " tebak dion membuat mereka berpikir keras.

"Emm.. Kunci pintu mungkin" jawab Sheila

"Salah" jawab dion

"Kunci motor"

"Salah"

"Kunci hati"

"Salahhh"

"Lah terus apa bambang??" kesal axel dengan memukul kepala dion.

"Kalian yakin nyerahh"tanya dion dengan tersenyum jahil seperti minta dipukul

"Iyaa" jawab mereka pasrah

"Kunci kunci ho ta he .. Kya keru ha he kunci kunci ho ta he" dion berjoged joged ala ala india

Putra melemparkan topinya ke wajah dion "anak tuyul lo ya, itu tuh kuch kuch ho ta he bukan kunci kunci ho ta he bego" umpat putra

"Hehehe gomen" cengir dion menggunakan bahasa Jepang

"Udah udah ,oh ya ,btw besok ada acara terampil nya orang orang Jawa" ujar Klara

"Beneran lo dimana" Sheila terlihat antusias.

"Di dekat sini katanya akan ada wayang juga, penarinya juga, "

"Ayo dehh kesana" girang Sheila

"Ayokkkk.... Emang niat gue mau ngajak lo shei aduhhh.... Gak sabar denger suaranya mas mas Jawa duhh... Pasti serak serak lembut basah gituuu" teriak Klara, klara sangat suka dengan penampilan wayang golek yang menjadi ciri ciri dari pulau Jawa, Klara juga sangat suka dengan hal yang berhubungan dengan Jawa.

Kenzo melirik Klara sinis karena tidak suka, Klara hanya cengar cengir"hehe maaf"

Di tengah tengah keasyikan merdeka mengobrol suara dingin dan tajam itu membuat mereka diam.

"Pulang" titah algar ke Sheila

"Lo duluan aj..."

"Pulang" tegas algar

"Ck, lo duluan aja al"

"Sheila"

"Lo apaan sih sok perduli sama gue ! LO LUPA SAMA JANJI LO HAH!!!! " teriak Sheila

"Shei... "

"APA LO? " bentak Sheila

"Pulang shei" suara algar melembutkan tatapannya berubah menjadi sendiri.

"GUE BISA PULANG SENDIRI"tolak Sheila

Algar sangat khawatir jika harus membiarkan Sheila pulang malam sendirian apalagi saat mengingat kejadian Sheila yang hampir saja dilecehkan jika ia tidak datang secepatnya, seakan paham putra tau kekhawatiran algar ia langsung mendekat ke Sheila dan memegang pundak kecil gadis itu.

" Sheila bareng gue "ucap putra

Algar menghela nafas pelan dirinya sedang menahan amarah" terserah" setelah mengatakan itu algar pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

. . .

Sheila membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, tadi dirinya berusaha mati matian untuk mengubur rasa itu dalam dalam sebenarnya di dalam hati nya Sheila masih mencintai algar apalagi saat mengetahui kenyataannya bahwa algar lah yang mencintainya ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sheila membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, tadi dirinya berusaha mati matian untuk mengubur rasa itu dalam dalam sebenarnya di dalam hati nya Sheila masih mencintai algar apalagi saat mengetahui kenyataannya bahwa algar lah yang mencintainya selama diam diam.


Algar seperti penyelamat hidupnya, Sheila tak bisa membayangkan jika tadi algar tidak datang menabrak Farel dan tidak membawanya pasti hidupnya sudah hancur.

"Maaf banget ya al" lirih sheila

Tok tok tok!

"Masuk" jawab Sheila

Terlihat seorang wanita paruh baya yang datang dengan membawa kotak mertabak dan terang bulan, itu bi asih.

"Maaf menganggu non, ini mertabak nya" ujar bi asih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Maaf menganggu non, ini mertabak nya" ujar bi asih

Sheila mengernyitkan alisnya bingung"dari siapa bi? "

"Anu.... Non dari den algar"

Rasanya saat ini jantung Sheila ingin lepas saja kalau begini bagaimana bisa ia tahan menjauhi algar.

. . .

Happy Reading guys

Sampai jumpa di bab selanjutnya

Bye bye

AlsheiWhere stories live. Discover now