" Ish tuh kan!" Kesal kana sembari memukul pelan dada mew.

Mew terkekeh, tangannya berpindah untuk menggenggam tangan kana.

" Kok mbul phi manis banget ya, sshh rasanya gak rela kalau mbul phi ini di kagumi orang lain selain phi," bisik mew.

Pipi kana kembali merona, sialan sekali pria dewasa ini, kenapa bibirnya sangat ringan mengucapkan gombalan yang seharusnya terdengar biasa saja di telinga kana.

" Cepet, atau gak jadi pergi," gerutu kana.

Mew kembali tertawa, dia langsung menuntun tangan kana berjalan santai keluar dari rumah.

" Silahkan masuk calon istri," bisik mew lagi.

Demi apapun, rasanya kana ingin berteriak keras sambil memaki mew, dia gak kuat kalau di giniin terus.

" Pro banget kayaknya, udah pernah sama siapa aja gitu?" Sindir kana.

" Kok gitu, phi kan serius, mana ada pernah sama gitu ke orang lain," gerutu mew.

Mew memasangkan sabuk pengaman kana lalu menutup pintu mobilnya dengan pelan, setelah itu mew berlari kecil memutari mobilnya kemudian masuk dan duduk di kursi kemudi.

" Phi, mobil penculik phi mana?"

" Mobil penculik?" Bingung mew.

" Mobil itu loh, yang kita jemput phi att, terus kita mam eskrim!"

" Ahh mobil itu, ada kok, mbul suka?"

Kana mengangguk cepat, dia suka mobil itu, terlihat sangat keren!

" Nanti jalan-jalan pakai mobil itu ya sayang, kalau ke kantor pakai mobil ini, biar kelihatan berwibawa," kekeh mew.

" Bisa gitu ya phi, padahal satu mobil aja cukup, fungsi nya sama saja."

" Fungsinya memang sama, tapi kan dilihat orang beda," sahut Mew.

Mew mengemukakan mobilnya dengan santai agar calon istrinya ini merasa nyaman.

" Ada-ada aja," kekeh kana.

Mew menoleh ke arah kana lalu tersenyum tipis.

" Nanti kalau nikah mobilnya beda lagi, apalagi kalau mbul hamil, nanti mobilnya cari yang paling nyaman."

" Mana bisa gitu, perkara nikah mobil langsung ganti, mana bisa gitu," kekeh kana.

" Ya bisa lah, nanti beli mobil yang sedikit besar, bisa pangku istri, siapa tau nanti dadakan main di tengah jalan," sahut mew dengan wajah tanpa dosa nya.

Kana terlihat bingung, main apa, dia gak tau main apa yang di maksud Mew.

" Main kok dalam mobil, tuh taman komplek luas," sahut kana dengan wajah polosnya.

" Astaga," gumam mew sambil menghela nafas pelan.

" Eh nanti kana mau bicara soal mantan pengacara phi," ucap kana tiba-tiba.

" Patricia?" Tanya mew.

" Hm, kalau kana cerita phi percaya gak?" Tanya kana pelan, dia sangat hati-hati menyampaikan ini agar tidak terjadi ke salah pahaman.

SAINGAN [ END ] || Tersedia Versi PDF✔️Where stories live. Discover now