Part 6

2.9K 198 42
                                    

"Pagi, kak Solar!"

"Oh, halo kalian. Selamat datang di festival. Boleh minta tiketnya?"

"Ini, kak."

"Yap, sini tangannya di stempel dulu. Have fun, ya."

Pukul sepuluh pagi, lapangan di depan rektorat Universitas Galaxy sudah dipadati pengunjung. Tentu saja, hari ini festival UniGla berlangsung. Dan sesuai yang ia mau, Solar ditempatkan di bagian ticketing.

"Bro, nih tiket gue."

"Yoi, mari punggung tangan lo. Biar gue stempel. Have fun, ya."

Solar kembali menghadap ke barisan pengunjung. Namun kali ini, matanya membulat melihat apa yang ada dihadapannya. Halilintar antri untuk masuk ke festival, tentu bukan hal yang aneh. Namun, seseorang yang bersama Halilintar membuat Solar sangat terkejut.

"Ini harus banget ya, kita gandengan gini?" Protes pemuda itu pada Halilintar.

"Harus! Biar kamu ga hilang." Ujar Halilintar. Tangannya yang bebas merogoh kantong celana, kemudian mengeluarkan dua lembar tiket.

"Bro, tiket gue." Solar masih bergeming. Halilintar mulai kesal, lalu menoyor kepala Solar dengan kepalan tangannya.

"Aduh! Kenapa ditoyor, anjing?"

"Lama! Liat noh antrian udah panjang. Buruan!"

"Eh? Hah? Oh, sorry. Anjir, gue kaget banget ternyata beneran wkwkwkwk."

Halilintar hanya memicing tajam pada Solar.

"Hali, temen kamu?" Si pemuda biru, yang sedari tadi diam, akhirnya membuka suara. Namun belum sempat Halilintar angkat bicara, Solar sudah terlebih dahulu menyambar.

"Halo, gue Solar Aeleen. Majikan si gledek ini. Lo manis banget, anjir. Kok mau sama si jelek pemarah ini? Lo dipaksa ya?" Sekali lagi, tinju Halilintar mendarat di puncak kepala Solar.

"Lo ngomong aneh-aneh sekali lagi, gue pastiin mayat lo ngambang di kolam taman depan rektorat besok."

"Anjir, serem."

Taufan terkekeh melihat interaksi keduanya.

"Aku Taufan Erion, salam kenal ya Solar. Oh iya, mending kamu cepat-cepat stempel tangan kami, deh. Makin banyak yang antri, loh."

"Ah, bener juga."

Solar cepat-cepat mengambil tiket dari tangan Halilintar dan membubuhkan stempel di punggung tangan sepasang kekasih itu.

"Okay, sudah. Have fun, bro. Ntar habis ngurusin tiket gue samperin, deh."

"Gausah ganggu kencan orang lo bensin basi!"

Solar hanya tertawa terbahak-bahak.

🍃🍃🍃

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boyfriend(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang