#2 CINTA ITU UNIK

61 8 0
                                    

Di ruangan yang padat dengan orang-orang sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Endryani nampak kontras dengan wajah sebagain banyak orang di ruangan itu. Dia tidak henti tersenyum melihat foto di hpnya. Kejutan Nurman memang sangat membut Endryani terkejut, bahkan bagi dirinya sendiri.

Endryani masih tidak mengerti kenapa dia bisa bertahan enam tahun lamanya dengan manusia aneh bernama Nurman. Bisa kuat dengan hal-hal aneh yang dia kerjakan.

"Bu ssttt bu." Panggil Nurhayati di balik kuibkel.

"Bu, etdah kesurupan kali ya. Senyum sendiri." Gerutunya.

Karena Endryani tidak kunjung menoleh, Nur memutuskan menemui Endryani ke mejanya. Dia penasaran dengan apa yang membuat Endryani tersenyum tanpa henti.

"Emmm, pantes senyum-senyum sendiri. Ada yang lagi bahagia nih abis anniv," sindir Nur.

"Berisik ah, kerjain sana data yang aku minta harus selesai sebelum makan siang," jawab Endryani singkat.

"Nyenye nye nyenye. Curang banget, orang lain pada stres, ini malah senyum. Omset kita lagi minus ibu. Pikirkan, perusahaan kita di ujung tanduk," lanjutnya sedikit lebay.

"Lihat-lihat, lucu kan?" Endryani memamerkan  foto dia bersama pacar dan kue anniversary mereka yang sangat romantis, untuk dua orang aneh.

"Eeeee... yang minus kayaknya bukan omset kita aja deh, bu. Otak ibu juga," jawab Nur tanpa mengucapkan bismillah.

"Yeee... udah sana beresin kerjaan kamu," ketus Endryani yang tidak senang dengan respon temannya. Udah niat pamer malah dibully, untung saja Endryani tidak melempar Nur dengan mouse di depannya.

"Bu, yakin nih gak mau aku ajak ke tempat orang pinter yang biasa aku datengin?"

Untuk kesekian kalinya Nur mengajak Endryani ke orang 'pinter'. Nurhayati masih menyimpan rasa curiga jika selama ini Endryani dipelet Nurman dengan dukun-dukun ajaib di seluruh penjuru negeri ini.

"Kayaknya abis makan siang jobdesk kamu aku tambah ya hari ini, lembur sesekali mah gak apa-apa kan?" Endryani menatap Nur dengan wajah juteknya. Mampus, diplototin orang sipit.

"Bagus kok, ih lucu banget. Ini kuenya beli di mana? Ini tuh kayak pasangan lagi tranding gitu loh bu di tiktok. Kue seusai chat pasangannya," ralat Nur sebelum dipaksa lembur oleh atasannya sendiri. Meski terkadang berani, Nur masih tidak terima jika harus menambah jam kerja.

"Masa? Oh emang ini ada trand nya?" Endryani akhirnya antusias.

"Ada, ih ada banget, bu." Skil menjilat Nur kembali dikeluarkan demi atasannya tidak tantrum.

"Bener ya, dia tuh emang beda. Selalu punya cara sendiri untuk nyenengin aku," jawab Endryani sendu. Dia malah terharu, di balik semua hal anehnya. Endryani selalu menyukai ide Nurman yang beda.

"Iya punya pacar so sweet banget sih, bu. Duh jadi pengen."

"Pengen apa? Bukannya tester cowok Bandung kata kamu sudah dicoba semua?"

"Ah si ibu mah bisa aja. Bu, makan di mana?"

"Astaga, Nur. Belum juga jam makan siang, udah mikirin makanan aja."

"Ini sepuluh menit lagi loh. Ibu tengkurep di meja juga, jam udah muter."

Suara telpon di meja Endryani berdering, mereka berdua saling pandang. Biasanya menit-menit krusial menuju jam makan siang, bos mereka random ngajak meeting.

"Hallo?"

"Bu nanti kalau turun ini ada tamu ya bu di loby."

"Oh baik, makasih ya."

MANUSIA KOPLAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang