The Same Sky : Chapter 23 ☁️

Start from the beginning
                                    

"Kamu bisa bantuin Biru buat berontak juga Gak?" tanya Gema hati-hati, langit menggelengkan kepalanya. "Pertama, gue gak berpower dan akan selalu kalah lawan papa nya Biru. Kedua, Biru terlalu jadi Hiroik buat Gue bantuin. Ketiga, dia sendiri yang milih buat jadi boneka nya papa jadi itu resiko dia sekarang."

Gema melihat langit, memang langit berbicara seperti tidak memiliki hati nurani tapi Gema tau. Sakit nya Biru, Langit merasakan hal itu lebih banyak.

☁️☁️☁️

Langit melihat sekitar dan mengerutkan keningnya sepanjang jalan ke kelas Gema menundukan kepala dan Langit mendengarkan bisikan-bisikan walaupun tidak terlalu jelas Langit dengar.

Langit menarik tangan Gema dan menggenggamnya, Langit fokus berjalan ke arah depan tanpa mendengarkan bisikan tidak bermutu. "Gak usah di denger, manusia punya Mulut tapi gak punya Otak!" Langit berucap dengan kesal, bahkan sedikit kuat agar orang sekitar mendengarkan ucapan langit.

"Terjadi lagi padahal kemarin udah gak ada loh langit," ujar Gema dengan sedikit merengek, Gema benar-benar risih dengan apa yang mereka ucapkan. "Gue minta penjelasan Lo di kelas nanti," ucap langit pada Gema, Gema menghela napasnya.

Langit dan Gema berjalan ke arah kelas mereka berusaha tidak menghiraukan sekitar karena bisikan itu semakin terdengar di telinga Gema juga langit, Langit menggelengkan kepalanya.

Memang jika tentang menilai orang itu sangat hebat tapi tidak bisa menilai diri sendiri, nyata nya seperti itu. Langit berhenti dan Gema pun ikut berhenti, langit melihat dua orang siswi.

Langit menghampiri Keduanya dengan tatapan yang menyorot tajam. "Siapa yang Lo bilang Jalang? Bacot depan Gue sini!" Langit menantang gadis yang berbisik dan mengatakan Hal yang buruk pada Gema.

"Lo tuh cewek, mulut Lo di jaga jangan sampe gue gampar tuh mulut! Mentang-mentang perempuan Lo sialan, Gue denger sekali lagi Lo Ngomong jelek tentang Gema habis Lo sama gue!" Langit memberikan peringatan pada gadis itu, Langit kembali berjalan dengan menuntun Gema.

Gema menunduk dengan tersenyum, Saat rumor itu tersebar juga banyak kalimat tidak menyenangkan yang Gema terima tapi tidak ada yang membela nya seperti langit sekarang. "Makasih langit," ujar Gema dan langit menoleh.

"Lain kali kalau ada manusia begitu Lo Gampar jangan diem aja, itu namanya ngehina bukan Sindir-sindir lagi." Langit memberikan Gema perintah. "Jangan takut, dia cewek atau cowok Lo lawan apalagi kalau Lo gak salah. Kalau diem aja yang ada mereka makin gak tau diri ngehina Lo," lanjut langit lagi.

Langit dan Gema masuk ke dalam kelas, kelas langsung hening karena kedatangan Langit. Langit melihat sekitar dan mata nya berhenti pada satu meja, Biru. Pria itu duduk dengan membaca buku, tidak menatap Gema maupun langit.

"WIDIH!!! UDAH BALIK LANGSUNG PDKT AJA!!" Oval berteriak dari bangku nya saat Langit dan Gema berjalan ke arah meja mereka, Langit melihat Oval dengan mendengus kesal. "Diem Lo!"

Oval terkekeh, Gema dan langit duduk di bangkunya. "Tandai cewek kelas sebelah Val, kalau Macem-macem lagi Lo kasih tau gue. Itu ceweknya," ujar langit menunjuk ke arah luar, oval menoleh kemudian mengangguk paham.

Langit menatap Gema sekarang. "Gue mau penjelasan dari Lo, penjelasan dari awal sampe akhir biar kalau ada apa-apa gue bela Lo tanpa bingung." Gema mengangguk dan menghela napasnya, Gema mengeluarkan ponselnya.

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Where stories live. Discover now