Part 1

55.2K 1.8K 36
                                    

Mia mengetuk ujung sepatu high heels-nya di atas lantai. Rambut panjang yang berwarna pirang emas dibiarkan terurai menutupi punggungnya yang terbalut blazer krem sederhana. Sambil sesekali berdeham, diperhatikannya lagi rok selutut yang ia kenakan. Penampilannya hari ini terlihat rapi dan sopan. Cukup pantas untuk menghadiri interview kerja pertamanya di sebuah perusahaan sebesar Diamond corp.

Mia yang sudah hadir 30 menit lebih awal dari jadwal interview dengan sabar menunggu di lobby lantai dasar. Gedung pencakar langit yang memiliki desain mewah itu terkesan maskulin dengan dominasi warna hitam dan putih.

"Siapa pun yang bekerja di sini pasti akan bangga." Mia tersenyum kecil, masih belum bosan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan yang ukurannya mungkin sebesar stadium sepak bola.

"Miss Starr." panggilan wanita di meja resepsionis langsung membuat Mia beranjak dari tempat duduk

"Ya?"

"Silakan menuju lantai 45. Tempat interview anda." ucap si resepsionis itu dengan senyum formalnya, "Silakan naik lift di sebelah sana."

"Terima kasih." setelah menganggukkan kepala, Mia segera melangkah ke tempat yang ditujunya. Beruntung lift yang dinaikinya sepi, jadi dia tak perlu harus berdesak-desakan dengan banyak orang.

Ting!

Begitu sampai di lantai 45, lantai teratas Diamond Corp, Mia langsung melihat seorang wanita yang duduk beberapa meter dari pintu lift.

"Selamat pagi." Mia menghampiri meja wanita yang masih sibuk menghadap ke layar komputernya, "Saya Mia Starr yang melamar--"

"Oh, selamat datang Miss Starr." seakan baru sadar, wanita itu segera menghentikan kesibukannya, lalu berdiri sambil mengulurkan tangan kanannya, "Perkenalkan namaku Sandra Wood. Salah satu sekretaris di sini."

Mia tersenyum sumringah dan membalas jabatan tangannya.

"Mr. Armstrong sudah menunggu anda di ruangannya. Mari kuantarkan." tanpa membuang waktu, Sandra keluar dari balik meja lalu berjalan di depan Mia yang mengekor di belakangnya

Tok! Tok! Sandra mengetuk pintu di depannya pelan.

"Masuk!"

Begitu terdengar suara bariton dari dalam ruangan, Sandra segera membuka pintu dan mempersilakan Mia masuk.

"Terima kasih." Mia berbisik lirih sebelum Sandra meninggalkannya di dalam ruangan.

"Se-semoga beruntung." balas Sandra sedikit tergagap. Dengan kecepatan kilat dia tiba-tiba saja sudah menutup kembali pintu dari luar.

Mia masih sempat menoleh ke belakang, keningnya berkerut ketika menyadari sikap Sandra barusan, yang menurutnya sedikit aneh, Kenapa dia terlihat seperti ketakutan?

"Sampai kapan kau mau berdiri di situ?"

Pertanyaan dengan intonasi angkuh itu sontak membuat Mia memutar kepala, memandang ke arah sosok tinggi yang duduk tenang di belakang meja direktur.

Selama beberapa detik Mia masih belum beranjak. Dalam jarak beberapa meter, matanya bertumbukan langsung dengan pemilik manik mata tajam berwarna abu-abu itu.

Sang CEO berparas tampan bagai dewa Yunani.
-----

Our Magic Carpet Ride (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang