SN 18 ☀️

Mulai dari awal
                                    

Mew merutuki ucapannya sendiri, kenapa bisa dia berbuat seperti itu.

" Jangan ya, jangan dewasa dulu," bisik mew sambil mengusap pipi kana.

Kana mengerucutkan bibir nya lalu menahan tangan mew. Mew tertawa pelan, dibawa nya tangan kana kedalam genggaman nya.

Beberapa pasang mata menatap mew dan kana, karena posisi mereka terlihat sangat intim.

Saling ber genggaman tangan dengan posisi tubuh kana bersandar di dada mew.

" Phi gak mau nikah?" Tanya kana.

" Ini lagi, cukup orang rumah yang nanya," kekeh mew.

" Kan kana tanya, siapa tau phi ada niatan nikah."

" Ya niat pasti ada, tapi phi mau fokus membenahi yang sedang kacau."

Kana mengangguk faham, enam tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengembalikan yang sudah tertata rapi, dia tau mew berusaha menata ulang waktunya yang sudah terbuang sia-sia.

" phi mau tanya boleh?"

" Hm?" Kana melirik mew Sebentar kemudian kembali mengalihkan tatapannya.

" Kana sejak kapan jatuh cinta?"

Hening sejenak, kana juga harus merangkai kata agar tidak di salah artikan lagi oleh mew.

" Mungkin tiga atau empat tahun yang lalu," sahut kana.

Mew tersentak, ternyata kana sudah selama itu menahan rasa cintanya, rasa nya jahat kalau mew berusaha menahan kana.

" Sudah mengenal nya dengan baik?" Tanya mew.

" Iya phi, bahkan kana sudah sangat dekat dengan keluarganya."

" Dia memperlakukan kana dengan baik?"

" Kadang iya, kadang nyebelin," kekeh kana.

Perasaan mew tiba-tiba kacau, fikiran inya ikut kalut setelah mendengar jawaban kana.

Rasanya benar-benar tidak ikhlas.

" Dia cinta sama kana?" Tanya mew, sedikit ragu saat menanyakan soal itu ke kana.

" Kana gak tau phi, tapi kana sudah yakin jatuh cinta sama dia, di lihat dari perlakuan nya kemarin mungkin iya tapi dia tidak sadar."

" Kemarin? Kemarin phi belum keluar dari sel, berarti kana kemarin ada ketemu sama dia?"

Kana mengangguk singkat, sehari sebelum mew bebas kana memang ada kesana untuk mengantarkan kue, tapi kana hanya di luar dan menitipkan kue nya ke penjaga sel.

Penjaga nya bilang kalau mew gelisah nyariin kana terus, mungkin karena hari terakhir mew di sel maka nya Mew mau kana kesana.

" Kana ketemu sama dia? Padahal phi nunggu kana, berharap kana datang, kana malah ketemu sama dia" sahut mew, sangat ketara kalau mew tengah kecewa.

Kana menyembunyikan senyum nya, dada nya terasa membuncah saat mendengar mew menunggunya.

" Phi cemburu?" Ledek kana.

" Kok cemburu?" Bingung mew.

Terlalu lama di sel berhasil membuat mew bodoh.
Dia gak sadar dengan rasanya sendiri.

Tapi disini kita juga masih ragu, entah mew memang menganggap kana sebagai adik nya, terlalu posesif karena tau penyakit kana di masalalu, dan kana yang menyalah artikan sikap mew.

Atau mew benar-benar mempunyai rasa dengan kana tapi mew nya gak sadar.

" Gapapa," sahut kana sambil berpindah sedikit jauh dari mew.

" Kana kenapa?" Goda mew.

" Apa phi?" Tanya kana.

" Kana kira phi jatuh cinta sama kana?" Goda mew lagi.

" E-engga tuh!"

" Beneran? Masa adik jatuh cinta sama kaka nya sendiri, gak boleh itu," kekeh mew.

Kana menghela nafas kasar lalu mencubit keras lengan mew.

" Awssh sakit mbul, apa sih," gerutu mew.

" Jangan gitu kana gak suka!"

" Iya-iya maaf, Daripada marah mending kita makan, ini makanan nya udah dingin gak enak lagi nanti."

Mew memindahkan makanan yang mereka beli tadi ke sebelah kana.

Kana mengangguk singkat sambil membuka makanannya, mew tersenyum tipis.

Ternyata mbul nya masih belum berubah, makan masih suka belepotan. Kata nya jatuh cinta tapi makan aja masih gini, apa gak ilfeel orang yang di taksir kana lihat cara makan kana yang gini.

" Makan pelan-pelan itu belepotan semua," tegur mew sambil mengusap ujung bibir kana.

Kana terkikik geli lalu kembali melanjutkan makannya tanpa memperdulikan mew yang fokus memperhatikan nya.

" Mau?" Tanya kana sambil menyodorkan makanannya.

Mew menggeleng singkat, melihat kana makan saja rasanya sudah sangat puas.

" Kalau gak habis baru kasih phi," sahut mew.

" Mau makan sisa kana?" Tanya kana.

" Mau kok, daripada di buang kan sayang, mubazir."

Kana terkekeh sambil mengunyah makanannya.

" Kana!" Sapa ghina yang gak sengaja lewat, dia kaka kelas nya kana semasa smp. Terus ghina melanjutkan pendidikannya di universitas milik keluarga mew.

" Untung ketemu disini," ucap ghina sambil duduk di kursi yang ada di depan mew dan kana.

Ghina membuka tas nya lalu mengembalikan flashdisk milik kana yang kemarin tertinggal.

Mereka cuma temenan kok, gak lebih.
Kana dekat dengan semua teman-teman nya semasa sekolah.

" Ini ketinggalan kemarin, untung aku ing-' loh ini phi mew kan? Teman nya phi dav, kalian kemana aja tiba-tiba ngilang?" Tanya ghina sambil menatap kaget ke arah mew.

Kana berdehem lalu mengambil flashdisk nya.

" Pindah keluar negri, phi dav juga," sahut kana.

Mew melirik kana, bayi nya sangat pintar rupanya.

" Ahh gitu ya, yasudah kalau gitu aku duluan ya, udah di tunggu supir soalnya," ucap ghina.

" Hati-hati di jalan cantik," ucap kana sembari mengedipkan sebelah matanya.

Ghina tertawa pelan lalu membalas kedipan mata kana.

" Heh ganjen, itu pipi masih belepotan kok ganjen." Tegur mew.


" Emang kenapa kalau ganjen?" Tanya kana. Dia kan cuma bercanda, sering tuh gitu bercanda sama ghina dan Jennie, bahkan kalau ketemu baifern kana sering peluk-pelukan gapapa tuh.

Lagian mereka semua sudah punya pacar, jadi apa yang harus di khawatirkan, kedekatan mereka sebatas teman seumuran. Ya seumuran, harus nya dulu sekelas tapi kan kana sekolah nya sambil gabut.

" Itu orang yang kana maksud ya?" Tanya mew.

" Apa?" Bingung kana.

" Itu loh yang kata kana sedang jatuh cint- "

" Astaga handphone kana dimana?" Panik kana.

" Di mobil kayaknya ketinggalan," sahut mew.

" Aduh mana kana ada janji mau telpon smith, dia pasti khawatir!"

" Na kamu sebenarnya suka sama siapa sih? Smith atau gina?"

" Suka kamu!'



Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

SAINGAN [ END ] || Tersedia Versi PDF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang