"Muka lo kenapa?"

"Hah? Kenapa? Gue ganteng?"

Renjun berdecak, menarik Guanlin ke kaca. "Liat!" Lanjutnya kemudian terbahak.

"Anjir!"

Plakkk

"Mulut lo!"

Guanlin menutup mulutnya. "Ini kerjaan siapa gue jadi kayak dakocan gini?" Tanyanya.

Renjun melirik Ayden, pelaku kecil itu menahan tawanya sembari terus melanjutkan aktifitasnya mewarnai gambar yang sudah ia gambar asal.

Guanlin ikut menoleh dan menarik nafas dalam melihat siapa pelaku utama yang mencoret wajahnya ini.

"Kakak?" Panggilnya membuat Ayden menoleh pelan dan terkekeh.

"Hayooo, kakak ya yang corat coretin Papa?"

Ayden kembali terkekeh. "Hehe abisna Papa bobo muluuu. Tadi kan mau nemenin akak menggambal" Jawab Ayden membela diri.

"Astagaa kak, Papa habis ambil makanan di kurir loh. Pantesan tadi orangnya ketawa ketawa"

Renjun tidak bisa menahan tawanya membayangkan apa yang terjadi barusan. "Seriusan Pa?" Ucapnya yang diangguki Guanlin.

"Hehehe maap yaa Papa gantenggg"

"Ya elah, kalau ginian aja dipanggilnya Papa ganteng"

Guanlin kemudian berlalu ke wastafel membersihkan wajahnya dan disusul oleh Renjun yang membawakan pembersih wajah karena coretan yang diwajah Guanlin sulit hilangnya.

Renjun menurunkan Mingrui agar bermain bersama Ayden, sedangkan ia membantu sang suami membersihkan wajahnya.

"Parah anak lo yang"

Renjun terkekeh, "kemarin coretin wajah adeknya, sekarang Papanya. Jangan jangan besok wajah gue nih?"

"Ameen"

"Heh! Mulutnya"

Guanlin ikut terkekeh, ia bersandar pada wastafel dan menarik pinggang Renjun untuk di dekapnya. Renjun masih membantu Guanlin untuk membersihkan wajahnya dengan kapas yang sudah ia tuang pembersih.

Guanlin menatap Renjun sembari tersenyum, suaminya begitu telaten untuk merawatnya dan anak anak.

"Terapinya tadi gimana sayang?" Tanyanya.

"Lancar. Kapan kasusnya bisa maju sidang?"

"Gue juga belum tau. Tapi gue harap secepatnya. Dia harus dapat hukuman yang berat karena udah ngelukain lo dan anak anak"

Renjun diam sejenak. "Mobil gue?"

"Sama dia belum dijual. Masih ada, tapi gue mau jual mobil itu setelah kasus ini selesai. Gue mau ganti yang baru biar lo gak keinget"

"Tapi itu mobil hadiah dari lo.."

"Gapapa, gue ganti sama yang lebih. Nanti lo pilih aja ya mau yang mana?"

Renjun diam sejenak kemudian mengangguk dan mencium singkat bibir suaminya. "Aku sama anak anak pasti sembuh dari trauma. Jangan khawatir ya Papa"

Guanlin terkekeh kemudian mengangguk dan memeluk Renjun, ia usap pelan punggung suaminya itu dan mengecup pundak Renjun.

"Papiiii, lapelll" ucap Ayden membuat pelukan mereka terlepas.

Guanlin mendengus pelan. "Kak, bisa gak kalau Papa sama Papi lagi pelukan jangan di ganggu bentar aja?"

"Ih napa malah malah? Pelukan ndak ajak ajak akak?"

Renjun terkekeh. "Udah jangan dengerin ucapan Papa kamu. Lanjutin sendiri Lin. Gue mau nyiapin makanan tadi dulu"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now