2. Masih Kecil

123 34 21
                                    

"Oi, Samu. Samu!"

Suara panggilan serta tepukan di bahu berhasil menyadarkan Osamu dari lamunan, menatap seorang bocah dengan wajah serupa yang sudah memanggilnya berkali-kali.

Miya Atsumu, sang kakak kembar yang merupakan pelaku utama menyembunyikan kotak bento milik Osamu.

Atsumu mendatangi kelas dikarenakan sang adik tak kunjung datang sampai membuat Bunda Miya menunggu lama, di mana ia menemukan Osamu hanya seorang diri di dalam kelas sambil memeluk kotak bento.

"Tsumu? Sedang apa kau di sini?"

"Pake nanya, Bunda nungguin tau. Kau sendiri ngapain masih di sini? Ayo balik sekarang. Jangan bikin Bunda nunggu lama."

Osamu mengerucutkan bibir. Padahal ia berada di sini karena perbuatan Atsumu yang menyembunyikan kotak bento miliknya, kenapa sekarang malah ia yang disalahkan?

"Kau pikir gara-gara siapa aku di sini sampai harus mencari kotak bento milikku di kelas? Lihat saja nanti akan ku adukan perbuatanmu sama Bunda."

"Kok gitu, sih?! Kau 'kan sudah janji gak bakal ngadu sama Bunda kalau aku beritahu di mana kotak bentomu!"

Mata memutar bosan, sudah malas menanggapi sang kakak kembar yang selalu membuatnya naik darah. Namun, ia kembali teringat suatu hal yang penting baginya.

"Tsumu, apa kau melihat anak perempuan yang bersama Ibunya saat kau menuju ke kelas?"

"Enggak, tuh. Memangnya kenapa?"

Osamu terdiam sejenak. Jelas-jelas belum lama ini ia berpisah dengan gadis kecil yang merupakan kakak kelasnya, mengapa Atsumu tak berpapasan dengan (Name)?

'Mungkin sebaiknya aku harus memeriksanya sendiri,' batin Osamu.

Tanpa basa basi, Osamu berlari meninggalkan kelas untuk bertemu kembali dengan (Name). Masih ada suatu hal yang ingin ia tanya mengenai gadis kecil itu.

Sedangkan Atsumu yang ditinggalkan oleh sang kembaran malah diam mematung. Otak baru merespon setelah beberapa saat sadar bahwa dirinya telah ditinggalkan seorang diri di dalam kelas.

"Samu! Tunggu aku!"

Osamu berlari masih dengan membawa kotak bento dipelukan tangan, melewati koridor sekolah yang begitu sepi karena sudah mulai petang hari.

Atsumu yang berada di belakang berusaha menyusul sang adik dengan sekuat tenaga, tak paham mengapa tiba-tiba saja Osamu berlari dan tak tahu juga ke mana arah tujuannya.

"S-samu! Sebenarnya kau mau ke mana?!"

Tak ada jawaban dari Osamu. Keduanya terus berlari sampai si kembar Miya berhasil keluar dari sekolah.

Manik abu mencoba melihat sekitar, sayangnya ia tak menemukan seseorang yang ingin ditemui.

" ... Aku sudah terlambat."

"Apa yang terlambat?"

Atsumu masih tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Osamu. Sejak ia menemukan Osamu di dalam kelas sembari merutuki diri, ia merasa ada sesuatu yang aneh terjadi pada sang adik.

Bahkan sekarang ini Osamu tetap menghiraukannya, hal tersebut membuat Atsumu menjadi emosi karena tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Samu! Kau ini kenapa, sih?! Apa yang terjadi pada dirimu?!"

Osamu masih diam tak menjawab, pikiran ada di mana-mana sampai pada akhirnya Bunda Miya datang menghampiri si kembar.

"Nah, habis dari mana saja kalian berdua."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting [Miya Osamu x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang