Part 07 - Never Really Over

57 8 0
                                    

☆ REWRITE THE STARS ☆


Lee Yoon dan Heeshin duduk berhadapan di kursi kayu yang berada di kamar Heeshin menginap. Untuk beberapa saat hanya ada keheningan diantara kedua orang yang sedang saling merindu itu.

Ketika Seon Bok mengetuk pintu sambil membawa minuman untuk mereka pun, baik Heeshin ataupun Yoon masih tetap bergeming. Mereka sama-sama membutuhkan waktu untuk memulai pembicaraan.

Heeshin memutuskan untuk berbicara lebih dulu. Ada satu hal yang harus ia luruskan, sesuatu yang sudah mengganjal hatinya selama hampir dua tahun saat terakhir kali ia melihat Yoon di hari pernikahannya dengan Lee Gwangil.

☆☆☆

"Nam Heeshin, bisa kita mulai pernikahannya?"

Pertanyaan itu diutarakan untuk ketiga kalinya pada Heeshin yang masih tertegun di tempatnya berdiri, namun kali ini Heeshin memberanikan diri mengangkat kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu.

Heeshin menoleh dan menatap pada Gwangil yang juga sejak tadi sudah menatapnya, "Gwangil-ssi, ada yang ingin kusampaikan padamu."

"Heeshin-ssi, kita bisa bicara setelah acara pernikahan selesai."

Heeshin menggelengkan kepalanya, "aku ingin kita bicara sekarang."

Gwangil melihat ke sekitarnya, para tamu undangan tampak berbisik-bisik karena acara pernikahan tidak kunjung dilakukan.

"Heeshin-ssi..."

"Kumohon, Gwangil-ssi. Aku tidak ingin kita menyesali yang terjadi hari ini."

Gwangil menatap Heeshin cukup lama dan kemudian menariknya keluar dari tempat mereka akan mengucapkan janji pernikahan. Langkah Heeshin sedikit terseok karena harus mengikuti langkah Gwangil, apalagi ia memakai gaun pernikahan panjang.

Gwangil memilih ruang ganti untuk menjadi tempat mereka bicara. Lelaki itu melepaskan genggamannya pada Heeshin dan menatap wanita itu dengan pandangan menuntut.

Heeshin yang memahami itu pun berbicara dengan cukup hati-hati, "Gwangil-ssi, kurasa aku tidak bisa menikah denganmu."

"Kenapa?" tanya Gwangil dengan tenang.

Heeshin cukup terkejut melihat ketenangan Gwangil karena ia pikir lelaki itu akan terkejut mendengar ucapannya, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

"Karena aku tidak bisa mencintaimu," Heeshin menjawab dengan jujur.

"Aku tahu. Lee Yoon, kan?"

"Apa?"

"Kau mencintai lelaki yang sudah melindungimu selama kau berada di Gando. Lelaki yang membantumu menyerahkan dana pembangunan jalur kereta api Jepang pada pasukan kemerdekaan," ungkap Gwangil.

Heeshin tidak bisa menutupi keterkejutannya mendengar ucapan Gwangil.

"Kau adalah mata-mata pasukan kemerdekaan," ujar Gwangil masih dengan nada suara yang tenang.

Heeshin mencengkeram erat buket bunga di tangannya dan menatap Gwangil dengan sorot mata gugup, "apa maksudmu, Gwangil-ssi?"

Gwangil tersenyum getir, "aku sudah tahu semuanya, Heeshin-ssi."

Heeshin semakin mencengkeram kuat buket bunga di tangannya dan kali ini memberanikan diri menatap Gwangil, "kalau kau sudah mengetahui identitasku, kenapa kau tetap melanjutkan pernikahan ini?"

Rewrite The Stars (END) Where stories live. Discover now