" Dav, aku tau aku salah. Tapi tak seharusnya juga kamu mengorbankan kana. Andai aku tau sejak awal itu kana, aku lebih baik fokus menjaga kana daripada sibuk menyingkirkan orang yang dekat dengan kamu!" Desis mew.

" Kamu tau apa? Kamu cuma pembunuh!" Teriak dav.

" Ya aku memang pembunuh! Aku membunuh adik mu, please dav, semua orang bisa berubah, aku bahkan sangat menyesal telah melakukan hal itu tanpa fikir panjang."

" Penyesalan mu gak akan membuat adik ku hidup lagi!" Teriak dav.

" Dav please, kamu mau apa? Mau aku masuk penjara? Oke aku siap!"

" Percuma, kamu sudah hampir aku jebloskan tapi gak bisa! Keluarga mu terlalu berpengaruh!" Teriak dav.

" Bisa, hanya saja waktu itu umur ku belum cukup, aku mendapat keringanan di tambah aku juga menjadi salah satu korban yang terluka."

" Dan sekarang kamu bisa hidup bebas? Sedangkan adik ku mati!" Teriak dav.

" Cukup hukum aku Jangan kana, aku sudah sangat bersalah atas itu!" Tekan mew.

Dav diam, mata menyorot tajam seolah ingin membunuh mew.

" Cukup dav cukup, kana gak tau apa-apa disini, yang menginginkan jantung itu juga bukan kana, tapi adik kamu sendiri yang mau memberikan itu ke kana, Kamu tau itu tapi kamu menolak!" Ucap mew lagi tepat di hadapan wajah dav.

" Kamu gak tau apa-apa!" Teriak dav.

" Kamu yang harusnya berhenti. Aku muak menyingkirkan orang yang kau dekati. Aku muak di anggap terlalu mengejar mu, aku benar-benar muak!" Teriak mew.

" Bahkan aku tau kalau kau tetap mau berteman dengan ku hanya ingin balas dendam, aku tau semuanya!" Teriak mew.

Dav memundurkan langkah langkahnya, tangisannya langsung pecah saat semua fakta nya di bongkar mew.

" Aku lelah dav, tolong ikhlaskan. Maaf aku memang salah, tapi kamu jangan bertindak gila, mengambil jantung yang ada di tubuh kana pun tidak akan membuat adik mu kembali hidup!"

" Kamu gila, kamu pembunuh!" Teriak dav.

" Iya aku gila, aku pembunuh, aku gak mengelak itu."

" Kamu gila! Kenapa gak kamu aja yang mati, kenapa harus adik ku!"

" Dav please," lirih mew.

" Mew ibu ku hampir gila, ayah ku juga hancur, kami semua hancur, dan kau dengan enaknya bisa menikmati hidup," isak dav.

Mew berjongkok lalu menangkup kedua pipi dav, menghapus air mata dav dengan ibu jari nya.

" Cukup hukum aku jangan hukum kana, biarkan kana hidup dengan tenang, aku siap bertanggung jawab atas semua kejahatan ku, kali ini tidak akan ada yang bisa menolongku bahkan sekalipun kekuasaan keluarga ku," bisik mew.

" Kau siap masuk penjara?" Bisik dav.

Mew mengangguk singkat sambil tersenyum tipis.

" Iya aku siap, aku siap menebus semua kesalahanku." Sahut mew pelan.

"Kalau aku minta kamu mati bagaimana?" Tanya dav.

SAINGAN [ END ] || Tersedia Versi PDF✔️Where stories live. Discover now