1. "Kok di Rumah Aja? Nggak Nyari Kerja?"

1 0 0
                                    

Di saat hati sedang bahagia menikmati hidup dengan tiduran seharian penuh tanpa melakukan apapun, tiba-tiba seseorang nyeletuk begitu dan membuat kebahagiaan itu buyar, berganti dengan rasa gondok. Hari yang tadinya cerah dengan matahari bersinar terang, seketika menjadi mendung disertai guntur yang menggelegar.

Rese.

Sekali dua kali, mungkin bisa dijawab dengan santai atau hanya diberi cengengesan dan garukan kepala khas orang bingung. Tapi jika terus menerus ditanyai seperti itu, siapa yang tahan?

Jadi pengangguran dalam jangka panjang bukan sesuatu yang diinginkan seseorang. Beberapa orang bahkan bisa menderita depresi saat tak mendapat pekerjaan. Jika seseorang terlalu sering menghabiskan waktu dengan mengurung diri di kamar dan asik bermain game, bukan itu kalimat yang harusnya Anda tanyakan.

Tidak, jangan tanyakan apapun, jangan beri saran apapun, jangan anjurkan apapun. JANGAN!

Temani dia. Duduk di sisinya. Bercerita tentang apapun, ajak dia bernostalgia. Jika dia merespon dan mau menanggapi dengan tanggapan positif, itu artinya dia baik-baik saja, hanya perlu ucapan yang menenangkan.

"Tidak perlu dipaksakan. Kalau mau, ayo kutemani, sekalian cuci mata, liat-liat sesuatu yang bisa bikin hati nyaman."

Jika tidak bisa mengatakan hal itu, berhentilah nyinyir. Atau Anda yang bergerak, carikan pekerjaan untuknya, yang sesuai kapasitasnya. Tidak bisa juga? Itu bukan urusan Anda? Lalu mengapa bersikap nyinyir?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Makian Lembut untuk Para BajinganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang