Kevin Huo telah mencapai kampung halaman salah satu modelnya dengan spektakuler. Kunci popularitasnya di Fuzhou, seperti halnya di kota-kota lain, ada beberapa. Pertama, merek ini memudahkan gadis-gadis yang tidak mau ribet mengenakan hanfu tradisional saat jalan-jalan—tren belakangan ini—tapi tetap ingin menunjukkan kebanggaan akan budaya. Kedua, Ling bukan model ukuran 00 seperti kebanyakan model wanita, menggeser standar kecantikan gadis-gadis remaja Cina menjadi tubuh sehat alih-alih kurus. Lagipula, beberapa kali Kevin Huo memamerkan koleksinya dengan model big size, cara yang unik untuk mempromosikan Fenghuang. Ketiga, berfoto di destinasi wisata budaya Sanfang Qixiang di Fuzhou—berupa gang-gang yang mempertahankan arsitektur era lama—cocok sekali kalau mengenakan pakaian-pakaian koleksi Fenghuang.

Xiang sudah lama populer di Fuzhou, tetapi Ling adalah wajah baru yang segar dan meroket popularitasnya dalam waktu singkat. Di semua iklan, gadis itu tampak begitu cantik, kuat, elegan, dan sedikit misterius, tetapi fashion douyin dan unggahan media sosialnya menyuguhkkan hal sebaliknya: ekspresif, agak kikuk, dan humoris. Para pemudi membicarakannya dari segala sisi positif, bahkan meneladaninya, tanpa tahu betapa keras Kevin Huo menempanya sebelum dan sepanjang periode promosi koleksi Fenghuang. Namun, seseorang yang berdiri marah di tengah kepungan billboard Ling itu tahu sekeras apa lingkungan kerja Kevin Huo untuk model-model duta wanita—dan mengepalkan tangan tak terima.

"Zhang Ling .... Nama yang tak pernah kudengar sebelumnya. Kukira mereka akan merekrut seseorang yang lebih istimewa," gumam si perempuan kurus ber-hoodie hitam sambil mendongak ke salah satu billboard Pusat Belanja Xinhui. "Dia pasti diperlakukan sangat istimewa oleh Feng bersaudara hingga tak merasakan cukup sakit. Hah! Apa dia menjual diri ke Feng bersaudara untuk memperlancar kariernya? Menjijikkan, profesionalitas sampah!"

Perempuan ber-hoodie meludah ke samping. Kalau bisa, ia mungkin akan meludahi billboard yang menampilkan Ling dalam blazer peoninya.

"Hei! Hati-hati, dong! Hampir saja kena, jorok sekali, sih!"

Perempuan ber-hoodie menoleh ke gadis muda yang menegurnya. Berbeda dengannya yang jangkung dan suram, remaja bertubuh mungil itu mengenakan sabrina top hitam dari Fenghuang dan rok merah, lalu rambut pendeknya diikat half-bun dengan pita merah juga. Perempuan ber-hoodie memicing tanpa mengucapkan sepatah kata pun, jadi si remaja mungil berlalu dengan bersungut-sungut bersama teman-temannya yang coba menghibur.

"Mengenakan pakaian bagus begitu dengan postur yang jelek," gerutu perempuan ber-hoodie, "tidak bisa dibiarkan!"

Remaja bertubuh mungil memekik ketika perempuan ber-hoodie mendadak menarik lengannya dari belakang. Perempuan ber-hoodie lantas menggunakan lengannya yang bebas untuk mendorong punggung si gadis remaja ke depan. Alhasil, punggung si gadis remaja melengkung paksa dan sendi bahunya cukup teregang hingga menimbulkan nyeri tajam. Gadis malang itu berteriak kesakitan, teman-temannya panik, sementara si perempuan ber-hoodie menyeringai puas.

"Harusnya begini kau memeragakannya!" seru perempuan ber-hoodie.

"Lepaskan dia! Guifen, kau baik-baik saja? Perempuan gila, kuat sekali cengkeramannya!"

Jalanan menjadi riuh. Dari empat orang teman remaja bernama Guifen tadi, cuma dua yang betul-betul berusaha melepaskan sang kawan dari cengkeraman perempuan ber-hoodie. Namun, daripada kekuatan fisik, saat ini lengan perempuan ber-hoodie lebih digerakkan oleh pikiran. Ia melihat sosok Ling dalam douyin pada diri Guifen, padahal jelas-jelas keduanya tidak mirip, hanya berpakaian sama. Jadi, ketika mendengar teriakan ngilu Guifen, ia menganggap itu seperti teriakan Ling, model yang menurutnya terlalu banyak kekurangan untuk membawa nama Kevin Huo.

Kevin Huo's Proposal ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora