Setelah mereka turun dari mobil golf, sunoo dan jungwon sudah disambut dengan sunghoon yang menyilangkan tangan nya di dada dan menatap lurus mereka berdua

"Kalian habis dari mana?", tanya sunghoon yang terdengar marah

"Habis jalan-jalan kak", jawab jungwon

"Keman- wajah mu kenapa sunoo?", sunghoon ingin memegang wajah sunoo yang ditutup dengan kapas, tapi sunoo berjalan mundur, menjauhkan diri dari sunghoon

Sunghoon menatap nya bingung, "Ah ini kak, aku bawa peng hehe", ucap sunoo tersenyum sembari mengangkat peng yang ada di gendongan nya

Sunghoon yang panik melihat wajah sunoo tidak menyadari keberadaan peng di sana

Sunghoon menoleh pada jungwon, "Lu apain sunoo jungwon?"

Jungwon menunduk tidak berani menatap sunghoon. Tentu ada rasa bersalah dalam diri jungwon yang membuat sunoo harus melindungi nya dan menerima luka itu

"Bukan jungwon kak, tadi aku jatuh waktu jalan-jalan, tapi sudah diobati kok hehe", senyum sunoo dengan menunjukkan gigi nya

Jungwon menatap sunoo, ia tidak percaya sunoo akan merahasiakan hal ini setelah apa yang ia lakukan pada nya. Jungwon mengira sunoo akan menggunakan hal ini sebagai alat balas dendam, seperti yang kemungkinan akan ia lakukan

"Hahh.. lain kali kalau kalian pulang malam itu kabarin dulu, kakak khawatir kalian kenapa-kenapa, dan kalau ditelfon itu diangkat sunoo jungwon"

"Iya kak maaf", ucap sunoo. Sedangkan jungwon hanya diam dengan kepala nya yang masih menunduk

"Yasudah, sana kalian mandi terus makan malam"

Sunoo dan jungwon mengikuti perintah sunghoon dan memasuki kamar mereka masing-masing
.
.

Sunoo dengan cepat membawa peng ke kamar nya dan segera kembali ke kamar nya sendiri

Begitu pintu kamar tertutup, badan sunoo langsung merosot. Sunoo terduduk di lantai dengan jantung nya yang berdegup kencang

Sunoo sebenarnya sudah tidak kuat berdiri sedaritadi, tangannya pun terus bergetar. Jujur sunoo sangat takut saat ia berhadapan dengan para pembully itu. Selama berhadapan dengan anak-anak itu, ingatan sunoo akan masa lalu nya terus menghantui pikiran nya

Tapi melihat kondisi jungwon yang sudah babak belur itu membuat sunoo memberanikan diri nya untuk bertindak, sunoo juga tidak mau menunjukkan ketakutan nya di depan jungwon. Sunoo tau ia harus kuat di depan jungwon agar jungwon bisa merasa aman dan tenang. Maka dari itu ia melawan diri nya sendiri demi jungwon

Sunoo benar-benar merasakan amarah dan rasa benci yang sangat besar ketika melihat jungwon dalam posisi tadi

Perlahan sunoo mulai menangis, ingatan nya tentang masa lalu nya ketika ia dibully, yang sedari tadi ia tahan itu muncul. Tanpa sadar sunoo sudah meringkuk dengan tangan nya memasang posisi melindungi kepala nya. Tubuh sunoo mulai bergetar, pengelihatan nya mulai menggelap, sunoo menangis dalam diam

Kejadian tadi benar-benar men-trigger trauma sunoo

Butuh beberapa menit hingga akhirnya sunoo bisa kembali memegang kendali akan diri nya. Sunoo me-lap air mata nya dan bangkit berdiri

Sunoo menatap diri nya di cermin. Sunoo tidak menyangka dirinya sebegitu ingin nya melindungi jungwon yang selalu menjadikan diri nya babu, hingga membuat nya berani melawan komplotan pembully. Sunoo tidak pernah membayangkan ia bisa melakukan hal seperti itu. Sungguh, sunoo sangat bangga pada diri nya sendiri

Sebenarnya, saat sunoo tertawa histeris tadi, itu bukan karena ia ingin menakuti anak-anak itu ataupun karena ia sudah gila. Tapi hal itu sunoo lakukan untuk mengelabui pikirannya dari ingatan masa lalu nya. Itu bukan waktu yang bagus untuk membiarkan trauma mengendalikan dirinya. Tidak disangka ternyata hal itu malah membantu nya mengusir anak-anak nakal itu

His Smile || SungsunWhere stories live. Discover now