Mew ikut tertawa mendengar ucapan kana.

" Kalau kita sama-sama gagal dapetin phi dav gimana phi? Nanti kita jadi asing ya?" Tanya kana.

" Kok gitu, ya masih temenan lah kita, phi kuliah masih lama juga, kana sekolah masih lama, kita masih bisa sering ketemu," sahut mew.

" Kalau phi dav beneran punya pacar gimana? Nanti kita galau bareng-bareng ya phi, ajak kana nangis bareng," ucap kana.

" Random banget sih kamu mbul," kekeh mew.

" Kana serius phi," ucap kana dengan wajah polosnya.

Mew menghela nafas kasar, fikiran nya tengah berkecamuk, mew merasa sedikit janggal saat mendengar ucapan kana tadi.

Dibanding dia marah mendengar dav punya pacar, dia lebih gak suka denger kana ngomong soal mereka yang akan menjadi asing.

Mew merasa gak rela, tujuan nya mendekati dav pun rasanya sudah Buyar, mew lebih semangat mengganggu kana dibanding berinteraksi dengan dav.

Mew berusaha menepis itu semua, cinta ke dav gak akan pernah pudar apalagi di gantikan orang lain.

Jadi apapun yang terjadi, mew harus bisa mendapat davikah termasuk menyingkirkan semua saingannya.

Terkecuali kana.

" Kalau davikah sama orang lain, phi rebut lagi davikah nya, nanti kita rebutan lagi," kekeh mew.

" Gaboleh itu, phi dav bukan mainan," gerutu kana.

" Kaya faham aja kamu mbul," sahut mew.

" Kalau phi dav punya pacar, kana gak ganggu deh, phi dav kalau pilih sesuatu pasti di fikir matang-matang, Kana menghargai pilihan phi dav. Kata bunda kana gak boleh egois," jelas kana.

" Kamu faham gak egois itu apa?" Tanya mew.

" Faham, sudah lihat contohnya," sahut kana sambil menatap mew.

Mew tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

" Masih kecil kamu itu, mikirin main aja gak usah mikirin masalah orang dewasa," ucap mew.

" Kan kana sebentar lagi dewasa, kana sudah bisa mandi sendiri. Pup aja kana udah bisa sendiri gak di bantu bunda," sahut kana.

Mew melirik kana lalu tertawa keras.

" Kamu ya mbul, makan eskrim masih belepotan, sok mau jadi orang dewasa," ejek mew.

" Dewasa tergantung pola fikir phi, banyak yang makan nya rapi, apa-apa bisa sendiri, tapi pola pikir nya gak nyampe!"

" Iya deh si paling mau dewasa, nanti ikut phi main biar kana tau apa itu dewasa," kekeh mew.

" Kana malas, main nya phi bikin pusing bikin kepala sakit!"

" Emang kamu tau?" Tanya mew.

" Kana sering lihat chat phi di handphone phi dav, phi bilang lagi di club, itu sering gitu, kana sering lihat!"

" Heh kamu baca chatan phi sama davikah? Jangan gitu, itukan privasi phi sama davikah."

SAINGAN [ Mewgulf ] END ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz