Based on Teman Cerita Hirotada Radifan
"Nunggak KPR, Rumah Disewakan, berujung malapetaka"
https://youtu.be/LjBcDB_bRlQ?feature=shared
Cerita agak sedikit aku ubah mengikuti imajinasiku.
Level horor dan kesadisannya tinggi, mohon kebijaksanaan pembaca.
.
Agus dan Erina sudah 5 tahun menikah dan belum juga dikaruniai anak. Dua tahun pertama pernikahan, mereka tinggal di rumah Ibunya Agus yang sebenarnya tidak menyukai menantunya sejak awal. Selama tinggal di pondok mertua indah, Erina diperlakukan bukan seperti pembantu lagi, lebih seperti budak. Ia pun sempat berpikir dirinya sulit hamil kemungkinan karena stress atas perlakuan mertuanya.
Erina sering mengeluh pada suaminya, namun Agus menyuruhnya untuk bersabar sebentar. Gajinya sebagai buruh pabrik masih belum cukup untuk membeli rumah sendiri.
Dua tahun adalah ambang batas kesabaran Erina dalam menghadapi ibu mertuanya. Ia memberi ultimatum kepada Agus, pindah rumah atau cerai! Agus pun memilih untuk nyicil KPR rumah, menggunakan tabungan bersama (Erina juga kerja).
Tinggal di rumah sendiri membuat Erina lebih bahagia. Hubungannya dengan Agus pun tambah mesra tanpa pertengkaran. Meski begitu, Erina tetap tak kunjung hamil. Segala pengobatan sudah dicoba mulai dari medis sampai alternatif. Semua gagal. Menurut pemeriksaan, tak ada masalah dari Erina maupun Agus. Erina bahkan sampai resign agar kelelahan bekerja tak dijadikan alasan.
Di tahun kelima pernikahan, pandemi menyerang. Agus di PHK. Keduanya menganggur. Tabungan lama kelamaan makin menipis. Cicilan KPR nunggak.
Sebuah solusi datang dari ibu mertua Erina.
"Rumah kalian disewakan saja, kalian sementara tinggal di rumah Ibu."
Kembali ke neraka dunia? Oho... tidak, terima kasih.
Tapi Erina tak punya pilihan lain. Keuangan mereka benar-benar menipis.
Seorang ibu tua akhirnya datang untuk menyewa rumah selama 6 bulan.
Hanya 6 bulan, aku akan berusaha bertahan, pikir Erina.
Berkah mulai datang usai mereka pindah kembali ke rumah Ibu Agus. Agus mendapatkan pekerjaan, diajak bisnis dengan temannya, katanya. Erina pun tak lagi disiksa oleh mertuanya. Kini ibu mertuanya bersikap lebih baik. Ia bahkan memodali Erina untuk mulai bisnis olshop skincare. Meski begitu, home sweet home, Erina tetap ingin kembali ke rumahnya sendiri.
.
Erina mendapatkan telepon dari Bu Aya, tetangga rumahnya, yang melaporkan kalau penyewa rumah Erina terlihat berperilaku ganjil. Malam-malam sering berisik dari dalam rumah itu. Ia pun pernah melihat penyewa rumah memotong ayam malam-malam buta.
Erina pun mengunjungi penyewa rumahnya, untuk mengingatkan perihal keberisikan. Kalau masalah potong ayam malam-malam mah itu urusan masing-masing, Erina tak mau ikut campur.
Bu Marni, penyewa rumah, tampak terkejut melihat Erina yang datang tanpa aba-aba.
"Em... ada perlu apa ya mbak ke sini?" Sebuah pertanyaan yang cukup aneh kepada pemilik rumah.
"Maaf sebelumnya, ini saya dapat laporan dari tetangga sini kalau malam-malam di sini agak berisik. Minta tolong kalau misalnya nerima tamu malam-malam jangan terlalu berisik, gitu bu."
"Oh... aduh maaf ya mbak, mungkin karena waktu itu teman lama saya berkunjung, maklum lama nggak ketemu suka lupa waktu dan bercandanya kelewatan. Saya janji akan lebih berhati-hati lagi."
"Iya nggakpapa bu. Saya sebenarnya nggak masalah cuma sungkan aja sama tetangga."
"Iya, nanti saya minta maaf juga ke tetangga sini."
YOU ARE READING
The Myth (Horror-Pregnant Series 4)
Horror21+++++++ kumpulan cerita pendek seputar wanita hamil dan melahirkan. akan ada 4 seri: 1. modern 2. jadoel 3. Bdsm 4. Horror PERINGATAN KERAS!!! BOCIL DI BAWAH 20 TAHUN HARAP MINGGIR. MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN VULGAR YANG NGGAK SUKA CERITA MO...
