Prolog

391 48 27
                                    

Paris 07.27

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Jennie meraba nakas yang ada di samping tempat tidur mereka dan membuka sebelah matanya. Ia terperanjat kaget "Sayang, kita kesiangan". Seketika tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan Lisa. Jam menunjukkan pukul 07.28. Jennie memasang alarm dari pukul 04.30.

Lisa masih tidur dengan mulut terbuka, dia kelelahan karena dia lembur kemarin. Jennie akan membangunkan Lisa tetapi alarm terakhir berbunyi sehingga ia segera mematikan alarm itu. Jennie tengkurap dan menghujani Lisa dengan kecupan. Ini masih pagi tetapi wajah Lisa sudah dipenuhi kecupan dari manusia kesayangannya.

"Sayang, ini sudah jam setengah delapan" ucap Jennie. Si pipi mandu itu merapikan poni yang menghalangi pandangannya untuk melihat wajah polos Lisa. "Kamu ingin makan apa pagi ini? jangan katakan kamu ingin memakanku"

Lisa seketika tersenyum tipis dengan mata terpejam. "Sayang, kamu sudah bangun kan? kamu hanya berpura-pura supaya aku mengecup setiap inci wajahmu" kata Jennie dengan senyum di wajahnya. Dia salah tingkah karena pikirannya sendiri, bibirnya maju dan pipinya merah seperti tomat.

Jennie tetap terlihat sangat cantik meskipun tanpa make-up. Lisa bahkan lebih menyukai wajah polosnya itu.

Lisa membalik tubuhnya ke kiri, membelakangi Jennie "Maddie, kau masih cantik" ucap Lisa dengan mata yang masih terpejam. Sontak hal ini membuat Jennie naik darah dan memukul perut Lisa dengan manja.

"Permisi? tolong katakan sekali lagi?"

"Maddie, mari kita pergi ke gym bersama?" 

Jennie POV

Lisa berbicara dalam tidurnya? apakah dia masih memikirkan Maddie? Oh Tuhan! aku ingin mengutuknya sekarang juga. Aku menarik bahu Lisa yang memunggungiku hingga ia kembali ke posisi telentang.

"Lisa, aku serius!" ucapku. Aku menatap wajahnya dan menghitung dari satu sampai tiga untuk menunggu responnya tetapi ia sepertinya masih terjebak di alam mimpinya yang sangat indah itu.

Tanpa aba-aba, aku langsung melompat ke atas perutnya dan menjepit pipinya dengan tangan kiriku yang membuat bibirnya maju.

"Maddie, kau sangat agresif. Apa kamu ingin aku memakai dasi ini untuk mengikat tanganmu?"

Dia semakin gila. Aku berdiri, berpikiran untuk menyiramnya dengan air tetapi Lisa dengan cepat sudah ada di atas tubuhku. Entah bagaimana. Dia tertawa, wajahnya benar-benar meledekku "Kamu sangat serius, Mommy"

"Ya. Bagaimana tidak? kamu bayangkan, Lisa. Aku yang memberikan semuanya untukmu. Aku mengandung Elov selama sembilan bulan, aku melahirkannya, aku mengurusmu dan Elov. Lalu, apa kamu masih ada waktu untuk memikirkan wanita lain? apa masih ada ruang di hati dan pikiranmu untuk wanita lain?"

Aku melihatnya menggelengkan kepala. Dia ketakutan. Kemudian dia mencondongkan kepalanya mendekat ke wajahku. Aku segera mendorong wajahnya menjauh "Tidak! kamu dihukum"

AGAINST ALL ODDSWhere stories live. Discover now