4. Halo, Dokter Eri

317 87 7
                                    

Arshi bolak-balik menggulir layar ponselnya ke bawah, agar pesan sembulan dari nomor tidak dikenal itu kembali terlihat. Benar nomor Mas Eri. Empat digit angka di belakang, sama persis dengan nomor di daftar panggilan terakhir Arshi. Ia masih belum berani membuka pesan tersebut karena khawatir akan muncul centang biru di seberang sana, sementara ia masih belum tahu hendak menjawab apa. Arshi juga belum cerita pada Monica tentang Mas Eri, khawatir jika temannya itu akan nge-reog kalau tahu Arshi punya nomor telepon Mas Eri.

Riwayat peramban internet Arshi menunjukkan hal-hal seperti berikut; 'bagaimana cara membalas pesan orang yang punya banyak penggemar?', 'cara membuka pesan WhatsApp agar tidak diketahui sudah dibaca', hingga 'cara mengganti nomor telepon WhatsApp secara diam-diam agar tidak diketahui kontak telepon kita'. Namun pada akhirnya, menjelang jam delapan malam, tepat 12 jam setelah pesan Mas Eri dia terima, Arshi putuskan untuk membalas.

Selamat malam, Dokter.
Terima kasih, saya sudah simpan nomornya.
M̶a̶a̶f̶ ̶t̶e̶l̶a̶t̶ ̶m̶e̶m̶b̶a̶l̶a̶s̶

Arshi menghapus kalimat terakhir lalu menyiuk seraya membaringkan tubuh di ranjang. Akhirnya, setelah berhari-hari tidur di lantai rumah sakit dengan beralaskan tikar tipis, ia bisa merasakan kembali tidur di kasurnya yang empuk. Perasaan hati Arshi tidak enak, ia ambil kembali ponselnya di atas meja nakas, tetapi pesan untuk Mas Eri masih centang satu. Mungkin ponselnya kehabisan daya atau memang dimatikan selama dia bekerja. Tetapi, apakah mungkin seorang dokter IGD membiarkan dirinya tidak bisa dihubungi dalam kondisi darurat?

Arshi mengambil bantalnya dan tablet serta stylus di atas meja belajar, lalu meninggalkan kamar. Ia mengetuk kamar Alka di sebelah, yang kemudian disahuti dari dalam.

Masuk aja, nggak pernah dikunci.”

Alka sedang duduk di meja belajar, mengerjakan buku bank soal yang tebal, dan kacamatanya bertengger di puncak hidung. Tadi siang ketika mereka makan nasi padang pemberian Mbak Tissa yang sudah dingin, Alka menyatakan keinginannya untuk keluar dari sekolah dan homeschooling saja. Ia juga bilang ia akan tetap berusaha lulus SMA lewat Paket C. Arshi mulai bisa menduga jika masalahnya mungkin ada di lingkungan sekolah, sebab Alka berpesan untuk tidak memberitahu penyebab sesungguhnya ia masuk rumah sakit ke guru wali kelasnya. Oleh sebab itu Arshi berdusta jika Alka masuk rumah sakit karena GERD.

Saat makan siang itu, Arshi bilang dia tidak keberatan jika Alka mau putus sekolah. Namun, Bunda mereka yang pensiunan guru SMA itu jelas akan keberatan. Meski kedudukannya setara di mata hukum, tetapi ijazah Paket C tidak bisa digunakan untuk mendaftar kuliah di jurusan tertentu, misalnya Kedokteran. Meski Alka tampaknya tak tertarik masuk sini karena bidang minatnya terletak di Fisika, namun Bunda pasti akan tetap menentang keinginan tersebut dan lebih memilih menawarkan alternatif lain seperti pindah sekolah atau melaporkan murid yang membuat Alka tidak nyaman sekolah ke pihak berwenang.

“Mbak Arshi tidur sini ya, Dek,” ucap Arshi sambil membaringkan tubuhnya di ranjang Alka. Ranjang ini lebih empuk dari yang di kamar Arshi sebab ranjangnya merupakan warisan dari kamar Mas Arfi sebelum dia menikah, sedangkan ranjang Alka benar-benar baru sejak awal.

“Aku tidurnya malem lho,” gumam Alka.

Arshi menyandarkan punggung di kepala ranjang Alka lalu menyalakan tabletnya. “Nggak apa-apa, Mbak Arshi juga sambil kerja.”

Bicara tentang pekerjaan, tadinya Bunda tidak begitu setuju dengan pilihan Arshi kuliah di DKV. Dari sekian bidang pekerjaan yang ada di dunia ini, bagi Bunda, menjadi seniman adalah pilihan terburuk yang pernah ada. Bahkan jika seluruh populasi seniman mulai punah, orang yang paling bersyukur akan hal tersebut adalah Bunda, saking bencinya Bunda pada pekerjaan tersebut. Namun, melihat ratus demi ratus dolar yang masuk ke rekening Arshi setiap beberapa bulan sekali, rupanya mengubah sedikit persepsi Bunda terhadap jurusan yang ia pilih. Meski tentu saja, setiap ada pembukaan lowongan CPNS, Bunda selalu menyuruh Arshi untuk mendaftar juga.

Breadcrumbing #NANOWRIMO 2023Onde histórias criam vida. Descubra agora