Delapan puluh empat.

Mulai dari awal
                                    

"Eh jangan deh. Jangan sebelahan. Gue tau banget soalnya kalau pacaran sebelahan tuh suka diem diem masuk kamar"

Renjun terkekeh. "Itu mah lo dulu. Gue bangun tiba tiba lo udah disamping gue"

Guanlin terkekeh menarik Renjun ke pelukkannya. "Makanya, jendela tuh dikunci"

"Tiap kali gue kunci lo langsung marah marah ya anjir. Lo bilang gue ini lah itu lah"

Guanlin terkekeh, menggigit gemas pipi Renjun. "Gemesinnn banget sih laki gue" ucapnya membuat Renjun hanya memutar bola matanya malas.

***

Hari yang ditunggu pun tiba setelah selama sekitar satu minggu ini Renjun mempersiapkan ulang tahun pertama anak bungsunya itu dibantu oleh Ibu dan mertuanya.

Renjun mempersiapkan pesta kecil kecilan di belakang rumahnya, tidak seperti ulang tahun biasanya yang dibuat mewah. Kali ini mereka akan merayakannya dengan sangat sederhana.

Renjun sudah memesan kue yang aman untuk dimakan oleh Mingrui, ia juga meminta fotografer di agensi modelingnya untuk memotret Mingrui yang akan memakan cake pertamanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun sudah memesan kue yang aman untuk dimakan oleh Mingrui, ia juga meminta fotografer di agensi modelingnya untuk memotret Mingrui yang akan memakan cake pertamanya itu.

"Ayo dedek dimakan cakenya" ucap Renjun setelah memberikan kue di depan Mingrui

"Dedek, itu enak tau dedek. Kalau dedek ndak mawu buat kakak ya?" celetuk Ayden membuat para orang dewasa disana terkekeh.

Mingrui memegang kue tersebut, dan dengan ragu ia memasukannya ke mulut. "Waaapapapapapp" celotehnya kegirangan.

"Aaaaaaa gemes banget anak gue!!!!!!"

"Eh bayi bayi bawa sini, foto bareng" ajak Renjun kepada anak anak sahabatnya yang juga turut hadir.

"Atututuh dedek Logan ganteng amat cih pake topi mbul" ucap Ayden sembari mengusap usap pipi Logan.

"Ayden! Itu dedeknya icung!" Tegur Jisung.

"Ya napa cih? Dedek icung ganteng kok"

"Gantengan icung!" Saut Jisung lagi kemudian menoleh pada Chenle. "Lele, gantengan icung kan?"

Lele yang tadi tengah mencomot kue milik Mingrui itu seketika menoleh. "Iya" jawabnya singkat kemudian kembali memakan kue Mingrui.

"Tuhkan!"

Ayden hanya mendengus ia kembali duduk disamping Logan dan adiknya sebelum mereka melanjutkan sesi foto mereka.

Setelah selesai dengan pesta sederhana yang mereka lakukan, keluarga kecil itu segera melajukan mobilnya menuju panti asuhan yang letaknya sedikit jauh dari rumah mereka. Mereka membawa makanan, sembako serta mainan yang akan mereka bagikan disana.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang