617. Because it Will Become The Sword That Represents Hwasan (2)

135 22 0
                                    

.

「Karena Itu Akan Menjadi Pedang Yang Mwakilkan Hwasan」

»–R–O–M–H–S–«

.

Dia mulai sesak napas. Ujung-ujung jarinya sedikit gemetar, dan jantungnya berdegup kencang.

Namun ini bukanlah pertanda buruk. Tidak mungkin bagi seseorang yang menghadapi tantangan untuk tidak merasa gugup.

Setidaknya jika sebagai seorang pendekar pedang, sebagai seseorang yang membuktikan diri mereka sendiri dengan pedang, seseorang harus siap untuk menghadapi pertandingan dengan serius terlepas dari apa yang dipertaruhkan.

Ini adalah sikap paling dasar yang harus dimiliki oleh seseorang yang memegang pedang.

“Huu.”

Yoon Jong menarik napas dalam-dalam dan menatap Mu Yon Jong yang berdiri di hadapannya.

Emosi yang dia rasakan sekarang mungkin bisa disebut intimidasi. Itu bisa dimengerti.

Murid kelas satu dari Sekte Wudang.

Salah satu dari tiga pendekar pedang dari Tiga Pedang Wudang.

Secara obyektif, Mu Yon masih merupakan lawan yang tangguh bagi Yoon Jong.

Tapi….

‘Apa itu tidak terlalu berlebihan?’

Sangat lucu untuk memikirkannya.

Konferensi Hwajong juga terlalu berat baginya. Belum lagi Kompetisi Murim. Dia harus mempertaruhkan nyawanya dalam pertarungan melawan Maninbang, dan dia menyadari keterbatasannya di Laut Utara.

Itu bukan pilihannya sendiri, tetapi dia selalu harus bertarung dengan lawan yang paling sulit untuk ditangani, dan dia dilemparkan untuk menghadapi tugas-tugas sulit yang harus dia menangkan.

‘Saat sapi mencoba mengejar bangau, kerampangnya akan robek.’

Dia mengenal dirinya sendiri dengan baik. Nyatanya dia bukan seorang jenius.

Hanya karena dia disebut Lima Pedang bersama dengan yang lain, bukan berarti dia sama dengan mereka. Baek Chun tidak diragukan lagi adalah jenius yang tidak butuh pengubah apapun, dan Yu Iseol adalah monster yang terkadang mengungguli Baek Chun.

Chung Myung?

Berbicara tentang pria itu membuat mulutnya sakit.

Bahkan bakat Jo Gul terasa sangat luar biasa baginya.

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain, tapi Yoon Jong tahu pasti. Bakatnya tidak bisa dibandingkan dengan mereka. Dia tidak lebih dari seekor lembu yang berlari di dalam debu di bawah elang yang terbang tinggi.

Sedikit kecerobohan dan semua orang akan menyalipnya dalam sekejap mata. Tidak hanya Jo Gul, tapi juga murid-murid kelas tiga lainnya.

Dia tahu. Dia yang paling mengenal dirinya sendiri.

“Kau terlihat gugup.”

Kemudian Mu Yon berbicara dengan suara rendah.

Yoon Jong mendongak dan menghadap Mu Yon. Kalau dipikir-pikir, ini hanyalah sebuah ajang untuk melihat pedang satu sama lain. Oleh karena itu, tidak perlu memperlihatkan giginya pada lawan tanding. Dia menganggukkan kepalanya dengan lembut.

“Sebenarnya, sedikit.”

“Hm?”

Kemudian Mu Yon menatapnya dengan tatapan tertarik.

Cho Sam [ 4 ] ✔Where stories live. Discover now