prolog

14 1 0
                                    





Suara tapak kuda berlari kencang terdengar nyaring. Di barisan paling depan dipimpin oleh dua orang pemuda. Salah satu dari mereka memiliki pedang emas yang terpajang apik di pinggangnya. Satunya lagi memiliku wajah yang sangat dingin, seolah membeku. Pasukan itu bergerak cepat dengan panji panji megah yang mereka bawa.

"Duhai wanita yang kukasihi, maafkanlah aku. Aku gagal menjaga apa yang Ayahandamu berikan padaku. Aku tak tahu apakah aku akan mampu atau tidak. Kepulangan raga tanpa nyawa itu sudah biasa,"

"Jika aku benar benar tiada hari ini atau esok, kuharap tak ada lagi dendam padamu. Janjimu dan janjiku terikat. Tapi takdir punya kuasa yang lebih kuat,"



Karangan 999 CandiWhere stories live. Discover now