Melankolia

3. Sekotak Prasangka

not every person deserves your explanation.
Sometimes it's okay to be silent, and let them assume that you are wrong
[modernquoteslibrary]

.

Jeno dan riuh dunianya, ia dan orang-orang yang penuhi atensinya, dengan kawan di kelas, dengan anak-anak di organisasi kampus, atau dengan siapa saja yang ia temui, maklum dia termasuk anak yang mudah bergaul dan banyak disenangi. Maklum kalau dia populer entah diangkatannya atau tidak.

"Gue sempet kaget dengeri kabar Lo ngedeketin si Jemima" Jeno menoleh tatap temanya di sekretariat, niatnya dia hanya ingin cari tempat tidur saja saat kelas kosong, tapi ternyata ia bertemu Anjani, sekertaris ketua himpunan.

"Hah?" Jeno krenyitkan keningnya, meski demikian ia tetap cari posisi nyaman untuk tidur, tak perduli Anjani tengah sibuk dengan beberapa berkas. Ia hanya ingin tidur!

"Rame kan kemarin, ada foto Lo berdua sama Jemima di halte" Jelas gadis tersebut sambil menata berkas untuk ia taruh kedalam kelas "Tapi kan nggak mungkin ya? Lo kan ama Alsa"

Ada beberapa hal yang tidak Jeno pahami di sini, pertama tentang Jemima. Kedua, apa anak itu terkenal sampai orang cukup tau paras dan namanya? Ketiga, kenapa ada fotonya dan Jemima di base? Terakhir, Alsa? Ia dan Haechan? Yang benar saja? Lelucon aneh apa ini yang dia dengar??!

"Lah ngapa emang?" Jeno ambil ponselnya, coba cari postingan Twitter yang Anjani maksud tapi ternyata postingan nya sudah hilang "Gue nggak sejauh itu sama Alsa"