Bab 19: Hasil Pertarungan

Start from the beginning
                                    

"Menyerang dari belakang? Rencana yang bagus. Tapi, kecepatan serangannya masih terlalu pelan guna bisa menyerangku"

Meski harus dihadapkan dengan serangan bertubi-tubi dari arah depan dan arah belakang. Hal semacam itu tidak membuat Allen ketakutan ataupun mengalami kemunduran. Allen tetap tenang dan berhasil menghindari serangan-serangan yang dilepaskan oleh Tang San.

"Tsk!"

Melihat serangan yang dilepaskan olehnya masih belum berhasil. Rasa persaiangan yang sangat kuat muncul di dalam dirinya.

"Langkah bayangan!"

Tang San kembali melepaskan kemampuan Langkah bayangan miliknya kemudian mulai berlari memutari Allen dengan menjaga jaraknya sekitar 10 meter dari posisi Allen saat ini. Sambil berlari, Tang San juga melepaskan sejumlah besar kerikil untuk menyerang ke arah Allen.

"Pertempuran ini..."

Tuan yang melihat pertempuran yang dilakukan diantara keduanya dibuat terdiam. Pertempuran yang dilakukan oleh Tang San dan Allen ini bukanlah pertempuran yang seharusnya dilakukan oleh seorang master jiwa yang baru saja dibangkitkan Jiwa Bela Dirinya. Bahkan baginya sendiri, tidak mungkin bisa selamat dibawah pertempuran tersebut.

"Siapa sebenarnya anak ini?" Tatapan Tuan langsung melirik Allen dengan tatapan penuh kerumitan, "Apa mungkin cara dia menghindari serangan yang dilepaskan oleh Xiao San adalah dengan cara menggunakan kemampuan jiwa? Apa mungkin bukan hanya satu kemampuan jiwa yang dikembangkan olehnya melainkan dua kemampuan jiwa? Bakat semacam ini....Tidak mungkin bakat semacam ini hanya membangkitkan kekuatan jiwa tingkat satu diikuti dengan Jiwa Bela Diri sampah. Seharusnya ada manipulasi informasi yang saat ini sedang terjadi. Tapi...Tapi, bagaimana dia melakukannya?"

Sebuah pertanyaan muncul di dalam benak Tuan. Dia benar-benar bingung dengan situasi yang saat ini sedang terjadi.

Sementara Tuan memikirkan berbagai pemikiran yang rumit. Pertarungan diantara Tang San dan Allen masih terus berlanjut.

"Apa hanya ini saja kemampuanmu, Tang San?" Allen bertanya sembari dia menghindari serangan-serangan proyektil yang ditembakan oleh Tang San, "Ini cukup membosankan, lho. Jika hanya ini saja kemampuanmu, saya akan segera mengakhirinya sekarang juga"

Tang San menggertakan giginya mendengarkan perkataan dari Allen tersebut. Dia telah mencoba cara terakhir yang dimiliki olehnya. Cara itu adalah menembakan seluruh proyektil kerikil yang dimiliki olehnya kearah Allen dari berbagai arah. Hanya saja, cara itu masih sia-sia. Allen berhasil menghindari seluruh serangan itu dengan sangat mudah. Seolah-olah seluruh serangan miliknya bisa dibaca sepenuhnya.

Tang San segera menghentikan serangan jarak jauh yang dilakukan olehnya. Tang San yang sebelumnya hanya berlari melingkari Allen dengan kekuatan jiwa buatannya sendiri langsung merubah arah dengan bergerak menuju kearah Allen. Tang San berniat untuk menyerang Allen dengan serangan jarak dekat. Pada saat dia bergerak menuju kearah Allen, Tang San memanfaatkan sejumlah proyektil yang ada di depannya untuk bisa memberikan dia kesempatan guna menyerang Allen.

"Ingin menggunakan proyektil untuk bisa membuat peluang agar bisa menyerangku dari jarak dekat? Rencana yang bagus. Tapi, itu sia-sia"

Allen telah mengetahui rencana yang ingin dilakukan oleh Tang San melalui Haki Pengamatan miliknya. Allen masih sibuk menghindari serangan proyektil sisa yang ditembakan oleh Tang San sampai dirinya merasakan keberadaan Tang San yang sudah tepat berada di belakangnya.

Tang San tanpa ragu langsung melepaskan serangan miliknya menggunakan telapak tangannya yang saat ini masih terlihat kemampuan jiwa buatannya sendiri masih aktif disana.

"Kena!"

Mata Tang San menunjukkan kegembiraan pada saat serangan yang dilepaskan olehnya akan segera mengenai, Allen.

Hanya saja, sebelum serangan itu berhasil mengenai Allen. Allen sudah terlebih dahulu menghindari serangan tersebut. Allen sedikit memutar tubuhnya untuk bisa menghindari serangan yang dilepaskan oleh Tang San.

"Apa?!"

Tang San segera dikejutkan dengan operasi yang dilakukan oleh Allen tersebut.

Allen yang berhasil menghindari serangan yang dilepaskan oleh Tang San kepadanya melihat adanya peluang bagus untuk memberikan serangan kepada Tang San. Allen segera mengangkat kakinya kemudian melepaskan tendangan dengan kekuatan yang telah diukur olehnya kepada Tang San.

"Ledakan!"

"Agh!..."

Rasa sakit yang sangat besar langsung dirasakan oleh Tang San. Serangan yang dilepaskan oleh Allen tepat mengenai perutnya. Wajahnya langsung berubah sesaat menerima serangan tendangan yang dilepaskan oleh Allen tersebut.

Tubuhnya langsung terhempas kebelakang dengan sangat cepat. Hanya saja, Tang San dengan cepat menahan rasa sakit yang dirasakan olehnya tersebut. Dia dengan cepat langsung menstabilkan tubuhnya yang terlempar kebelakang dengan menggunakan salah satu tangannya yang dijulurkan ke tanah untuk menahan dampak serangan yang baru saja diterima olehnya.

Tepat pada saat Tang San berhasil menstabilkan tubuhnya dan ingin melihat Allen yang berada di depannya. Dia tiba-tiba menemukan Allen sudah tidak berada lagi diposisinya sebelumnya.

"Bahaya!"

Rasa bahaya langsung dirasakan oleh Tang San tepat dibelakangnya. Rasa bahaya yang dirasakan olehnya ini membuat tubuhnya bergerak secara otomatis. Tang San langsung melepaskan tendangan kearah belakang.

"Ledakan!"

Tendangan yang dilepaskan oleh Tang San ditahan oleh Allen yang saat ini sudah muncul tepat di belakang Tang San. Tang San kemudian melepaskan beberapa serangan yang berhasil dihindari oleh Allen sepenuhnya kemudian dia mundur beberapa meter kebelakang.

"Bagaimana kamu mengetahui saya berada disini?" Allen bertanya dengan penuh minat.

"Firasatku mengatakannya" Tang San berkata dengan jujur, "Selain itu, belajar dari pengalaman sebelumnya yang dialami oleh Xiao Wu, kamu tiba-tiba muncul tepat di belakang, Xiao Wu. Saya berpikir kamu pasti ada dibelakangku pada saat firasatku mengatakan demikian"

"Agh..."

Tepat bersamaan dengan itu, Tang San bisa merasakan rasa sakit yang amat besar kembali muncul di perutnya. Dia hanya bisa menahannya dengan memegang perutnya dengan salah satu tangannya.

"Seluruh seranganmu tidak ada yang mengenaiku. Seluruh rencana yang kamu susun telah dihancurkan olehku secara sepenuhnya. Saat ini, kamu telah menderita luka akibat serangan yang dilepaskan olehku sebelumnya. Kamu tidak memiliki kesempatan untuk bisa menang dalam pertarungan ini, Tang San" Allen berkata dengan santai, dia seolah-olah tidak terpengaruh dengan pertarungan yang baru saja dialami olehnya sebelumnya, "Apa kamu masih ingin melanjutkan pertarungan ini?"

Rasa ketidakberdaan muncul di dalam diri Tang San. Dia telah melakukan semua yang dia biasa. Dia telah menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki olehnya. Seluruh rencana yang disusun olehnya telah digunakan olehnya. Akan tetapi, seluruh rencana tersebut dihancurkan oleh Allen.

"Apa perbandingan kekuatan diantara kami berdua sangat jauh seperti ini?" Tang San berpikir dengan frustasi, "Seberapa jauh perbedaan diantara kami berdua?"

Dia sebelumnya berpikir bahwa selama keduanya bertarung. Dia yakin akan bisa menang melawan Allen menggunakan kekuatan penuhnya. Akan tetapi, Nasib berkata lain. Dia bahkan tidak membiarkan Allen bertarung dengan kekuatan penuh miliknya. Sebelum Allen bertarung menggunakan kekuatan penuhnya, dia telah dikalahkan terlebih dahulu.

"Apa mungkin dia tidak mengganggap pertarungan diantara kami berdua ini sebagai pertarungan? Apa mungkin baginya ini hanyalah permainan semata? Sialan!"

Semakin lama Tang San memikirkan kemungkinan tersebut. Semakin besar rasa ketidakberdayaan muncul di dalam hatinya.

"S-Saya menyerah..."

Akhirnya dengan berat hati, Tang San akhirnya memutuskan untuk menyerah dalam pertarungan diantara keduanya. Dia tahu, selama dia melanjutkan pertarungan ini. Hasilnya akan jauh lebih buruk dibandingkan hasil yang didapatkan olehnya saat ini.

Douluo Dalu : Legenda Elemental DouluoWhere stories live. Discover now