"Gila..." Komentar Forth.

Beam tersenyum dan meringkuk kembali.

Forth menghabiskan makanannya dan mengangkat beam ke dalam pelukannya.

"Ayo tidur...."

Forth menggendongnya dan membaringkan Beam di tengah tempat tidur.

"Forth.." Panggil Beam perlahan.

Forth menjadi kaku mendengar namanya dipanggil. Saat Beam memanggil namanya berarti dia merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Forth segera memeluknya erat-erat.

"Apa yang terjadi sayang? kau baik-baik saja?" Dia bertanya dengan cemas.

"Tolong telepon Mom dan Dad." Beam berbisik pelan.

Forth ketakutan setengah mati ketika dia menemukan Beam gemetar dalam pelukannya.

"Jangan menakutiku seperti ini sayang. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini. Tolong beritahu aku apa yang terjadi?" Dia bertanya dengan cemas.

Beam menangis diam-diam di dadanya.

"Telepon Dad, Forth.." Kali ini isak tangis keluar.

Forth memeluknya erat-erat dan menelepon Tuan Baramee. Tuan Baramee mengangkat dalam tiga deringan.

"Ada apa, Forth?" Dia bertanya singkat.

"Bisakah Dad pulang? Beam..."

Forth tidak dapat menyelesaikannya ketika Beam merebut telepon.

"Dad..." Beam menangis membuat Mr.Ronald terpaku di tempatnya.

"Beam? Ada apa sayang? Dad akan datang, berhentilah menangis."

Forth memotong panggilannya dan memeluknya lebih erat.

"Tolong beritahu aku apa yang terjadi, Beam?" Minta Forth menangkupkan wajahnya dengan telapak tangannya.

"Apa kau terluka di suatu tempat sayang?" Dia bertanya hampir terisak.

"Bet...".

"Bet.."

Bethy buru-buru berlari ke kamar tapi berhenti di depan pintu karena dia tahu Forth tidak mengizinkan siapapun berada di surga mereka.

Kamar tidur mereka adalah tempat di mana tak seorang pun boleh memasukinya, termasuk orang tua mereka.

"Bethy, telepon Mom and Dad. Minta mereka untuk pulang sekarang juga." Forth memeluk Beam yang masih menangis dan entah bagaimana Forth mengira Beam ketakutan.

Dia menelepon dua saudara laki-lakinya yang lain.

"P'Earth /P'Alex bisakah kalian datang kesini?" Tanyakan Forth dalam panggilan konferensi.

"Apa semuanya baik-baik saja nong?" Tanya Alex.

"Pulanglah Phi..." Dia hanya menjawab singkat dan kembali memeluk Beam.

"Sayang...jangan seperti ini..Aku di sini sayang... Bicaralah padaku.." Beam menggigil sambil memegangi Forth lebih erat.

"Berjanjilah padaku bahwa kau akan menjaga dirimu dengan baik.. Jaga dirimu sendiri." Dia tergagap.

Itu dia. Forth mengerti maksudnya.

Sial.. Harusnya aku tahu kalau hanya urusan yang berhubungan denganku saja yang bisa membuat Beam seperti ini.

Ujar Forth dalam hati. Dia menangkup wajah Beam.

"Apa seseorang mengancammu?" Tanya Forth dengan sangat tenang.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now