Pilihan Nala jatuh pada luaran berwarna biru cerah dipadukan dengan kemeja putih berkerah rendah. Celana yang dipilih berwarna hitam, dipadukan dengan sepatu putih pemberian mama.

Pukul tujuh kurang sedikit, Nala selesai berdandan. Menatap diri di cermin, mendadak Nala salah tingkah. Kenapa pula ia harus meminjam riasan wajah milik kakaknya hanya untuk kencan malam ini?

Perona pipi, pemerah bibir, pelentik bulu mata—aduh! Nala cantik, manis sekali. Apa Noah akan suka jika dirinya begini?

Pukul tujuh tepat, ponsel Nala bergetar. Di layar yang menyala terang, terpampang pesan dari sang pujaan.

Nala, maaf. Saya ada urusan dadakan, harus temani mama acara. Maaf, maaf sekali.

Hati Nala mendadak mencelos, langsung menatap dirinya di depan cermin.

Wajah cantik, pakaian necis.

Percuma, malam yang dinanti ternyata tidak jadi. Nala murung, perasaannya terluka. Cerita kepada siapa? Teman tidak ada.

Sekiranya, apa ada yang bisa saya lakukan supaya Nala gak marah? Maaf sekali, diluar kendali.

Tidak ada.

Oh, Nala sedih sekali.

Nala itu figur sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala itu figur sederhana. Tak ramai kelilingnya, namun tetap banyak yang mengidolakan paras cantik manis miliknya.

Noah jatuh cinta pada pandangan pertama—terdengar konyol memang, tapi benar adanya.

Senyum manis, mata bulat, wajah cantik, dan bulu mata lentik. Aduh! Makin dibayang, makin kepayang.

Ingin sekali Noah menghabiskan waktu berduaan dan pada akhirnya, sang pujaan hati menerima ajakan kencan. Noah bukan pria yang ulung dalam urusan perasaan, maka ajakan kencan yang diterima Nalafi jelas sebuah pencapaian.

Pukul tujuh begitu ditunggunya. Tubuh rapi terbalut kemeja, parfum disemprotkan berkali-kali hingga sepenjuru kamar beraroma teh melati.

Rambut sudah disisir rapi, tubuh sudah dibuat wangi. Semua dilakukan untuk si sederhana Nalafi.

Aduh, tapi—

"Noah, ikut Mama acara sosialita. Mau kenalkan kamu sama anak teman Mama."

Noah tepuk jidat. Maksudnya?! Hanya Nala yang ada di hatinya!

"Noah ada kencan dengan Nala, Ma! Gak bisa, harus jemput si cantik dalam lima belas menit!"

"Aduh, jangan sama Nala! Ayo, ketemu anak teman Mama aja!"

"Gak bisa, Ma! Kasihan Nala!"

"Haduh, jangan! Ayo, Noah. Jangan melawan!"

Kalau Mama sudah bertitah, dia bisa apa?

Dengan berat hati, Noah mengabari Nala mengenai janji yang dibatali. Sungguh, sangat tidak enak hati. Padahal, wajah cantik Nalafi sudah Noah nanti-nanti.

Starlit Night - [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang