02. Bonfire

26 4 0
                                    

Begitu kejadian mendebarkan kemarin sore, kini Kano tak dapat jauh dari ranjang dimana Nadda terbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu kejadian mendebarkan kemarin sore, kini Kano tak dapat jauh dari ranjang dimana Nadda terbaring.

Sejak kemarin sore, selepas dokter membantu pertolongan pertama Nadda, Kano menghabiskan waktunya untuk duduk di samping ranjang perempuan itu. Tidur dengan keadaan duduk tidaklah masalah bagi Kano. Ia bahkan tidak merasakan sakit apa-apa.

Kano tidak masalah menunggu di sini, sebab dirinya memang akan di sini sampai Nadda sadar. Perempuan itu kemarin mengalami kejadian tak terduga dan Kano tidak tega jika meninggalkannya, Kano takut terjadi apa-apa.

"Hei, Nak. Apakah kalian sudah mendata diri?" tegur seorang lelaki paruh baya yang tanpa Kano sadari telah memandangi dirinya dan Nadda.

Tampaknya juga lelaki itu sadar akan keberadaan Kano sejak kemarin sore yang tak beranjak sampai detik itu.

"Belum, sih, Pak. Bagaimana caranya?"

"Kau tinggal datangi pos depan dan katakan ingin mendata diri."

"Kalau kau belum mendata diri, dimana kau tidur semalam?" tanya lelaki itu penasaran.

"Saya tidur di sini semalam. Teman saya juga belum bangun jadi saya memang sengaja di sini menunggu dia untuk bangun."

Lelaki itu manggut-manggut paham. "Ya sudah, kau datangi dulu pos depan untuk mendata diri, Nak, agar bisa dapat tenda untuk beristirahat."

"Saya masih di sini kok. Jadi, tenang saja. Jika temanmu ini bangun, saya akan beritahu dia kalau kau sedang pergi sebentar."

"Baik, terima kasih, ya, Pak."

Setelah pamit, Kano pun bergegas menuju pos depan. Kano benar-benar lupa soal mendatakan dirinya saking paniknya kemarin.

Saat tiba di pos depan keadaan sepi, Kano pun langsung menghampiri lelaki berambut blonde itu.

"Permisi," sapa Kano.

"Ya? Ada yang bisa dibantu?" balas lelaki itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aquilo.

"Aku ingin mendata diri. Apa benar di sini tempatnya?"

"Oh, iya, benar."

Aquilo langsung membuka buku catatan data korban-korban juga mengambil penanya.

"Bisa sebutkan nama, kelompok element dan status hubungan kalau kau bersama seseorang di sini."

"Namaku Kano Wells. Aku di sini bersama temanku bernama Nadda Lynne. Kami berdua kelompok air."

"Baik. Apa kalian kehilangan anggota keluarga kalian?"

Kano tampak berpikir.

"Eum, ya..."

Melihat respon ragu itu, Aquilo pun kebingungan. "Oke, Kano. Untuk saat ini, data kalian berdua akan dicatat singkat dulu. Untuk lebih lanjutnya, kalian bisa tuliskan nama orang tua kalian masing-masing atau siapapun keluarga kalian yang hilang, ya. Data lainnya juga tolong dilengkapi untuk arsip. Kalau semua telah selesai, kalian bisa langsung berikan lagi kertas ini padaku," jelas Aquilo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Elements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang