22. Rahasia Sang Matahari

Start from the beginning
                                    

"Ya sudah, cepat habiskan makananmu, kalau sudah dingin tidak enak lagi."

"Iya."

Jake pun mulai melanjutkan makannya. Dia melihat Heeseung yang sudah selesai makan lalu pamit padanya untuk kembali ke dalam kamar. Setelah Heeseung sudah tidak terlihat lagi, Jake kembali menghela napasnya dengan kasar lalu berhenti memakan makanannya.

Jake pun membereskan makanan yang tidak dihabiskannya itu, lalu pergi meninggalkan rumah. Tujuannya adalah taman kecil dekat di komplek perumahannya ini. Ada hal yang harus dia pastikan dan Heeseung tidak boleh tahu.

Jake pun membuka ponselnya lalu mencari sebuah nomor untuk dia hubungi. Ini panggilan internasional, dia harus memastikan sesuatu.

"Hallo?"

"Jungwon, aku perlu file itu sekarang."

---✧---

Setelah Sunoo berhasil menenangkan diri dari berbagai hal yang membuat ponselnya berdering. Akhirnya dia iyakan ajakan Sunghoon untuk berbicara. Ya, dia bukan anak kecil. Semua harus dia jelaskan agar kesalahpahaman ini selesai.

Sunoo pun keluar dari gudang loker itu lalu mulai berjalan menuju kasir. Kalau kata Sunghoon di dalam isi pesannya tadi sih, dia tidak akan turun ke cafe sampai jam restoran tutup, agar Sunoo dapat kembali menenangkan diri sebelum mereka berdua meluruskan kisah ini.

Karina yang melihat Sunoo sudah mulai menampakkan dirinya pun hanya menggelengkan kepalanya heran. Bagaimana bisa Sunoo bersembunyi selama itu. Bayangkan saja, dia mulai meninggalkan meja kasir satu jam menjelang makan siang lalu dia keluar dari tempat persembunyiannya itu saat shift sore akan di mulai. Luar biasa...

"Kemana saja sih? Kenapa lama sekali bersembunyinya?", tanya Karina begitu Sunoo sudah terlihat wujudnya di meja kasir.

"Hehehe, aku menenangkan diriku, Kak. Aku malu sekali ketika bertemu boss, berapa banyak hal bodoh yang sudah aku lakukan di depannya.", jelas Sunoo.

"Ya, banyak hal bodoh. Berdoalah agar kamu tidak dipecat.", kesal Karina.

Memang apa sih masalah yang terjadi antara Sunoo dan boss mereka ini sampai-sampai Sunoo bersembunyi dengan lama sekali.

"Memang ada apa sih antara kamu dan boss?", tanya Karina penasaran.

Sunoo sebenarnya sangsi, ada banyak hal yang terjadi di antara mereka terlepas status boss dan karyawan serta donatur panti itu sendiri. Maka dari itu, penjelasan tentang donatur panti jauh lebih mudah untuk dijelaskan daripada hal lainnya.

"Kak Hoon itu, aku pernah bertemu dengannya, Kak. Dia adalah donatur di panti asuhan tempat aku mengajar. Karena aku bekerja di shift sore, makanya saat pagi aku akan mengajar pada sebuah panti asuhan di pinggiran kota ini, dekat dengan apartemen tempat aku tinggal.

Aku tidak tahu jika Kak Hoon si donatur ini adalah boss kita, Kak. Seperti yang Kakak tahu, aku kan tidak tahu seperti apa boss kita. Sebenarnya aku sedikit curiga saat Kakak bilang kalau boss kita pulang ke Paris. Itu adalah hari yang sama saat Kak Hoon pamit padaku dan berkata bahwa dia juga akan pulang dengan tujuan kota yang sama yaitu Paris.

Mendengar namanya pun sama seperti Kak Hoon tetapi aku tidak percaya karena Kak Hoon memperkenalkan dirinya sebagai seorang koki di sebuah restoran, bukan seorang koki dengan restorannya sendiri.

Makanya aku sangat terkejut begitu mengetahui fakta bahwa memanglah benar Kak Hoon dan boss adalah orang yang sama.", jelas Sunoo panjang lebar.

Karina yang mendengar cerita itu pun mengangguk paham, wajar jika Sunoo sangat terkejut karena dia memang tidak tahu apapun. Namun, bukankah Sunghoon tahu jika Sunoo adalah pegawainya?!

"Sun, kamu tidak tahu bahwa Pak Sunghoon adalah boss kita, kan? Bagaimana kalau Pak Sunghoon malah tahu kamu adalah pegawainya?!", tanya Karina yang membuat Sunoo kembali membeku. Kenapa dia tidak kepikiran...

"Kamu memperkenalkan dirimu bagaimana pada boss?", tanya Karina lagi.

"Yang aku tahu, Kak Hoon hanya tahu aku adalah seorang guru. Aku memang beberapa kali izin pamit duluan karena harus bekerja saat Kak Hoon berkunjung ke panti tapi dia tidak pernah menanyakan di mana aku bekerja, jadi aku tidak pernah memberitahunya kalau aku bekerja di sini.", jelas Sunoo.

"Hmmmm, coba nanti kamu tanya pada boss apa dia memang sudah lama tahu kalau kamu pegawainya atau dia baru saja tahu tadi saat kunjungan rutinnya.", ucap Karina.

Sunoo pun kembali menimbang perkataan yang diucapkan Karina. Sepertinya banyak hal yang harus mereka bicarakan nantinya. Arghhh membuat kepala Sunoo sakit saja.

Venice, Italy. [sunsun]Where stories live. Discover now