4. Long time

925 34 0
                                    

"Umm... Mommy~~"

Rea menoleh saat mendengar rengekan manja anak bungsunya yang lucu itu. Ia menghampiri Nana dan memperlakukan Nana seperti anak kecil yang sedang di fase manja pada orang tuanya.

"Humm.. Sini, sayangku.. Mommy sudah masak makanan mengandung cinta buat kamu" Ucap Rea memanjakan anak bungsunya itu.

Nana tersenyum sangat lucu pada Mommynya itu. Nana tertawa kecil dan mengucapkan "Hihi.. Terima kasih, Mommy!"

Rea hanya tersenyum dan membiarkan Nana duduk bersama kakak-kakak nya.

Tidak langsung duduk, Nana malah naik dan duduk diatas pangkuan Jean. Memeluk kakaknya itu dan kembali tertidur di bahu lebar Jean.

"Tumben sekali."

Jean hanya mengangkat kedua bahunya menanggapi ucapan Helmi. Nana memang manja pada Mommy dan kakak-kakaknya, tapi tak biasanya Nana manja dari pagi seperti ini.

"Humm.. Kak Jeann.. Eumm.."

Jean dan Helmi mengerutkan dahinya saat sudah Nana mengigau. Sedangkan Rea hanya menggelengkan kepalanya seraya menghela nafas.

"7 hari lagi, rencana kita dimulai. Selama 7 hari kedepan itu, tolong kalian jaga Nana baik-baik.. Jangan sampai lengah, keluarga Toscaga bisa aja membahayakan Nana secara tiba-tiba." Jelas Rea pada kedua anaknya.

Jean mengerutkan dahinya, "Mom, aku dan Helmi mau meneror dua anggota keluarga baru Toscaga.. Boleh?"

Rea menoleh ke arah kedua anaknya dan menunjukkan raut wajah kebingungannya. Meneror dua anggota keluarga Toscaga?

"Ameera Queeny Avaska. Dia adalah jalang favorit laki-laki playboy di kelas Jean, mom. Dia juga punya kembaran, namanya Ameeya Princessa Avaska. Dia juga menjadi jalang favorit laki-laki fuckboy dikelas Helmi. Bolehkan?"

Rea terkejut mendengar penjelasan Helmi, semirip itukah sifat mereka? Rea juga baru mengetahui bahwa keluarga brengsek itu adalah seorang yang lebih rendah daripada bajingan.

"Biarkan Mommy ketemu sama mereka dulu.. Kalau Mommy sudah setuju, kalian boleh melakukan itu." Ujar Rea setelah berpikir sejenak.

Jean dan Helmi mengangguk, sejenak melupakan Nana yang sedang membuat cupang di leher Jean dalam keadaan masih tertidur.

Jean yang merasa lehernya dihisap oleh benda kenyal tipis itu pun terkejoet, berani sekali kucing manisnya itu.

Rea melihat itu semua, dan hanya menggelengkan kepalanya. Ia memaklumi hal itu, sebenarnya triplets Oliver memiliki pergaulan yang bebas. Dan itu pun sudah diizinkan oleh Mommy Rea, jadi walaupun mereka melakukan hubungan seks, Rea tetap diam saja.

Nulis sendiri, heran sendiri, shock sendiri. Entah apa yang ada di otakku, dan apa yang diinginkan hatiku.. Wkwk

"Kalian mau kemana, hari ini?" Tanya Rea setelah duduk.

Jean melirik Mommynya sekilas, dan mengatakan "Membawa Mommy bertemu dengan si succubus kembar."

Rea yang sedang menyeruput kopinya menyadari arti perkataan Jean pun shock, dan akhirnya tersedak. Helmi sigap mengambilkan air mineral untuk diberikan kepada Mommynya, dan mengusap punggung kecil Mommy Rea.

"Kak.. Kalo mau ngomong, minimal tau kondisi dong. Ini Mommy lagi minum kopi, jadi kesedak gara-gara lo" Ujar Helmi memperingati kakaknya.

Jean hanya menghela napas, heran sekali Ia. Adiknya sudah sebesar ini, pasti Helmi bisa saja lebih dewasa dari padanya.

"Sekarang mereka dimana, sayang?" Tanya Rea

"Kita belum tau pasti. Pak Wirda uda aku suruh buat lacak keberadaan mereka dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang. Jam 2 sore sampai jam 7 malam diawasi Pak Chandra. Jam 8 malam sampai jam 12 malam diawasi Bu Krisna. Jam 1 pagi sampai jam 6 pagi diawasi Bu Erna. Dan seterusnya, setelah menyelesaikan tugas mereka, hasilnya pengawasan dan pelacakan dilaporkan ke Jean atau El." Jelas Helmi pada Rea.

MommyWhere stories live. Discover now