Constellation - Bab 28 : Dreams Come True

246 49 14
                                    

Kiara terbangun dari tidurnya, ia tersenyum saat membuka mata dan menyadari bahwa ia berada di kamar yang dulu pernah ia tinggali. Tak banyak yang berubah, bahkan tata letak semua barang hampir sama seperti terakhir kali ia meninggalkannya. Hanya cat tembok, ranjang, sofa, tirai yang berubah karena berbeda dari apa yang ia ingat.

Kiara tersenyum, menatap jendela lebar yang selalu ia tatap saat berbaring di ranjang, kaca yang selalu menunjukkannya pemandangan langit malam dan pagi New York yang sangat ia sukai. Ia mengangkat sedikit badannya, menatap Kellan sekilas sebelum kedua pandangannya mengedar mencari pakaian yang semalam ia tanggalkan, berada di lantai yang cukup jauh sehingga Kiara pun tak berpikir untuk mengambilnya. Lemah Kiara menggigit bibinya karena ia mengingat lagi kejdian semalam, tersenyum karena semua terlalu konyol untuk di bayangkan kembali. Sentuhan lembut Kellan, ciuman Kellan, hidung pria itu yang menyentuh kulitnya, bahkan tubuh mereka yang menyatu masih teringat jelas di ingatan. Apa yang terjadi di sofa, di ranjang, dan kamar mandi, di bawah keran shower yang mengguyur tubuh keduanya di dalam ruangan sempit yang berembun dan membekas tangan dan tubuh mereka, Kiara masih mengingat semuanya sembari menggigit bibir.

Kiata tersenyum kembali karena hal menakjubkan yang ia lakukan bersama Kellan di hari pertama mereka memutuskan untuk saling mengisi hidup mereka bersama.

Ajaib, Kupu-kupu Kellan kembali hinggap diperutnya dan Kiara sangat menyukainnya.

Dipandangnya Kellan yang masih terlelap, terlelap nyenyak seperti dulu saat pria itu tidur di sampingnya dan itu sangat mengobati Rindu Kiara. Perasaan tak percaya karena pada akhirnya pria itu ada di sisinya lagi, pada akhirnya ia kembali pada pria itu yang masih ia cintai meskipun membutuhkan waktu yang lama.

Kiara memeluk tubuh pria itu, menyandarkan dagunya tepat di dada Kellan untuk mengagumi wajah rupawan Kellan sedekat mungkin dan sepuas mungkin sebelum ia ingin membangunkannya. Menekan hidung Kellan seperti dulu saat ia merasa cukup dan tentu—tak lama setelah itu Kellan terbangun.

Kiara tersenyum melihat pria itu membuka kedua matanya malas, namun kedua tangannya cukup kuat untuk memeluknya kian erat seolah tak ingin melepaskan.

"Aku tidak akan pergi kemana-mana."

Kellan tersenyum hangat sebelum memberikan ciuman di kening Kiara yang masih menatapnya berbinar. Kellan juga merindukan tatapan itu.

"Kau lelah?" tanya Kiara. "Aku sangat lapar."

Kellan memutar tubuhnya sehingga Kiara kini berada di bawah Kellan. Pria itu memberikan ciuman lagi di bibir Kiara yang tersenyum.

"Ingin kumasakan sesuatu?"

"Tidak mungkin aku yang melakukannya. Tapi jika kau ingin membuat dapurmu terbakar atau sakit perut karena masakanku, i'm ok!"

Kiara tersenyum jahil, tapi bagi Kellan itu menggoda. Kulit mereka bersentuhan setelah sekian lama, tentu itu membangun getaran yang berbeda, ia bahkan mampu melihat tubuh Kiara dari balik selimut dan itu cukup untuk membuat naluri Kellan gila.

"I'll do it."

Namun Kellan malah menciumi tubuh Kiara, Kiara tertawa geli karena bibir itu menciumi leher dan pundaknya setelah memberikan ciuman di bibir. Kiara tersentak saat merasakan bibir Kellan kini menciumi perutnya.

"How about sandwich?"

Kiara tak bisa menjawab, Kiara menikmatinya sampai separuh tubuhnya tak lagi tertutup selimut. Kiara yang tak bisa berkata-kata lagi hanya mampu meremas selimut saat Kellan berada di antara kedua kakinya. Apa yang Kellan inginkan ia akan memberi karena alasan terbesar ia berada di sini hanya itu. Karena Kellan miliknya dan ia adalah milik Kellan.

CONSTELLATION | Kellan Series #2Where stories live. Discover now